Pantai Maik Anyir, hanya menyisakan cemas - OPSINTB.com | News References

14/06/25

Pantai Maik Anyir, hanya menyisakan cemas

Pantai Maik Anyir, hanya menyisakan cemas

 
Pantai maik anyir ijo balit

OPSINTB.com - Pagi itu, angin laut bertiup lembut. Biru airnya menambah keindahan.


Menengadah melihat langit cerah. Keindahan laut kian terpancar.


Debur ombak bersamaan dengan angin, membawa partikel kecil aroma khas kawasan pesisir. 


Pohon-pohon kelapa yang menjulang, rerumputan yang hijau memanjakan netra bagi siapa saja yang memandangnya.


Oleh warga, lokasi ini dijuluki Pantai Maik Anyir. Nama itu seperti cocok dengan namanya, indah dan nyaman saat dinikmati.


Lain dulu, lain sekarang. Suasana destinasi kawasan pantai di Kelurahan Ijo Balit, Kecamatan Labuan Haji ini, kini hanya menyisakan cemas. Lantaran mengalami abrasi yang cukup parah.


“Kami mencatat, abrasi bisa mencapai 10 meter per tahun,” kata Ketua Pokdarwis Maik Anyir, Sahibun, kepada opsintb.com, kemarin 

Jumat (13/6/2025).

 

Dulu, destinasi kawasan pantai ini menjadi primadona wisata bagi warga. Tapi, kini tinggal kenangan.


Pasalnya, abrasi telah melahap sepadan pantai, menghancurkan akses utama dan mengganggu aktivitas wisata yang menjadi andalan ekonomi warga.


Oleh pengelola, lokasi ini sempat ditutup karena akses utama tak bisa dilalui. Kawasan wisata ini sebutnya nyaris lumpuh total. 


Tapi di tengah keterbatasan, semangat gotong royong warga masih menyala. Beberapa pemilik lahan yang tinggal tak jauh dari pantai dengan sukarela mengizinkan tanah mereka dipakai sebagai jalur alternatif.


“Kami bersyukur warga yang punya lahan dekat pantai memperbolehkan pengunjung lewat. Tapi ini hanya bisa dilalui motor, dan sifatnya sementara,” jelas Sahibun.


Langkah darurat itu menjadi satu-satunya tali penghubung antara wisatawan dengan destinasi itu saat ini. Pihaknya sepenuhnya sadar bukanlah solusi jangka panjang. 


Pantai itu terus tergerus, dan tanpa tindakan nyata. Lambat laun bukan hanya akses yang hilang, tapi seluruh garis pantai.


Kerusakan pantai ini sejatinya telah disampaikan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda intervensi atau tindakan konkrit. 


Warga merasa seperti menanti ombak sambil berdiri di pasir yang pelan-pelan menghilang di bawah kaki mereka.


“Kami tidak bisa berbuat banyak kalau tidak ada intervensi dari pemerintah,” ujar Sahibun dengan nada cemas.


Menurutnya, Pantai Maik Anyir bukan sekadar objek wisata. Ia adalah denyut hidup masyarakat pesisir. 


Warung-warung kecil di tepi pantai, pemandu wisata lokal, hingga nelayan yang sesekali membawa hasil laut untuk dijual ke pengunjung, semua bergantung pada keberadaan pantai itu.


Namun kini, keindahan yang dulu membanggakan mulai terkikis, bukan hanya oleh abrasi. Tetapi, oleh ketidak pastian dan kelambanan respons dari pihak berwenang.


“Pantai ini punya potensi besar. Tapi kalau dibiarkan terus, semua itu akan hilang,” pungkasnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama