Headline

21/07/25

Dari program Dishub NTB untuk tanah Gumi Gora mendunia

 
Dinas perhubungan provinsi ntb
Foto: Gubernur NTB, H Lalu Muhamad Iqbal

OPSINTB.com - Nusa Tenggara Barat mendunia. Begitulah impian semua pihak. Cita-cita tidak hanya pada infrastruktur, pariwisata, penerangan jalan, tapi di semua sisi.


Untuk mewujudkan itu perlu kerjasama semua pihak. Khususnya, dinas-dinas di tanah Gumi Gora. Program-program yang dirancang tidak bersifat parsial. Tapi harus bisa menyentuh semua lini. Begitu perintah yang sering diagungkan Gubernur NTB, H Lalu Muhamad Iqbal.


Ditemui opsintb.com pada hari Kamis 17 Juli 2025, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Nusa Tenggara Barat, Widhi Winata, memaparkan sejumlah program untuk wujudkan NTB mendunia. Ketiga bidang di tubuh dinas tersebut, telah menyusun beberapa agenda yang bakal dilakukan pada tahun 2025.


Pertama di Bidang Pelayaran


Di NTB, didapati beberapa pelabuhan yang disebut dengan istilah pengumpan regional. Ada dua pelabuhan kategori tersebut, yakni pelabuhan Pemenang dan Carik di Kabupaten Lombok Utara.


Tahun ini Dishub NTB bakal melakukan rehab pelabuhan yang merupakan aset pemerintah provinsi yang ada di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini dilakukan karena pelabuhan itu merupakan penghasil retribusi. Lantaran itu tahun ini pihaknya fokuskan di lokasi tersebut.


Selain program rehab di Pelabuhan Pemenang, di lokasi yang sama juga ada pemberdayaan bagi tim pengawasan di pelabuhan. Yang terdiri dari TNI AL, Polairud, Polres Pemenang, dan Dishub. Empat komponen itu, kata dia, melakukan pengawasan. Lantaran di lokasi itu banyak premanisme.


"Awalnya pengelolaannya oleh Kementrian, namun dikelola oleh Pemprov tahun 2024 awal," terang Widhi Winata.


Di pelabuhan Pemenang terdapat dua selasar yakni untuk kapal cepat dan boat. Tahun 2024 kemarin, sudah dilakukan untuk kapal cepat yang anggarannya bersumber dari APBD Provinsi senilai Rp 200 juta.


Tahun ini, paparnya, giliran selasar untuk boat yang bakal direhab dengan sumber dan nilai proyek yang sama yakni Rp 200 juta. Dermaga ini biasanya digunakan untuk penyeberangan rute Bali dan ke tiga gili yakni Terawang, Meno, dan Gili Air.


"Karena anggaran peruntukannya banyak. Besok jika ada anggaran agak longgar, kembali kita usulkan," ucapnya.


Pasalnya kondisi publik boat saat ini, penumpang yang bakal menuju ke kapal harus basah terkena air laut. Ke depan pihaknya bakal fasilitasi agar penumpang tidak mengalami hal serupa. Sebab, publik boat, masih melalui pasir. Lantaran itu pihaknya bakal membangun akses berupa dermaga kecil. 


"Kita akan fasilitasi masyarakat karena memang di situ sumber distribusi," ucap Widhi.


Dia mengatakan, pelabuhan Pemenang hingga saat ini masih sebagai pusat aktivitas masyarakat. Terlebih lagi, lokasi itu padat saat musim panas. Pelabuhan ini, menjadi akses ke tiga lokasi destinasi wisata setempat. 


"Untuk pariwisata, rutenya ke Bali dan ketiga gili," ungkapnya.


Selain pelabuhan Pemenang, ada pelabuhan Carik. Pada tahun lalu, pihaknya telah mengajukan untuk dilakukan rehab melalui dana DAK bahkan anggarannya telah masuk di DPA. Namun demikian, sebutnya, terkena pangkas. 


Sehingga pada tahun 2025 Dishub bakal mengusulkan kembali. Sebab, saat ini Carik sedang tak berfungsi lagi karena tiang pancangnya roboh. Kerusakan itu disebabkan oleh gempa sekira bulan Januari atau Februari tahun 2024. 


Dia meyakini robohnya itu bukan karena getaran itu saja, namun rentetan dari tahun-tahun sebelumnya.


"Tidak besar, sekitar 4 atau 5 SR tapi roboh sehingga tidak bisa disandarkan kapal," tuturnya.


Pelabuhan Carik, kata dia, membutuhkan biaya yang tak sedikit yakni sekitar Rp 65 miliyar. Untuk membangun dermaga, bebernya, memang membutuhkan anggaran yang besar. Sehingga APBD tak mampu membangun hal tersebut. DAK, imbuhnya, turun tahun ini namun terkena Impres yang mengharuskan adanya efesiensi.


Buntut dari kerusakan di pelabuhan tersebut beberapa aktivitas lumpuh. Seperti suplai aspal dari gudang yang berada di lokasi itu. Pihaknnya bakal mengusulkan kembali ke pemerintah pusat pada tahun ini. Kendati, ucapnya, semua OPD mengalami rasionalisasi.


Program rehab ini merupakan sisa dari program yang telah dirasionalisasi. Pelabuhan Carik direncakan menjadi kapal barang, untuk ketahanan pangan nasional. Pelabuhan ini nantinya untuk mensuport daerah lain semisal pengiriman jagung, hewan, hasil pertanian dalam arti luas.


Bahkan, kata dia, saat ini pengiriman hewan ternak masih disatukan dengan penumpang (manusia, red). Sehingga, tak jarang mereka merasa terganggu dengan aromanya. Hal ini terpaksa dilakukan agar pengiriman tetap berjalan lancar. "Sehingga penumpang tidak terganggu lagi dengan aromanya," ucapnya.


Pelabuhan carik bisa menghubungkan pengiriman barang ke beberapa daerah, seperti Jawa Timur, Kalimantan, dan daerah lainnya. Namun sayang belum aktif. 


Kementrian, bebernya, sebenarnya ingin memberikan bantuan kapal. Tapi hingga saat ini belum ada kajian. "Kondisi pelabuhannya yang masih belum siap," ucapnya.


Masih di Bidang Pelayaran, pada bulan Juni lalu mendapatkan program berupa dokumen kajian untuk mini pot. Yang keluarannya nantinya berbentuk rekomendasi dari konsultan.


Rekomendasi itu yang bakal ditindak lanjuti oleh pemerintah. Semisal cara menekan ongkos angkut barang. Pemerintah, lanjutnya, menginginkan adanya pelabuhan yang bisa menurunkan biaya angkut 


Dia mencontohkan, desa A inging mengakut ke pelabuhan B dengan ongkos Rp 5 ribu. Dari kasus ini pemerintah akan meminta kepada konsultan untuk mencari penelitian arau survei agar ongkos yang Rp 5 ribu bisa ditekan menjadi Rp 2 ribu.


Menurutnya, penurunan ongkos angkut ini ujungnya ialah mensejahterakan masyarakat. Jadi, kata dia, arah dokumen ini akan mengarah ke hal tersebut. "Kami buat untuk semua di wilayah NTB. Konsultan akan survei ke semua dermaga," ucapnya.


Penurunan ini nantinya apakah akan dibarengi dengan penurunan kapasitas, dan peningkatan sarpras di pelabuhan tersebut. Semisal, kata dia, di satu pelabuhan adanya penambahan tongkang untuk mengangkut barang sehingga bisa menekan biaya. 


Bisa saja, bentuk rekomendasinya dengan membangun pelabuhan baru di satu wilayah atau desa. Mungkin selama ini untuk membawa barang mereka harus menyebrang terlebih dahulu.


Pelabuhan inilah yang disebutnya mini pot, karena sifatnya sementara lantaran bisa dipindahkan ke lokasi yang memerlukan.


"Apakah itu rekomendasinya kami akan ikuti. Karena ini keluarannya dan dikerjakan oleh konsultan," terangnya.


Kedua di Bidang Angkutan


Kegiatan Bidang Angkutan Dishub NTB, fokus tugasnya pada terminal tipe B, tipe C di kabupaten dan kota, sedangkan tipe A merupakan kewenangan Kementrian.


Dia menjelaskan, terminal Tipe A di NTB seperti di Mandalika, di Mataram, dan terminal Dara di Dompu. 


"Sedangkan tipe B yang tugasnya provinsi itu ada di Ginte Dompu, Tanah Mira di Kabupaten Sumbawa Besar, Renteng Lombok Tengah, dan Terminal Pemenang," sebutnya.


Khusus terminal di Pemenang, direncanakan bakal digunakan untuk transit agar mengurangi kendaraan di pelabuhan. Tapi, masyarakat masih menganggap jaraknya cukup jauh. Kendati demikian, pihaknya akan mencari pola pengelolaan yang tepat di lokasi itu, sebab baru dua tahun ini dikelola oleh Pemprov. 


Dia menjelaskan, bidang angkutan fungsinya untuk kroscek bus. Salah satunya seperti mengecek rem yang digunakan standar atau tidak. "Semua dilakukan untuk mengurangi kecelakaan," ucapnya.


Di tahun 2025, Dishub juga akan melakukan rehab di terminal Pemenang. Sejumlah fasilitas yang bakal dibangun seperti kamar mandi, WC 2 unit, dan Mushola. 


Di mengatakan, terminal di Pemenang cukup luas dan berdekatan dengan pelabuhan di lokasi itu. Namun demikian jika diberlakukan pengangkutan sampai dengan terminal, maka pihak perusahaan atau pemilik kapal menginginkan adanya kenaikan tarif tiket. Terlebih mereka harus menyewa loket penjualan tiket. Termasuk juga dengan melibatkan UMKM setempat.


Untuk bisa menambah terminal, ada syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi. 


"Jika persyaratan memenuhi tidak menutup kemungkinan kita akan nambah terminal," ucapnya.


Ketiga di Bidang Lalin


Tahun ini di Bidang Lalin Dishub NTB, bakal memasang Penerangan Jalan Umum (PJU). Program ini merupakan kegiatan tambahan di bidang tersebut, pada bulan Juni PJU yang akan terpasang sebanyak 187 titik, diutamakan untuk venue GP dan Pornas, dan suksesnya event-event bersekala nasional dan internasional lainnya.


Ada pun titik pemasangannya ialah pertama di jalan Rembige - Pemenang sebanyak 25 unit.


Kedua, jalur Lembar - Sekotong - Pelangan, sebanyak 63 unit.


Ketiga, jalur Pelangan ke Pengantap, sebanyak 4 unit 


Keempat, jalan Pengantap - Montong Ajan - Kuta, sebanyak 84 unit.


Kelima, jalur Kuta - Keruak, sejumlah 11 unit.


"Anggarannya Rp 7,4 miliyar, satu titiknya berkisar Rp 40 juta, itu sudah komplit sampai nyala. Untuk perbaikannya nanti beda," pungkas Sekdis Widhi Winata. (kin/zaa)

17/07/25

Giliran pendaki asal Belanda terjatuh di Rinjani

 
Pendaki belanda jatuh di rinjani

OPSINTB.com - Kembali, pendaki terjatuh di Rinjani. Kini seorang wanita berkebangsaan Belanda berinisial SVTH.


Perempuan tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan saat mendaki pada Kamis, 17 Juli 2025. SVTH terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.


Kantor SAR Mataram, menerima laporan ini dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) pada pukul 14.00 Wita. Tanpa menunda, pihaknya langsung memberangkatkan lima orang tim Rescue Pos SAR Kayangan menggunakan truk personel lengkap dengan peralatan mountaineering, komunikasi, medis, dan pendukung lainnya. 


Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengatakan segera berkoordinasi dengan pihak SGi Air Bali dan Kepala Kantor SAR Denpasar untuk pengerahan helikopter. 


“Helikopter milik SGi Air Bali lepas landas dari Bali pada pukul 15.45 WITA,” ucap Hariyadi.


Tak lama berselang, sekira pukul 16.41 Wita, helikopter berhasil mendarat di lokasi kejadian dan segera melakukan proses evakuasi korban. 


Pada pukul 16.52 Wita, helikopter kembali lepas landas dari Gunung Rinjani membawa korban beserta seorang pendamping menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar-Bali.


Sementara, Kepala Kantor SAR Denpasar I Nyoman Sidakarya menerangkan, sekira pukul 17.29 Wita, helikopter mendarat di helipad SGi Air Bali dengan membawa total lima orang, terdiri atas dua kru helikopter, satu dokter, korban, dan satu pendamping korban. 


“Korban berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya langsung dibawa menuju Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans milik klinik Nusa Medica untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” papar I Nyoman Sidakarya. (zaa)

16/07/25

Bupati Lotim minta tim Opjar tidak tarik pajak orang miskin

 
Bupati lotim h iron

OPSINTB.com - Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, meminta kepada petugas operasi jaringan (Opjar) agar tidak menarik pajak PBB P2 kepada masyarakat yang benar-benar miskin. Hal itu disampaikan oleh bupati saat di wawancara opsintb.com, Rabu (16/7/2025).


Pria yang karib disapa H Iron ini, meminta tetap menegakkan prinsip keadilan agar petugas Opjar tidak menarik pajak kepada yang memiliki SPPT adalah masyarakat miskin, lebih lebih miskin ektrim, dan miskin biasa.


"’Begitu petugas kita ke sana dan masyarakat menyampaikan saya tidak punya uang, kan ini keadaan rumah saya jelek dan saya orang miskin’, itu tidak usah ditarik, apalagi Rp 10 ribu, Rp 15 ribu misalnya, tidak usah ditarik," ucap bupati selesai rapat di kantor Bapenda Lombok Timur, Rabu (16/7/2025).


Bupati menegaskan, agar tidak memberikan SPPT kepada warga tersebut. Sebab kata dia hal itu nantinya sebagai data bahwa mereka benar-benar miskin.


Namun, kemiskinan tersebut harus disaksikan oleh petugas. Sehingga ini bisa membantu dalam perbaikan data bahwa ini benar orang miskin dan miskin ektrim.


Untuk melihat orang itu miskin, imbuhnya, nantinya ada verifikasinya serta penilaian. Kenyataannya yang langsung dibuktikan oleh Tim Opjar.


Bupati berharap, tim Opjar supaya lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaannya dikarenakan hal itu bentuknya tunggakan. "Harus betul-betul dikejar oleh petugas," pungkas Iron. (zaa)

06/07/25

Gubernur Iqbal perintah seluruh ASN fokus tangani banjir: Boleh tidak masuk kantor

 
Banjir kota mataram

OPSINTB.com - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, membolehkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) lingkup Provinsi NTB untuk tidak masuk kantor sementara. Lalu Iqbal meminta para ASN untuk fokus menangani banjir yang menerjang Kota Mataram, Minggu (6/7/2025) malam. 


"Sesuai arahan dari Pak Gubernur (Lalu Muhamad Iqbal, red). ASN lingkup Pemprov NTB boleh tidak masuk kantor sementara agar fokus pada penanganan banjir," kata Plh Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Mohammad Faozal kepada media Minggu malam. 


Faozal menjelaskan, saat ini Lalu Muhamad Iqbal tengah menyusuri titik-titik terjadinya banjir di Kota Mataram. Selain itu, Pemprov NTB juga telah mengerahkan semua kekuatan untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh korban. 


"Barusan Pak Gubernur habis dari BTN River Side depan Vihara Avalokotesvara lingkaran Mayura, Kota Mataram, selanjutnya akan ke Pantai Jompo, dan ke Kekalek tempat titik banjir," ujarnya. 


Faozal mengakui bahwa kondisi banjir di Kota Mataram saat ini cukup parah. Ia menyebut, Pemprov NTB telah menyalurkan

Makanan siap saji, air mineral, terpal dan lampu penerangan.


"Air banjir mengganggu kelancaran akses bantuan. Listrik padam dan kondisi malam hari membatasi jarak pandang. Kondisi terkini

hujan sudah mereda dan Kondisi saat ini air masih menggenangi permukiman," pungkasnya. (red)

05/07/25

Wali Band goyang panggung Muharam Fest, Bupati Lotim: Tahun depan kita gelar lebih meriah

 
Konser wali band

OPSINTB.com - Malam puncak Muharam Festival 1447 Hijriah Kabupaten Lombok Timur berlangsung sangat meriah. Penampilan Band Wali, sukses menghipnotis penonton.


Ribuan warga Lombok Timur yang hadir di lokasi acara, larut ikuti irama lagu yang dibawakan oleh Faank dan kawan-kawan. 


Pantauan opsintb.com, sejak sore warga dari berbagai penjuru di Gumi Patuh Karya mulai berdatangan. Sebagian besar membawa keluarga.


Sebelum konser Muharam Fest digelar, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin bersama Wakil Bupati H Moh Edwin Hadiwijaya, naik ke atas panggung dan menyerahkan santunan Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada para penerima manfaat. 


Momen ini sejenak membuat suasana khidmat, di balik gegap gempita perayaan ada kepedulian terhadap sesama yang turut mewarnai malam tersebut.


Dalam sambutannya, Bupati Haerul Warisin mengatakan komitmennya untuk menjadikan perayaan 1 Muharam sebagai tradisi tahunan yang lebih meriah dari tahun ke tahun.


“Tahun depan, rangkaian acara 1 Muharam akan digelar lebih lama dan lebih meriah," kata H Iron, Jumat malam (4/6/2025).


Menurutnya, dengan durasi waktu yang lebih lama, UMKM lebih luas untuk berkembang, berjualan, dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan-kegiatan seperti ini.


Rangkaian kegiatan 1 Muharam ini dimulai secara unik. Sebanyak 1447 Tembolaq Beaq berisi makanan yang dibawa dari Desa Pengadangan, dalam pawai alegoris dan dibawa menuju masjid Al Mujahidin Selong. “Makanan itu kemudian disantap bersama," imbuhnya.


Di akhir sambutannya, Bupati Iron jiga berjanji akan mengundang band papan atas nasional lainnya. Tak ada niat lain, hal ini bertujuan untuk menghibur masyarakat Lombok Timur, juga agar peringatan tahun baru islam lebih berkesan di hati masyarakatnya. 


“Tahun depan mau siapa (band apa),” tanya H Iron kepada penonton/masyarakat yang hadir. 


Tak sedikit yang menjawab Band Dewa 19 dan Sheila on 7. “Ya sudah, terima sudah itu,” respons H Iron sambil tersenyum meninggalkan panggung. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama