Taman Billah, destinasi wisata edukasi di kampung kecil - OPSINTB.com | News References -->

23/08/22

Taman Billah, destinasi wisata edukasi di kampung kecil

Taman Billah, destinasi wisata edukasi di kampung kecil

 
Taman Billah, destinasi wisata edukasi di kampung kecil

OPSINTB.com - Pagi, sekira pukul 08.00 wita. Di teras rumah berukuran tiga kali empat meter, duduk sambil menikmati kopi. 

Waktu sepagi itu, paling asyik selain menyeruput kopi juga menghisap rokok. Sambilan memeriksa pesan yang masuk di gawai. Usai itu, biasanya membaca berita terhangat hari itu. 

Mulai dari berita politik, kesehatan, hukum, kriminal, dan olahraga. Tak lupa perkembangan kasus Sambo, hingga berita yang tidak penting soal perceraian artis. 

Kopi di gelas berukuran sedang sudah hampir habis. Melihat jam di layar kaca hp sudah pukul 09.30 wita. Sontak teringat dengan janji, untuk menemani seorang teman mengambil barang pesanan.

Sedianya, sesuai dengan pembicaraan awal dengan seorang teman berangkat jam 09.00 wita. Tapi entahlah, tak ngaret dari perjanjian sudah nampak aneh. Dan fenomena ini sering sudah lumrah tejadi. 

Datang tepat waktu, dikira kerajinan. Atau ada yang bilang tidak ada kerjaan yang lain.

Tepat jam 10.00 wita kami berangkat. Biasa dengan menggunakan motor bebek yang biasa ditumpangi.

Sekitar 45 menit berlalu, akhirnya nyampai juga ke tujuan. Ternyata, lokasi yang dituju tak jauh dari taman baca. Yang baru saja di launching namun sudah ramai dikunjungi.

Taman Billah namanya. Sebuah idigiom yang unik, klasik serta tempatnya yang begitu menarik. Yakni di sebuah kebun milik warga Dusun Sukamulia, Desa Pohgading Timur, Kecamatan Pringgabaya.

Lokasinya yang berada dipinggir jalan raya, Dedalpak. Serta dekat dengan wisata pantai Pondok Kerakat, membuat taman baca ini tak sulit dicari.

"Tempat ini belum satu bulan," kata pengelola Taman Baca Billah, Asri saat ditemui di lokasi, Ahad (21/08/2022).

Selain taman Billah, lokasi ini juga dikenal dengan taman baca Bang Edwin. Diambil dari salah seorang senator asal Gumi Patuh Karya. 

Nama lengkapnya, H Edwin Hadiwijaya kini duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari Partai Bulan Bintang (PBB).

Berkat tangan dinginnya, lokasi baca ini bisa terwujud. Oleh Asri, memiliki hal semacam ini merupakan salah satu mimpi. 

Menurutnya, melalui taman ini ia berharap bisa beramal dengan ilmu. Karena kata dia, jika dengan uang, bukannya tak mampu tapi keperluannya saja tak tercukupi.

Niat tulusnya, sepertinya yang membuatnya beberapa kali mendapat penghargaan. Yang terbaru, dipanggil sebagai tamu di acara kick Andy, di Metro TV, sebagai guru inspiratif. Dengan tema obrolan asa di tapal batas.

Memilki kayu jenis asam yang rimbun, membuat tempat ini begitu teduh. Halaman dengan rerumputan hijau di taman-taman kecil, serta lokasinya yang bersih.

Taman Billah, menyediakan setidaknya 600 buku bacaan. Mulai dari tokoh inspiratif. Novel-novel best seller sekelas Alexander the Great. Instrumen penelitian untuk mahasiswa akhir.

Buku yang mengulas tokoh-tokoh lokal. Hingga buku bacaan untuk siswa baik SMA, SMP, hingga Sekolah Dasar (SD) ada di lokasi itu.

"Kita menyediakan berbagai macam tema buku bacaan," terangnya.

Lokasi seluas krang lebih dua are itu, selain adem juga tertata rapi. Asyik sebagai tempat sekedar buat nongkrong dan ngopi.

Didapati juga papa white board. Dan ruang kelas, bagi yang ingin belajar bisa memanfaatkan tempat tersebut.

Yang paling ikonik berupa, rumah baca mirip lumbung khas suku sasak. Juga, di depan pintu masuk didapati berupa karikatur patung Garuda Wisnu Kencana.

Yang membuat lokasi satu ini bisa sebagai kunjung berwisata edukasi bagi siapa pun. Pasalnya, di lokasi satu ini juga menyediakan lokasi camping graound bagi pengunjung.

"Konsep kita belajar sambil berwisata, mungkin ini yang disebut dengan merdeka belajar," ujar Asri, sembari mengaduk suguhan kopi Inak, salah satu produk yang dimilikinya.

Pria yang saat ini juga aktif sebagai di salah satu sekolah swasta itu mengatakan, di taman baca Bang Edwin ini, pihaknya menyediakan kursus bahasa inggris secara gratis.

Ke depan di lokasi itu, Asri, bakal ditambah dengan museum, barang-barang peninggalan. Berupa alat pertanian dan nelayan.

"Museum Mini yang berfokus pada koleksi peralatan Pertanian dan Nelayan dengan tujuan untuk memperkenalkan sejarah pertanian dan nelayan masyarakat sekitar Kecamatan Pringgabaya,” terangnya.

Di lokasi itu, pihaknya telah menggelar berbagai macam kegiatan. Mulai dari lomba baca. Yang terbaru mengajarkan kepada peserta kursus menjadi gaeding wisata.

Di tempat ini pula menjadi lokasi pembentangan bendera merah putih sepanjang 77 meter. Untuk ikut serta dalam memeriahkan HUT RI ke 77 tahun. (hkk)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama