Lombok Tengah

29/04/25

Apes, pengusaha gabah dirampok saat pesan es campur, uang Rp105 juta raib

 
Perampokan di lombok

OPSINTB.com - Apes betul nasib H Dinar (59) warga Dusun Pengadang, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Uang sebanyak Rp 105 juta yang baru saja ia ambil dari Bank BRI Unit Praya raib dibawa perampok. Modusnya pecah kaca mobil.


Kejadian tersebut dialami pria yang berprofesi sebagai pengusaha gabah itu di depan MAN 1 Lombok Tengah, Senin kemarin (28/4) menjelang waktu zuhur.


H Dinar di tempat kejadian perkara atau TKP saat itu sedang memesan es campur sebanyak 15 porsi untuk para buruh helernya. Baru selesai memesan dan baru beberapa detik duduk di bangku yang disediakan penjual, ia terperangah melihat kejadian secepat kilat itu.


''Kejadiannya cepat sekali. Nggak nyampai 10 detik,'' cerita penjual es, yang mengaku korban adalah langganannya saat ditemui opsintb.com di TKP atau tempat ia biasa mangkal, Selasa (29/4/2025).


Lanjutnya, korban tidak sempat berteriak minta tolong, saking kagetnya. Namun, ia (penjual es) sempat melihat dua orang pelaku melarikan diri berboncengan menggunakan motor Honda Revo ke arah barat atau jalan menuju Kota Praya.


''Saya tidak ingat betul wajahnya, karena cepat sekali kejadian. Tapi, yang ambil uang itu nggak pakai helm dan satunya lagi nunggu di seberang jalan,'' tuturnya.


Sementara itu, Yuyun (30) anak korban, bilang mengetahui kejadian itu dari tetangga, karena telah viral di medsos. H Dinar sendiri, kata Yuyun, tidak langsung pulang setelah kejadian apes  itu, melainkan pergi ke gudang gabahnya di Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah.


''Bapak itu nggak langsung pulang. Kami justru tau kejadian itu dari tetangga,'' kata Yuyun ditemui di kediamannya, Selasa pagi.


Ia menceritakan, uang itu akan dipergunakan bapaknya untuk membayar gabah yang sudah dibeli dari para petani. Dikatakan, bapaknya baru kali ini mengambil uang di bank sendiri. Sebelum-sebelumnya, ia selalu ditemani anaknya yang masih kuliah.


''Tapi, kebetulan adik saya kemarin pulang ke pondok. Jadi, beliau sendiri ke bank. Uangnya untuk bayar gabah yang sudah diambil dari para petani,'' terang Yuyun. 


Polres Lombok Tengah melalui Kasi Humasnya, IPTU Lalu Brata Kusnadi membenarkan kejadian tersebut. Korban, kata dia, sudah melaporkan kejadian tersebut. 


Kronologinya, kata dia, korban baru menarik uang di bank sebanyak Rp 95 juta. Di samping itu, di tas selempangnya tersimpan Rp 10 juta. Setiba di TKP, korban memarkirkan kendaraannya untuk membeli es campur.


''Namun, tiba-tiba datang dua orang tak dikenal lalu memecahkan kaca depan mobil bagian kanan korban dan mengambil tas berisi uang,'' terang Kasi Humas.


Ia menambahkan, pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap kasus ini. ''Ini lagi lidik di Reskrim,'' pungkasnya. (iwn)

28/04/25

Polres Lombok Tengah gelar konpers pengungkapan kasus minggu ketiga April 2025

 
Polres lombok tengah

OPSINTB.com - Polres Lombok Tengah mengadakan konferensi pers terkait pengembangan kasus yang terjadi selama minggu ketiga April 2025. Di mana pada minggu ketiga April, Polres Lombok Tengah dapat mengungkap beberapa kasus, Senin (28/4/2025).


Dalam konferensi pers ini, pihak Polres menghadirkan 9 orang tersangka. Seorang di antaranya perempuan.


Kasus-kasus tersebut di antaranya 6 kasus narkoba dengan 7 orang tersangka. 6 laki-laki dan seorang wanita. ''Dengan mengamankan BB berupa sabu seberat kurang lebih 9,63 gram,'' kata Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Imam Maladi sebagai delegasi Kapolres yang berhalangan hadir karena mertuanya meninggal dunia.


Adapun TKP kasus tersebut di antaranya: Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, dan Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat.


Selain kasus narkotika, Polres Lombok Tengah juga mengungkap beberapa kasus melalui Polsek jajarannya. Di antaranya: Polsek Kawasan Mandalika mengungkap kasus pencurian hewan ternak dengan tersangka H Musayir alias Tong Bajil.


''Sudah dan sedang ditangani oleh Polsek Kawasan Mandalika,'' kata Maladi. 


Selain itu, Polsek Kawasan Mandalika juga mengungkap kasus curanmor sejumlah 7 unit. BB sudah diamankan dan bisa diambil langsung oleh pemilik yang merasa kehilangan kendaraan.


Selanjutnya, Polres Lombok Tengah (Satreskrim) berhasil mengungkap kasus kekerasan seksual dengan tersangka atas nama Kasian (61). Dengan alamat Dusun Batungerengseng Lauq, Desa Aik Bukak, Batukliang Utara.


Kasian merudapaksa anak kandungnya sendiri inisial RI hingga hamil lalu melahirkan seorang bayi laki-laki. Atas perbuatannya itu, Kasian dipersangkakan Pasal 6 UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. ''Ancaman hukuman 12 tahun,'' katanya.


Kemudian hasil pengungkapan oleh Polsek Praya berupa curas dengan tersangka Muhammad Dimas (19). BB empat gelang emas dengan berat masing-masing 20 g dan sebuah cincin seberat 6 g. 


Adapun kronologi menurut korban, Baiq Nurhayati dari Desa Jago, Kelurahan Leneng, tersangka Dimas melakukan aksinya ketika ia sedang sholat. Ia dibekap dengan bantal lalu menarik perhiasan yang dikenakan korban. Tetapi, perhiasan tidak bisa terlepas. Akhirnya korban menyerah dan melepaskan perhiasannya karena diancam tersangka.


''Korban dirugikan dengan perkiraan 160 juta,'' ucap Maladi.


Terakhir pengungkapan kasus oleh Polsek Batukliang Utara, yaitu curat. BB satu unit Mitsubishi L 300. Kendaraan roda empat tersebut milik warga Lombok Tengah, namun tersangka berada di Polsek Ampenan, Polresta Mataram karena terlibat ataupun tersangkut tindak pidana lainnya.


''Sehingga tersangka diamankan di Polsek Ampenan. Kasus tetap berlanjut untuk menunggu petunjuk dari Jaksa kasus mana yang terlebih dahulu akan ditindaklanjuti,'' tukas Wakapolres.


Ia menambahkan konferensi pers akan dilakukan setiap pekan pada hari Senin pukul 9.00 WITA. ''Kecuali ada hal mendesak yang menunda atau kegiatan dilakukan hari berikutnya sesuai titah Kapolres,'' pungkas dia. (iwn)

Ada 2 ribu anggota komunitas LGBT di Lombok Tengah, DPRD minta langkah preventif

 
Kasus lgbt

OPSINTB.com - Ruang sidang paripurna DPRD Lombok Tengah pada Senin (28/4/2025) pukul 11.00 WITA seketika hening. Dinding kedap suara yang terpasang pada dinding ruang seolah masih merekam jelas pernyataan Ketua Komisi I, Ahmad Samsul Hadi, bahwa ''Ada dua ribu lebih anggota komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Lombok Tengah.''


Di belakang Samsul Hadi, Sekda Lombok Tengah, H Lalu Firman Wijaya terlihat manggut-manggut. Keningnya mengerenyit, seolah-olah heran atas pernyataan Ketua Komisi I tersebut.


Hal itu ditegaskan legislator asal Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah itu sebagai bentuk keresahan akan munculnya komunitas ini di Lombok Tengah. 


Oleh sebab itu, ia meminta Dinas Sosial setempat segera mengambil langkah pencegahan. ''Meminta Dinas Sosial mengambil langkah tegas atas munculnya komunitas LGBT di daerah kita yang religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ini,'' tegasnya.


Samsul Hadi kemudian bercerita ikhwal dirinya mengetahui adanya komunitas ini. Sebuah lembaga survei yang bekerjasama dengan DPRD Lombok Tengah pernah mengajaknya berdiskusi. Ia tak menyebutkan nama lembaga tersebut untuk kepentingan ke depan.


''Mereka sudah punya data, bahkan sampai ke desa-desa,'' imbuhnya.


''Tetapi, ini kan ndak bisa dipublish. Ini kemudian menjadi atensi kami kemarin yang cukup panjang, karena LGBT ini kan orentasi seksual. Jadi, itu membutuhkan kehati-hatian.'' 


Langkah pencegahan, lanjut dia, harus dilakukan dengan pendekatan kepada mereka, karena bisa dibilang mereka adalah kelompok rentan. Dalam arti mereka sebenarnya tidak mau menjadi seorang LGBT. ''Tetapi, bibit LGBT tumbuh dalam diri mereka pasti ada sebabnya. Karena faktor lingkungan atau faktor diri mereka sendiri,'' ujarnya.


Ia menyebut, rata-rata usia anggota komunitas ini masih berusia muda. Mereka masih kuliah dan menggeluti berbagai macam profesi. Hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan, karena secara standar moral dan budaya Lombok Tengah, LGBT termasuk penyimpangan.


''Maka perlu kiranya pendekatan secara psikologis,'' kata dia.


Mirisnya, Samsul Hadi melanjutkan, ada anggota komunitas tersebut yang sudah menikah, tetapi masih melanjutkan kesenangannya bersama anggota komunitasnya. ''Sehari-hari mereka kelihatan normal dan beraktivitas seperti orang biasa pada umumnya,'' tutup dia.


Sementara, Kepala Dinas Sosial Lombok Tengah, H Masnun tidak bisa berkomentar banyak ketika dikonfirmasi opsintb.com usai sidang paripurna. Ia mengatakan, masih berkoordinasi dengan bidang terkait untuk memperjelas temuan DPRD itu.


''Kita masih koordinasi dengan bidang terkait,'' tandas Masnun. (iwn)

Program CKG, upaya Pemkab Lombok Tengah lawan beban ganda penyakit

 
program cek kesehatan gratis

OPSINTB.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah menyambut positif peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan secara nasional sejak Februari 2025. 


Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Suardi menyatakan, program ini menjadi salah satu instrumen penting dalam upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Kesehatan di daerah.


“Saya sepakat, Program CKG ini adalah langkah strategis untuk mempercepat peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Ini juga menjadi respons terhadap gaya hidup modern yang cenderung minim olahraga, konsumsi makanan cepat saji, dan pola makan yang tidak seimbang,” ungkap Suardi, Senin (28/4/2025). 


Dia menambahkan, saat ini masyarakat tengah menghadapi "beban ganda" dalam dunia kesehatan, yakni penyakit menular yang belum sepenuhnya tertangani, bersamaan dengan lonjakan penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup.


Sebagai bentuk keseriusan, pemerintah daerah memastikan kesiapan sarana, prasarana, dan tenaga medis di fasilitas kesehatan seperti puskesmas. 


“Laboratorium, perawat, dokter, dan apoteker di puskesmas sudah tersedia dan siap melayani. Itu memang bagian dari tugas kami," jelas Suhardi.


Namun demikian, tantangan tetap ada, terutama terkait ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) seperti spuit, masker oksigen, dan benang operasi yang hanya digunakan sekali pakai. Menurut Suhardi, kebutuhan BMHP akan terus dipantau dan dipenuhi berdasarkan evaluasi berkala, sesuai jumlah sasaran yang diperkirakan tiap bulan. 


"Menteri Kesehatan juga sudah meminta data kebutuhan BMHP untuk satu tahun ke depan di tiap daerah," ujarnya.


Di Lombok Tengah, simulasi CKG sudah mulai diterapkan dengan pendekatan berdasarkan kelompok usia. Bayi diperiksa untuk deteksi dini gangguan tiroid, anak-anak menjalani pemeriksaan kesehatan gigi serta skrining tuberkulosis (TBC), sementara orang dewasa dicek gula darah, kolesterol, fungsi pendengaran, dan penglihatan. (red)

24/04/25

Polisi tangkap pelaku curas di depan ibu kandung

 
Pelaku curas di lombok tengah

OPSINTB.com - Hari baru saja beranjak malam. Masih pukul 19.30 WITA. Seorang pemuda inisial MDDN (19) nekat melakukan pencurian dengan kekerasan (curas). Tak tanggung-tanggung; ia merampas emas berupa empat buah gelang (20 gram) dan sebuah cincin (6 gram) dengan total nilai Rp160, 2 juta, Selasa kemarin (22/4). 


Perampasan dilakukan terhadap seorang perempuan paruh baya, Baiq Nurhayati, di kediamannya, yakni Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. 


Menantunya, Alpha Auriga (39), yang baru saja pulang shalat berjamaah dari Masjid Agung kaget melihat si mertua dalam kondisi ketakutan dan trauma. Selain itu, ada memar pada bagian pelipis kanan atas dan pergelangan tangan kanan. 


Dari cerita korban, sekitar pukul 19.30 WITA, seorang laki-laki tak dikenal masuk ke rumahnya dan langsung merampas perhiasan yang dikenakannya. 


''Pelaku kemudian melarikan diri setelah berhasil merampas empat gelang emas dan sebuah cincin seberat 26 gram,'' kata Kapolsek Praya, AKP Susan V Sualang dalam rilisnya, Kamis (24/4/2025).


Alpha kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Praya. Dari hasil identifikasi dan mengambil keterangan saksi, kata Polisi, pelaku adalah residivis, yang belum lama keluar dari bui.


Mengantongi identitas pelaku, Unit Reskrim Polsek Praya dibekingi Tim Puma Polres Lombok Tengah langsung memburu pelaku. 


Keesokan harinya atau pada Rabu (23/4), pukul 15.00 WITA pelaku diketahui berada di rumahnya, BTN Puyung, Desa Puyung, Kecamatan Jonggat. 


''Saat akan ditangkap, pelaku sedang membonceng ibunya,'' imbuh Kapolsek. 


Polisi langsung menghadang pelaku dan menangkapnya tanpa perlawanan. Saat diinterogasi pelaku mengakui perbuatannya. ''Barang bukti hasil curas ia simpan di rumahnya,'' terang Susan. 


Polisi kemudian menggeledah rumah pelaku dan berhasil menemukan gelang dan cincin sesuai laporan korban. ''Pelaku telah kami amankan untuk penyelidikan lanjutan,'' pungkas Susan. (iwn)

Usai lantik kades, Bupati Pathul minta kades sabar hadapi dinamika

 

Pelantikan kades lombok tengah
Foto: Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri foto barsama 24 kades yang baru usai dilantik.

OPSINTB.com - Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri melantik sekaligus mengambil sumpah jabatan 24 kepala desa (Kades) hasil Pilkades serentak 26 Februari lalu di ballroom kantor bupati setempat, Kamis (24/4/2025).


Acara pelantikan berlangsung meriah. Namun sayang, keluarga dan pendukung para kades tidak diizinkan masuk ke ballroom karena daya tampung terbatas. Kades hanya didampingi istri masing-masing.


Sejak pagi keluarga dan para pendukung kades mulai memadati halaman depan dan belakang kantor bupati. Mereka sibuk berfoto ria bersama kades pilihannya dengan latar kantor bupati yang megah.


Di sudut lain, para emak sibuk menyiapkan bekal makanan untuk disajikan ke para pendukung yang hadir. Mereka duduk bersila di bawah pohon rindang yang berjejer di halaman kantor bupati. Persis seperti warga yang sedang piknik.


Sementara, pelantikan ini berdasarkan keputusan Bupati Nomor 108 Tahun 2025 tentang Pengesahan dan Pengangkatan Kepala Desa Terpilih masa jabatan 2025-2033.


Dikonfirmasi usai melantik dan memberikan arahan, Bupati Pathul meminta para Kades terpilih harus lebih sabar atas amanah yang diberikan ini. Sabar yang dimaksud Pathul adalah karena akan banyak dinamika di tingkat desa yang akan dihadapi.


''Persoalan dukungan juga termasuk dinamika di tingkat desa, karena jaraknya dekat (lokal/tingkat desa) sekali, saya minta Kades lebih bersabar,'' ujar Miq Hul.


Maka untuk mengahadapi dinamika itu, lanjut dia, ia meminta masyarakat saling hormat menghormati. Yang tua menghargai yang muda, yang muda menghormati yang tua. ''Insyaallah dinamika itu selesai,'' imbuhnya.


Terkait banyaknya Kades yang terjerat hukum, Pathul menyatakan menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada penegak hukum. Walau demikian, dikatakannya dari 154 desa di kabupaten ini, tidak semuanya bermasalah.


Di samping itu, pemerintah juga tidak bisa menjustifikasi seorang Kades terlibat masalah hukum, karena itu adalah kewenangan yang berwajib.


''Itulah sebabnya kita serahkan ke penegak hukum. Nanti seperti apa; mereka yang tentukan. Kita kan nggak bisa menjustifikasi sebelum inkrah,'' katanya.


Adapun 24 Kades yang dilantik adalah: Kades Jago, Kecamatan Praya, Kades Lelong, Prateng, Kades Ganti Pratim, Kades Beleka Daya, Pratim, Kades Beleka Lebe Sane, Pratim, Kades Pengonak, Pratim, Kades Jeropuri, Pratim, Kades Mekarsari, Praya Barat , Kades Pandan Tinggang, Prabarda, Kades Prabu, Pujut, Kades Ketara, Pujut, Kades Dadap, Pujut.


Selanjutnya, Kades Kerame Jati, Pujut, Kades Janggawana, Janapria, Kades Lingkok Beringe, Janapria, Kades Tibu Sisok, Janapria, Kades Prako, Janapria, Kades Berinding, Kopang, Kades Pajangan, Kopang, Kades Mantang, Batukliang, Kades Lendang Tampel, Batukliang, Kades Aik Berik, BKU, Kades Bilebante, Pringgarata, Kades Ubung, Jonggat. (iwn)

Modus minta dibuatkan kopi, seorang ayah di BKU rudapaksa anak kandung hingga melahirkan

 
Kasat reskrim polres loteng
Foto: Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, IPTU Luk Luk il Maqnun

OPSINTB.com - Entah setan apa yang merasuki pikiran pria inisial K (58), bukannya mengayomi dan melindungi, K justeru merudapaksa anak kandungnya inisial RI (23) hingga melahirkan bayi laki-laki.


Kejadian ini terjadi di Kecamatan Batukliang Utara (BKU). RI melahirkan bayi tersebut di rumah pelaku dan diketahui kakak tirinya inisial MF.


''Saat ditanya, korban mengungkapkan bahwa bayi tersebut adalah hasil rudapaksa ayah kandungnya,'' kata Kasat Reskrim Polres Loteng, IPTU Luk Luk il Maqnun melalui keterangan tertulis yang diterima opsintb.com, Kamis (24/4/2025).


Modusnya, K meminta RI datang ke rumahnya dan meminta dibuatkan kopi. ''RI tinggal bersama ibunya karena orang tuanya telah lama bercerai,'' imbuhnya.


Setelah itu, K mengaku sedang tidak enak badan, kemudian minta dipijit. Pelaku kemudian menarik tangan korban dan memaksa korban melayani nafsunya di bawah ancaman.


''RI, menurut pengakuan diancam dibunuh jika tidak melayani K,'' katanya.


Tak hanya sekali, tindakan tak terpuji itu dilakukan beberapa minggu kemudian. ''Modusnya minta bantuan korban dan informasinya K sudah menyetubuhi RI lima kali,'' ungkapnya.


Dari pengakuan RI, keluarga langsung melaporkan perbuatan K ke Polres setempat. Saat ini, pelaku sudah diamankan untuk proses penyidikan.


Kasus ini merupakan salah satu kekerasan seksual terhadap anak, dimana pelakunya berasal dari lingkungan terdekat.


''Kami himbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan setiap tindakan kekerasan seksual demi melindungi anak-anak dari kejahatan serupa,'' pungkas Kasat. (wan)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama