Nasional

21/08/25

Zakat dan pajak berbeda, TGB: Jangan dicampur adukan!

 
Tgb zainul majdi
Sumber foto: Fb/Dr TGB Muhammad Zainul Majdi

OPSINTB.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, belum lama ini menyatakan membayar pajak memiliki manfaat yang sama dengan zakat dan wakaf. Pernyataan yang disebut kontroversi itu tak plak menuai sorotan publik. 


Banyak pihak yang menyayangkan pernyataan itu, pasalnya akan berpotensi menyesatkan jika tidak di fahami sacara utuh.


Mantan Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, turut meluruskan pernyataan tersebut. Melalui akun Instagramnya pria yang karib disapa Tuan Guru Bajang ini, menjelaskan perbedaan zakat dengan pajak.


"Zakat itu tentu berbeda dengan pajak ya," terang Muhammad Zainul Majdi, dikutip dari akun Instagram tuangurubajang, Kamis (21/8/2025).


Pertama, kata dia, zakat itu kewajiban agama bahkan salah satu rukun islam yang mewajibkannya itu Allah dan Rasul nya. Tidak boleh siapa pun merubah atau menghilangkannya.


Pajak itu, kewajiban berbangsa san bernegara yang menetapkannya itu adalah pemerintah, biasanya bersama DPR dalam bentuk undang-undang.


Kedua, zakat itu orang yang mengingkarinya kewajiban berzakat itu jika muslim, maka keluar dari islam. Rusak iman nya, karena zakat itu merupakan rukun islam.


Sedangkan pajak, orang yang mengingkari kewajiban pajak itu atau tidak membayar itu tentu iman nya tidak rusak. Bahkan juga kewarganegaraannya tidak terganggu. 


"Tapi yang jelas, ya tentu akan berhadapan dengan hukum karena melanggar aturan per undang-undangan," beber TGB.


Ketiga, zakat itu penggunaannya sudah ditentukan. Hanya boleh untuk kedelapan kelompok atau asnap.


Sedangkan pajak, boleh digunakan untuk apa saja. Sesuai dengan apa yang dipandang pemerintah perlu.


Jadi, zakat itu kewajiban agama untuk membersihkan harta dan berbagi kepada sesama. Sedangkan pajak adalah kewajiban sebagai warga negara untuk memajukan bangsa.


"Jadi dua-duanya punya fungsi yang berbeda ya. Sama-sama penting tapi jangan dicampur adukan," tandas Zainul Majdi.


Postingan itu sudah 30,5 ribu kali di tonton, 1.555 disukai, 66 kali dibagikan dan 63 komentar. (kin)

18/08/25

Pertunjukan spektakuler tari "Tembolak Beaq" di Istana Merdeka Jakarta

 
Tari tembolak beaq ntb

OPSINTB.com - Tim Penari NTB yang membawakan Tari "Tembolak Beaq" dalam The Spirit of Sasambo di Istana Merdeka tampil Spektakuler sebelum penurunan Bendera Merah Putih, Minggu, (17/8) 


Tampil sebagai penutup, Happy Ending yang memukau para tamu undangan di Istana Merdeka yang disaksikan langsung Presiden RI juga disiarkan live hampir di semua Chanel TV,. 


Tim NTB tampil setelah tim dari penari i Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, 210 penari NTB ini mampu menampilkan kolaborasi seni dan budaya dari tiga etnis besar di NTB, yakni Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo).


Kepala Bidang Pengembangan Daya Saing dan Kepemudaan pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTB, H Tarmidzi, merasa gembira dan terharu atas penampilan Pemuda-Pemudi,  duta-duta NTB sebelum penurunan Bendera Pusaka di Istana Merdeka.


Ia mengakui, tampilnya tim penari NTB yang spektakuler ini tidak terlepas dari latihan sejak masih di NTB hingga di Jakarta di bawah bimbingan koreografer Lalu Suryadi Mulawarman.


Bapak Suryadi yang juga Kepala Taman Budaya Provinsi NTB sampaikan, akulturasi budaya baik tari, musik Gendang Beleq dan juga adat dipadukan menjadi satu persembahan karya tari yang harmonis, dinamis dan menarik sebagai perwujudan pelestarian dan pengembangan seni budaya leluhur kita di Nusa Tenggara Barat (NTB).


Pihaknya mengharapkan penampilan tim NTB akan membuat takjub bukan saja untuk NTB dan Nasional dan berharap akan bisa tampil pada event lainnya berskala Internasional. 


“Kita berharap penampilan ini tidak hanya pada event penurunan Bendera Merah Putih ini saja, tapi pada event lainnya pada skala yang lebih besar, semoga bisa go internasional sesuai dengan visi NTB Makmur Mendunia,” harapnya. (red)

17/08/25

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI: Persatuan dan toleransi kunci menjaga NKRI

 
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI: Persatuan dan toleransi kunci menjaga NKRI

OPSINTB.com - Menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun 2025, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyampaikan amanat penting tentang persatuan, toleransi, dan semangat menjaga keutuhan bangsa.


Dirjen Pendidikan Islam, H Amien Suyitno, menegaskan bahwa momentum kemerdekaan bukan hanya seremonial, tetapi juga penguatan ukhuwah wathaniyah yang telah lama hidup di pondok pesantren sejak sebelum Indonesia merdeka.


Dalam amanatnya, Amien Suyitno mengingatkan bahwa mencintai tanah air berarti menghargai pengorbanan para pendiri bangsa, termasuk para ulama yang sejak awal ikut membela negeri.


Indonesia, katanya, tumbuh dari keberagaman yang kaya, bukan dari keseragaman. Sejarah panjang dari Sriwijaya, Majapahit, hingga akulturasi Islam di Lombok menjadi bukti bahwa kemajemukan adalah identitas bangsa.


Lebih lanjut, ia menekankan bahwa titik temu sejarah bangsa terjadi pada 17 Agustus 1945, ketika para pendiri bangsa bersepakat melahirkan Indonesia dengan Pancasila sebagai konsensus bersama.


“Pancasila adalah titik temu kita semua. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sejalan dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan syariat,” ujarnya.


Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa Indonesia dinilai sudah cukup matang untuk menanggalkan perdebatan ideologis. Nilai-nilai Islam, menurutnya, hidup berdampingan dengan nafas NKRI.


Meski Indonesia bukan negara Islam, ajaran Islam hadir dan terjaga dalam keharmonisan kehidupan berbangsa. Karena itu, ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menjaga NKRI.


Amien juga menekankan tugas umat Islam ke depan adalah berdaya dalam tiga bidang penting: pendidikan, ekonomi, dan sosial. Umat yang berdaya akan mampu berkontribusi lebih besar bagi pembangunan bangsa, merawat pendidikan berkualitas, memperkuat solidaritas, serta membangun kemandirian ekonomi yang berkeadilan.


Menutup amanatnya, ia mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya pesantren, untuk terus menjaga persatuan dan kedaulatan negara demi kesejahteraan rakyat, menyongsong generasi emas 2045. Tema HUT Kemerdekaan 2025, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, disebutnya sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.


“Perbedaan adalah kekuatan, bukan alasan untuk berpecah. Dari pesantren mari kita bangun Indonesia yang damai, berdaulat, adil, sejahtera, dan maju,” pungkasnya. (red)

08/08/25

‎Asbanda gelar Penarikan Undian Tabungan Simpeda Tahun XXXVI 2025, ini pemenangnya

 
‎Asbanda gelar Penarikan Undian Tabungan Simpeda Tahun XXXVI 2025, ini pemenangnya

OPSINTB.com - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank BPD DIY menggelar penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke-1 Tahun XXXVI-2025 bertajuk “Kemilau Tabungan Se-Indonesia, Rezeki dari Tanah Istimewa” di Candi Prambanan, Sleman, Kamis, 7 Agustus 2025.


Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan, pihaknya merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan Asbanda kepada BPD DIY sebagai tuan rumah penarikan Undian Tabungan Simpeda Nasional.

Lokasi penarikan undian tabungan ini juga terasa spesial karena digelar di kawasan Candi Prambanan, yang menjadi ikon pariwisata pendorong ekonomi Yogyakarta.

“Kenapa kita pilih Candi Prambanan, lokasi ini merupakan soko guru perekonomian di DIY. Pada kuartal II 2025 pertumbuhan ekonomi Yogyakarta mencapai 5,49 persen, salah satu dukungannya adalah pariwisata dan segala aspeknya. Ini lah ekonomi DIY yang terus tumbuh bersama dukungan kita semua,” kata Santoso.

Lebih jauh Santoso mengajak kepada seluruh BPD Indonesia untuk bersama menjawab tantangan dalam membangun perekomian daerah. Salah satu upayanya terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asbanda, Agus H. Widodo melaporkan update jumlah penabung dan total saldo Tabungan Simpeda di BPD seluruh Indonesia.

Menurut Agus, pada penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke-1 Tahun XXXVI-2025 di Yogyakarta ini tercatat jumlah penabung mencapai 8,9 juta lebih per akhir Juni 2025. Adapun jumlah saldo tabungannya mencapai Rp73 triliun.

“Apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda di Pontianak tahun lalu, dari sisi penabung mengalami peningkatan 29,74 persen year on year atau naik 2 juta lebih penabung dari sebelumnya 6,8 juta penabung.

Sedangkan saldo Simpeda meningkat 3,04 persen, naik Rp2,17 triliun dari sebelumnya Rp71,64 triliun,” ujarnya.

Menurut Agus, jumlah penabung dan saldo Tabungan Simpeda konsisten mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Ke depan, kata Agus, Asbanda akan lebih gencar memperkenalkan Tabungan Simpeda agar menjadi alternatif produk bagi masyarakat yang ingin menabung.

Lanjut Agus, untuk BPD yang paling banyak menghimpun dana Tabungan Simpeda dipegang oleh Bank Jatim.

Tercatat, hingga Juni 2025, jumlah dana yang terhimpun di Bank Jatim sebesar Rp16,38 triliun 22,19 persen seluruh Tabungan Simpeda nasional.

“Kita akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Simpeda ini, sehingga Tabungan Simpeda menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam menabung,” harap Agus.

Penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke-1 Tahun XXXVI-2025 dengan total hadiah sebesar Rp3 miliar ini disaksikan dan disahkan oleh perwakilan dari dinas sosial, kepolisian, dan notaris.

Adapun pemenang hadiah utama senilai Rp500 juta dimenangkan oleh nasabah dari Bank Jatim. Undian Tabungan Simpeda juga mengundi pemenang kedua untuk empat pemenang dengan masing-masing hadiah sebesar Rp100 juta.

Adapun pemenangnya adalah nasabah Bank Jakarta, Bank Lampung, dan Bank Jambi. Sedangkan satu hadiah dikhususkan untuk tuan rumah, yakni nasabah Bank BPD DIY bernama Reti dari KCP Godean.

Dalam kesempatan ini, Asbanda juga mengumumkan tuan rumah penarikan Undian Tabungan Simpeda 2026, yakni Bank Jateng. Direncanakan, Undian Tabungan Simpeda tersebut berlangsung di Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada Februari 2026.

Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan kesiapannya dalam menggelar Undian Tabungan Simpeda periode selanjutnya. “Terima kasih atas kepercayaan Asbanda. Kami siap menunggu bapak-ibu di Jawa Tengah,” ujar Irianto.

Undian Tabungan Simpeda sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan customer loyalty dan sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah.

Undian ini dilaksanakan dua kali dalam setahun. Periode I pengumpulan poin, yakni 1 Januari – 30 Juni. Sedangkan periode II untuk pengumpulan poin selama 1 Juli – 31 Desember. (red)

23/07/25

38 anak binaan kembali ke pelukan keluarga di peringatan HAN 2025

 
Peringatan hari anak nasional

OPSINTB.com - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berikan Pengurangan Masa Pidana (PMP) kepada 1.310 Anak Binaan di seluruh Indonesia pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Rabu (23/7/2025). Dari jumlah tersebut, 38 Anak Binaan langsung Bebas usai mendapat PMP HAN II, sedangkan 1.272 Anak Binaan masih harus menjalankan pembinaan setelah diberikan PMP HAN I.


Pada PMP HAN I, 938 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana sebanyak 1 bulan; 174 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana sebanyak 2 bulan; 143 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 3 bulan; dan 17 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 4 bulan.


Sementara untuk PMP HAN II, 23 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 1 bulan; 8 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 2 bulan; dan 7 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 3 bulan.


Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengatakan PMP memiliki beberapa manfaat, yakni meningkatkan motivasi dan perilaku positif, mempercepat reintegrasi sosial, mengurangi beban psikologis, memperkuat hubungan keluarga, serta membangun harapan dan masa depan yang lebih baik. 


“PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada Anak Binaan yang telah berbuat baik dan memperbaiki diri. Ini menjadi indikator Anak Binaan telah menaati peraturan dan mengikuti program pembinaan dengan baik,” ujarnya.


Menteri Agus berharap PMP HAN dijadikan semangat dan tekad bagi Anak Binaan untuk mengisi hari-hari dengan memperbanyak melakukan kegiatan bermanfaat. Ia juga mengapresiasi seluruh petugas Pemasyarakatan yang telah menjalankan tugas dan kewajiban dalam membina Warga Binaan serta jajaran pemerintah, instansi, dan lembaga sosial terkait yang telah berpartisipasi mendukung tugas dan fungsi Pemasyarakatan.


Menteri Agus menyebutkan bahwa fokus utama Anak binaan khususnya di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) adalah pendidikan dan peningkatan skill keterampilan, yaitu pendidikan formal SD, SMP dan SMA, pendidikan informal program Paket A, B,C, serta program pengembangan bakat dan keterampilan.


“Kami bangga tidak sedikit Anak binaan kami dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan berbekal ijazah yang mereka dapat saat sekolah di LPKA. Bahkan cukup banyak yang sukses mendapatkan pekerjaan yang bergengsi. Itulah sebenarnya tujuan pentingnya, selain mereka menyadari kesalahannya juga menjadikan mereka  generasi tangguh, intelectual, dan mandiri. Karena sekali lagi mereka bagian dari generasi emas Indonesia,” ungkapnya.


“Saya mengucapkan selamat dan mengingatkan agar Anak Binaan yang mendapatkan PMP terus memperbaiki diri, memperkuat iman dan takwa, serta meningkatkan kualitas diri. Jadilah insan yang taat hukum, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta berguna bagi pembangunan bangsa,” pesan Menteri Agus.


Tahun ini, penerima PMP HAN terbanyak berasal dari Sumatra Utara sebanyak 163 Anak Binaan, Jawa Timur sebanyak 132 Anak Binaan, dan Jawa Barat sebanyak 97 Anak Binaan. Melalui PMP HAN, negara menghemat biaya makan Anak Binaan sebesar Rp939.930.000,00.


PMP bagi Anak Binaan merupakan bagian dari pendekatan rehabilitatif yang menempatkan kepentingan terbaik bagi anak sebagai prioritas utama. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. (red)

17/06/25

Isi kuliah tamu di UMM, Gubernur Iqbal perkuat kolaborasi dengan kampus

 
Isi kuliah tamu di UMM, Gubernur Iqbal perkuat kolaborasi dengan kampus

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat memberikan kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Malang dalam wisuda ke 118.


OPSINTB.com - Dunia kampus menjadi bagian penting dalam pembangunan. Kolaborasi dengan kampus harus terus dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal saat memberikan kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Malang dalam wisuda ke 118.


”Kampus menjadi solution provider (solusi terpadu),” katanya, Selasa (17/6/2025).


Dikatakan, Provinsi NTB percaya setiap film tentang bencana alam dimulai dari pemerintah yang mengabaikan masukan dari ilmuwan. 


"Hukumnya wajib antara kampus dan pemerintahan bekerja bersama menyelesaikan persoalan riil di lapangan," sambungnya. 


Lebih lanjut, Pemprov NTB akan menambah anggaran riset ke depan. Undangan di UMM ini salah satu bentuk memperkuatnya ke depan. "Keberhasilan kampus bukan seberapa banyak cetak sarjana, didukung dari manfaat dan solusi untuk masyarakat," imbuhnya. 


Kepada wisudawan dan wisudawati, gubernur yang akrab disapa LMI memberikan pengalaman dan nasehat. Para sarjana kan masuk di dunia nyata.


"Jangan pernah takut gagal. Siapa yang berdiri dan duduk (di panggung) ini sudah capek gagal," katanya. 


Bagi para sarjana, lanjutnya, ketika berbuat salah, masih ada kuota. Para wisudawan ketika gagal, itu gagal sendiri. 


"Ketika berniat baik maka Alloh akan menggerakkan seluruh alam semesta. Beda dengan gagal dari dekan, rektor, gubernur ini akan membawa kesengsaraan," ucapnya. 


Iqbal melanjutkan, para wisudawan tak perlu malu tampak bodoh dan kecil di awal. Jangan malu rendah hati. 


"Yang salah bodoh dan kecil seumur hidup," tegasnya. 


Ia mengajak, para alumni UMM berani mengambil keputusan besar dalam hidup. Orang Inggris bilang kalau tidak ada resiko tak ada keuntungan. Mimpi besar maka pertaruhannya besar. 


"Beranilah bermimpi besar dan perjuangkan mimpi itu. Seperti para pendiri bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta dan lainnya," ujar Iqbal. 


Hadir dalam kuliah umum ini Rektor UMM, Nazaruddin Malik dan Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Thohir Luth. (red)

12/06/25

Gubernur Iqbal beberkan strategi tuntaskan kemiskinan ekstrem di NTB

 
gubernur iqbal di tvoane

Foto: Talkshow Gubernur Iqbal di program Kabar Merah Putih TvOne


OPSINTB.com - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan komitmennya dalam pengembangan pariwisata sebagai sektor penunjang pengentasan kemiskinan. Hal itu disampaikan dalam sesi wawancara di TV One pada program Kabar Merah Putih, Rabu (11/6/2025) kemarin. 


"Jadi begini, kalau kita melihat NTB, ini ada dua wajah. Di satu sisi, NTB ini belum pernah bisa keluar dari daftar provinsi-provinsi termiskin. Tapi di sisi lain, kalau kita lihat potensinya, luar biasa. Dari ujung barat sampai ujung timur, semua penuh dengan potensi," kata Lalu Iqbal menjawab pertanyaan host tentang strategi Pemprov NTB menuju Makmur dan Mendunia.


Menurutnya, dua wajah yang bertentangan ini coba pertemukan dengan tiga prioritas utama yang kita luncurkan. Pertama, penyelesaian persoalan kemiskinan secara serius, sungguh-sungguh, dan berkesinambungan. 


"Saat ini, di triwulan pertama, kemiskinan di NTB berada di atas rata-rata nasional, hampir 12%. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,04% merupakan kemiskinan ekstrem. Target kita adalah pada tahun 2029, kemiskinan ekstrem bisa nol. Sementara kemiskinan umum kita targetkan di bawah 10%," ujarnya.


Kemudian, suami Sinta Agathia ini menjelaskan bahwa pihaknya mendorong sektor pertanian, termasuk agroforestri, pertanian konvensional, peternakan, dan agromaritim (perikanan) untuk mewujudkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu ketahan pangan.


"Kemudian pariwisata. Kita ingin destinasi-destinasi wisata di NTB menjadi destinasi kelas dunia. Salah satu strateginya adalah mendorong MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Event) agar tidak tergantung pada turis musiman yang hanya datang antara Mei hingga September," imbuhnya. 



Santri jebolan Ponpes Assalam, Surakarta ini menyakini bahwa, dengan langkah itu NTB dapat mengisi kekosongan dari September hingga Mei dengan event-event sepanjang tahun. 


"Dengan begitu, okupansi hotel tetap tinggi, load factor penerbangan tetap terisi, harga tiket dan hotel bisa lebih terjangkau," tegasnya.


Dikatakan, langkah-langkah itu juga dinilai akan membuat Pemprov NTB keluar dari ketergantungan pada sektor pertambangan yang saat ini masih menjadi sumber pendapatan daerah. 


"Sayangnya, iya. Ketergantungan terhadap sektor tambang masih sangat tinggi. Buktinya, di triwulan pertama ini, sektor tambang mengalami kontraksi minus 30%, meskipun sektor manufaktur dan pertanian mengalami peningkatan," katanya. 


Bahkan, pertanian tumbuh lebih dari 30%—angka tertinggi dalam sejarah. Namun tetap saja tidak bisa menolong karena kontraksi tambang terlalu dalam. Hal ini terjadi karena penghentian produksi di Amman Mineral akibat masalah di smelter. 


"Mudah-mudahan dengan adanya relaksasi dari pemerintah pusat untuk ekspor konsentrat sementara waktu, bisa menstabilkan pertumbuhan ekonomi," paparnya.


Jika berbicara data, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 6,2%, tapi kalau sektor pertambangan dikeluarkan, angkanya turun hampir setengahnya. Hal itu pula yang memicu dirinya untuk terus melakukan langkah-langkah agar agar tambang ini bisa segera ekspor. 


"Ya, betul. Tanpa tambang, pertumbuhan kita 5,57%. Tapi karena kontraksi di tambang, turun menjadi minus 1,47%. Maka langkah jangka pendeknya adalah upaya relaksasi ekspor. Ini sudah saya sampaikan ke Menteri ESDM dan ditanggapi positif, bahkan Menteri Dalam Negeri juga turut bicara soal ini," ujarnya.


Untuk jangka panjang Lalu Iqbal berujar, tidak ada pilihan lain selain diversifikasi ekonomi. Yang paling potensial adalah pertanian dan pariwisata. Sektor inilah yang dapat menjadi penunjang ekonomi daerah. 


"Seperti yang saya sampaikan, pendekatan kita adalah memperbanyak event. Kita bagi event dalam tiga tier. Tier 1 peserta di atas 10.000.Tier 2,peserta di atas 5.000. Tier 3, peserta di bawah 5.000," tandasnya. (red)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama