OPSINTB.com | News References -->

Headline

Politik

Hukum

Nasional

22/10/24

KPK observasi Desa Teruwai sebagai lokasi perluasan desa antikorupsi

 

KPK observasi Desa Teruwai sebagai lokasi perluasan desa antikorupsi

OPSINTB.com - Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah terpilih menjadi lokasi penilaian perluasan desa antikorupsi. Sejauh ini, Desa Teruwai merupakan desa keenam di NTB yang dikunjungi tim penilai.


Sekretaris Inspektorat Provinsi NTB, Muhariyadi K selaku ketua tim penilai menyatakan, program ini adalah inisiatif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah tindak pidana korupsi. 


''Jadi, mencegah (korupsi) itu lebih baik daripada melakukan penindakan ya,'' ujar Ari di Kantor Desa Teruwai, Selasa (22/10/2024). 


Pada tahun pertama pelaksanaan program ini, ungkap Ari, KPK sendiri yang menentukan tiga desa di satu provinsi sebagai lokasi observasi. Seperti pada tahun lalu (tahun pertama), Desa Kumbang, Lombok Timur yang menjadi perwakilan NTB di tingkat nasional dan menjadi juara ketiga. 


Kata Ari, melihat kebermanfaatan program ini dalam pencegahan tindak pidana korupsi di tingkat pemerintahan terbawah, maka KPK memperluas program percontohan desa antikorupsi ini. Sehingga, KPK memandatkan provinsi untuk membuat tim. 


''Provinsi bersurat kepada semua kabupaten untuk menentukan tiga desa yang diajukan ke provinsi. Kemudian provinsi yang mengobservasi tiga desa ini untuk menentukan satu desa mewakili satu kabupaten,'' katanya. 


Ari menambahkan; ada lima komponen yang menjadi objek observasi tim penilai. Pertama; tata laksana untuk melihat perencanaan pembangunan sampai dengan pertanggungjawaban dan pelaporan. 


Kedua; penguatan pengawasan. Hal ini lebih kepada peran dari BPD. Sejauh mana peran BPD untuk mengawasi mitranya (kades dan perangkatnya). Di samping kades juga menilai bawahannya. 


Ketiga; keterbukaan informasi publik. Hal ini terkait apakah pelaksanaan pembangunan di desa sudah transparan. ''Sehingga, akses dan kanal-kanal itu harus dibuka agar masyarakat bisa menyampaikan saran/kritik kepada pemdes,'' terang Ari. 


Keempat; kearifan lokal. Terkait kebiasaan dan budaya masyarakat. Budaya bisa berbentuk kesenian maupun keagamaan. Misalkan di majlis zikir di suatu kampung atau PAUD. 


''Apakah di sana ada sentuhan-sentuhan nilai kejujuran. Itu yang akan kami observasi,'' jelas Ari. 


Kelima; pemberdayaan masyarakat. Sejauh mana peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa. Apakah mereka dilibatkan dalam proses penyusunan perdes atau APBDes. 


''Termasuk dalam penyusunan perdes mereka terlibat, usul-usul mereka apakah sudah tertampung, dan usul dari para pemuda atau tokoh wanita itu yang kami nilai,'' katanya. 


Sementara, Kades Teruwai, HM Arta menyatakan, observasi ini bukan soal nilai atau terpilihnya Desa Teruwai menjadi perwakilan NTB di tingkat nasional ke depan, tetapi bagaimana agar desanya sebagai lokasi desa percontohan perluasan antikorupsi diaplikasikan oleh masyarakat. 


''Ini bukan soal nilai, tapi bagaimana agar masyarakat mengaplikasikan program ini. Supaya pencegahan korupsi dari tingkat bawah bisa kita lakukan bersama,'' tandasnya. (wan)

NTB Youth Forward jawab keresahan anak muda soal peluang bisnis digital - pendidikan

 
NTB Youth Forward jawab keresahan anak muda soal peluang bisnis digital - pendidikan

OPSINTB.com - Ratusan pemuda dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) berkumpul membahas peluang bisnis digital, yang diselenggarakan oleh NTB Youth Forward komunitas yang khusus membahas bisnis digital seperti digital marketing dan lainnya. 


Founder NTB Youth Project Andrean mengatakan, berdirinya komunitas ini akibat keresahan dirinya sebagai generasi muda yang kesulitan mendapatkan uang, padahal ditengah kemajuan teknologi seperti saat ini dia menyadari peluang untuk mendapatkan uang banyak. 


"Rencananya kedepan NTB Youth Forward ini akan dibuat sirkel-sirkel khusus, misalnya yang membahas digital marketing ada orangnya, bisnis startup ada orangnya cryptocurrency ada orangnya," kata Andrean, Senin (21/10/2024) malam. 


Dia berharap pemerintah daerah nantinya bisa melirik komunitas ini untuk memberikan dukungan dalam pengembangan bisnis digital, remaja asal Lombok Tengah itu banyak juga pemuda-pemuda di NTB ikut bergabung bersama menciptakan peluang kerja melalui bisnis digital. 


Salah satu pembicara juga pada kegiatan NTB Youth Forward ini ialah Dr Ahmad Munjizun, lulusan luar negeri tersebut juga memiliki keresahan yang sama dalam dunia pendidikan. 


"Sekarang banyak peluang-peluang untuk pendidikan gratis, kuliah gratis luar dan dalam negeri, masalahnya kita tidak siap, kita tidak bisa melihat peluang itu," kata Munjizun. 


Kemampuan berbahasa Inggris yang menjadi tantangan pendidikan saat ini kata Munjizun, bisa disiapkan sejak masih berada pada pendidikan menengah, sehingga ketika sudah lulus kemampuan itu tidak hanya untuk melanjutkan pendidikan saja namun juga bisa untuk bekerja. 


"Sekarang kita ingin menciptakan iklim pariwisata dengan menarik banyak investor, tetapi akan menjadi masalah ketika kita tidak memiliki kemampuan berbahasa yang baik," jelasnya. 


Program ini juga kata Munjizun akan lebih mudah terealisasi jika pemerintah sadar dengan persoalan yang ada saat ini, sehingga dia berharap kedepannya pemerintah juga memperhatikan pendidikan sejak masih berada di bangku sekolah menengah. (red)

21/10/24

KPU Loteng baru terima 75 persen logistik Pilkada

KPU Loteng baru terima 75 persen logistik Pilkada
OPSINTB.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) telah menerima logistik Pilkada untuk pemilihan Bupati-Wakil Bupati Loteng dan Pilgub NTB 2024. Ketua KPU Loteng, Hendri Harliawan menjelaskan, logistik yang telah diterima adalah bilik, kertas suara, kotak, segel, dan tinta. 


Untuk kertas suara yang diterima sendiri, lanjutnya, jumlah yang diterima sesuai jumlah kertas suara yang diajukan, yakni 797 ribu lebih. ''Termasuk 2,5 persen surat suara cadangan. Yang kami terima dalam bentuk cetak, belum terlipat,'' jelas Hendri Harliawan di KPU Loteng, Senin (21/10/2024). 


Selain logistik tersebut di atas, pihaknya memastikan juga telah menerima alat peraga kampanye (APK)/baliho calon gubernur. APK tersebut akan langsung dipasang panitia pemungutan suara (PPS) hari ini. 


''Hari ini kami meminta kepada semua PPS untuk memasang baliho calon gubernur. Kalau bupati (baliho) menyusul nanti,'' tegasnya. 


Titik-titik pemasangan sendiri akan mempertimbangkan lokasi strategis di masing-masing desa, dengan jumlah enam baliho per desa. 


Untuk baliho masing-masing calon yang telah terpasang oleh tim sukses para calon, jika terpasang di lokasi strategis akan disingkirkan. Karena berdasarkan aturan; baliho yang dikeluarkan KPU-lah yang harus berada di lokasi tersebut. 


''Mana yang bisa diakses langsung oleh masyarakat. Contohnya perempatan dan tempat strategis yang memungkinkan masyarakat mengaksesnya,'' ucap Hendri. 


Ia menambahkan, dengan demikian maka jumlah logistik yang sudah diterima KPU Loteng untuk menghadapi Pilkada 2024 sudah mencapai 75 persen. Sisanya; formulir dan surat undangan akan dikirim kemudian hari. (wan)

Bawaslu Lotim gelar peningkatan kapasitas pengawasan media

 
Bawaslu Lotim gelar peningkatan kapasitas pengawasan media

OPSINTB.com - Dunia maya berkembang dengan pesat. Buntutnya informasi pun akan tersebar dengan cepat. 


Namun kemajuan ini tak jarang dimanfaatkan untuk menyebarkan berita bohong atau hoax. Tujuannya untuk menyerang lawan terlebih di urusan politik.


Dampaknya bisa menimbulkan gesekan, yang tentunya mengganggu kondusifitas, terlebih saat Pilkada berlangsung.


Agar terhindar dari hal tersebut Bawaslu Kabupaten Lombok Timur, gelar peningkatan kapasitas bagi Panitia Pengawas Kecamatan di Lotim.


Dengan mengangkat tema Peningkatan Kapasitas Pengawasan dalam Menampik Berita Bohong, Ujaran Kebencian, Politik Identitas, dan Polarisasi Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Nusantara Sembalun Senin (21/10/2024).


Koordinator Divisi (Koordiv) P2H Bawaslu Kabupaten Lombok Timur, Johari Marjan, mengatakan, hajatan dari kegiatan ini untuk peningkatan kapasitas pengawasan yang terkait dengan cyber. Sementara Panwascam dan Pengawas Kelurahan Desa (PKD) adalah ujung dari pengawasan.  


"Sehingga dalam konteks pengawasan itu ada dua hal yang terjadi kata marjan yaitu pencegahan dan penanganan pelanggaran," ucap Johari Marjan.


Selama ini, imbuhnya, dalam prosesnya pihaknya melihat panwascam sudah melakukan beberapa pencegahan. Seperti melakukan sosialisasi, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.


Sosialisasi itu lanjut Marjan, bagian dari cara pencegahan pelanggaran pemilihan. Sehingga dalam peningkatan kapasitas ini dirinya berharap tidak hanya pengetahuan tentang pengawasan di level-level kongkrit, tetapi juga yang bersifat abstrak.


"Cyber media, media sosial ini adalah dimana pengawasan-pengawasan abstrak kadang-kadang kita tidak tau siapa orangnya, siapa yang upload dan lain sebagainya," jelasnya


Hal tersebut disebutnya sangat penting di lakukan peningkatan kapasitas itu, dikarenakan setiap Panwascam ilmunya tidak sama dengan yang lainya


"Oleh sebab itu, Bawaslu Kabupaten Lombok Timur menginisiasi untuk diadakannya peningkatan Kapasitas," katanya.


Dia menerangkan, menurut Keputusan Komisi Pemilihan Umum (kpt), pemanfaat media sosial terbagi menjadi dua. Yakni ada yang boleh dilaksanakan selama 60 hari dan 14 hari.


Dengan demikian pola pengawasan media sosial harus memiliki pemahaman yang sama.


"Misal media dalam jaringan itu ada yang boleh berkampanye seperti media sosial Fecebook, Tiktok, Twiter dan lain sebagainya itu di perbolehkan 60 hari tetapi ada di media jaringan hanya di bolehkan 14 hari sebelum masa tenang," ujarnya


Melalui kesempatan itu Marjan berpesan, agar tetap menjaga integritas. Hal itu disebutnya penting untuk menciptakan suasana yang tertib dan damai. 


Jika ingin cawe-cawe dalam hal pengawasan, kata dia, dirinya minta lebih baik keluar dari lembaga pengawas. Sebab hal tersebut menurutnya lebih terhormat dari pada ikut-ikutan.


"Wasit itu tidak boleh ikut main lebih baik menjadi pemain sekalian, mungkin ini sebagai peringatan bagi diri saya dan temen-temen sebagai penyelengara," tutup Marjan. (kin)

Tiga nama yang disebut Nurhidayah dalam debat Pilbup Lombok Barat, siapa mereka?

 
Pilbup lobar

Foto: Air mata Calon Bupati Lombok Barat, Hj Nurhidayah tumpah saat menceritakan sosok Alika dan Suhaimi yang kini sebatang kara. Pemerintah daerah harus memikirkan nasib anak-anak seperti ini.


OPSINTB.com - Di tengah adu data dalam debat Pilkada Lombok Barat, paslon Bupati-Wakil Bupati Lombok Barat Hj Nurhidayah-Imam Kafali menghadirkan sesuatu yang lain. Saat yang lain sibuk membaca data dan angka, paslon yang dikenal dengan tagline Jalan Baru ini justru menyebut nama Irma Yuliana, Alika, hingga Suhaimi.


“Ketika dua minggu saya berkampanye, saya bertemu dengan Ibu Irma Yuliana di salah satu dusun di Kecamatan Kediri,” kata Nurhidayah saat debat, Sabtu (19/10).


Ia melanjutkan, Irma ini adalah seorang janda tiga anak bekerja serabutan. Irma menjadi tulang punggung keluarga, salah satu orang tuanya yang merupakan penjahit, kini kehilangan pelanggan.


“Akibat keterbatasan itu, membuat anak dari Ibu Irma harus putus sekolah. Tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ucapnya.


Persoalan yang terjadi pada Irma, kata Nurhidayah, merupakan potret masalah yang ada di Lombok Barat yaitu, kemiskinan, lapangan pekerjaan, dan angka putus sekolah.


“Dimana angka kemiskinan di Lombok Barat masih di kisaran 108 ribu jiwa. Pun begitu dengan lapangan pekerjaan yang kian menyempit dan angka putus sekolah,” urainya.


Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum optimal dan potensial dipacu di Lombok Barat itu adalah sektor Pariwisata. Nurhidayah pun menyebut, Jalan Baru pariwisata menjadi solusi. Bila sektor ini dapat dimaksimalkan, hasil pertanian, kelautan dan perikanan terserap hotel dan restoran. Dengan begitu, maka membuka lapangan pekerjaan, tumbuhnya banyak UMKM. 


“Ujungnya tentu pengentasan kemiskinan dan mengurangi angka putus sekolah, sumber PAD itu akan kita gunakan untuk memberikan beasiswa kepada masyarakat miskin,” bebernya.


Sementara itu, pada segmen berikutnya Nurhidayah menceritakan sosok Alika dan Suhaimi. Alika bocah 10 tahun asal Kecamatan Gerung yang harus bersekolah dengan berjualan sayur. Bocah ini harus menjaga ayahnya yang sakit kanker. Pun begitu dengan Suhaimi, pemuda asal Kebon Ayu yang merawat ayahnya. Pemuda disabilitas ini bertarung dengan kerasnya keadaan.


“Keduanya kini menjadi sebatang kara. Setelah ayahnya meninggal beberapa hari lalu, dimana daerah hadir untuk anak-anak ini, jangan dibiarkan sebatang kara. Kita harus pikirkan ini,” katanya berurai air mata.


Juru Bicara Tim Pemenangan Hj Nurhidayah-Imam Kafali H Sulhan Muhlis mengatakan, debat ini sejatinya bukan sekadar momen adu pintar dan gagasan dari seorang calon kepala daerah. Lebih dari itu, debat ini menjadi kesempatan bagi paslon menyampaikan kegundahannya terkait kondisi Lombok Barat.


“Kalau data-data dan angka, sudah diluar kepala lah mereka (Nurhidayah-Imam Kafali). Cerita yang disampaikan itu potret, ini lho faktanya,” katanya.


Sulhan menyebut, tak mungkin dalam momen debat yang berlangsung hanya dua jam lebih ini sanggup menghadirkan segala gagasan. Secara keseluruhan, paslon nomor urut 2 Hj Nurhidayah-Imam Kafali sudah cukup baik dalam forum tersebut.


“Sangat baik, melebihi apa yang kami bayangkan. Semua mengalir dengan baik,” ucapnya.


Putra TGH Muhlis Ibrahim ini melanjutkan, sangat wajar bila Nurhidayah-Imam Kafali memahami dengan baik segala persoalan di Lombok Barat. Sebagai putra-putri gumi Patuh, Patut, Patju yang lahir dan besar di daerah ini tentu memahami beragam aspek persoalan secara luas.


“Komitmen mereka terhadap persoalan kemiskinan, lapangan pekerjaan, angka putus sekolah, pariwisata dan pengembangan ekonomi saya pikir sudah terjadi sejak mereka menjadi pimpinan dewan,” bebernya.


“Silahkan saja dicek rekam jejak pokok pikiran atau aspirasinya, kemana fokusnya,” sambungnya. (red)

20/10/24

Mahasiswa KKN XXXII UNW Mataram selamatkan lingkungan dengan tanam ratusan mangrove di Desa Tanjung Luar

 
Mahasiswa KKN XXXII UNW Mataram selamatkan lingkungan dengan tanam ratusan mangrove di Desa Tanjung Luar

OPSINTB.com - Sungguh miris, kondisi rusaknya mangrove di Desa Tanjung Luar membuat Mahasiswa KKN XXXII Universitas Nahdatul Watan (UNW) Mataram tergerak untuk berbuat. Mereka berkolaborasi dengan berbagai organisasi di desa setempat hingga dengan Pemerintah Daerah (Pemda), dengan menanam ratusan mangrove di lokasi tersebut, Minggu (20/10/2024).


Kolaborasi itu di antaranya Pokdarwis Tanjoh, pemuda dan pemudi Desa Tanjung Luar, WCS, Komunitas Berugak Belajar, HMPS Biologi Universitas NW Mataram, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, serta Babinsa setempat.  


kondisi rusaknya mangrove menjadi perhatian mahasiswa KKN, lantaran dampak pemanasan global semakin nyata. Kerusakan mangrove sendiri dapat berdampak besar yang dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan sekitarnya.


"Dampak dari kerusakan mangrove ini bisaa sangat fatal jika tidak segera diatasi," kata Ketua Panitia Penanaman Mangrove, Lalu Galang Insani Pranata.


Menurutnya, kerusakan mangrove itu bisa mengurangi kualitas air serta ekosistem laut. Terlebih, katanya, di desa mayoritas nelayan yang penghasilan bergantung pada hasil laut. 


"Itulah sehingga kami tergerak untuk melakukan aksi nyata dengan penanaman mangrove ini," ujarnya.


Program itu, ucapnya, harus dilakukan dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Pihaknya berharap apabila program ini berhasil dapat mengembalikan hutan mangrove serta ekosistem dari biota laut. 


Sehingga lokasi itu dapat dijadikan sebagai destinasi wisata mangrove dan destinasi wisata air pada nantinya. Menurutnya, lokasi itu memiliki topografi yang sangat mendukung.


"Tempat ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan destinasi-destinasi mangrove yang sudah ada saat ini," terangnya.


Lalu Galang pun berkomitmen untuk terus memantau perkembangan mangrove yang ditanam itu kendati program KKN sudah berakhir. Sebab, kata dia, untuk membentuk sustainabel lingkungan dibutuhkan usaha lebih banyak.


Di lain sisi, bakau sendiri, imbuhnya, membutuhkan waktu lima hingga sepuluh tahun untuk tumbuh. 


"Kami akan tetap memantau perkembangan ekosistem di sini, karena permasalahan di sini lumayan komplex, banyak hal yang harus dibenahi dan bukan tidak mungkin kami juga akan melakukan kegiatan yang lain selain dari menanam mangrove, karena potensi pariwisata disini sangat luar biasa,” ujarnya.


Ketua Pokdarwis Tanjoh, Desa Tanjung Luar pun, Kusnadi Maulana, mengapresiasi kegiatan positif dari mahasiswa KKN UNW Mataram. Penanaman mangrove, bebernya, terakhir dilakukan pada tahun 2016 lalu. 


Dia berharap, Desa Tanjung Luar, nantinya dapat menjadi destinasi wisata. Sebab menurut dia, keindahan lautnya tak kalah dengan tempat lain di pulau lombok.


"Semoga kedepannya nya bibit mangrove yang di tanam pada hari ini menjadi subur dalam beberapa tahun akan datang untuk kami menjadikan sebuah lokasi mangrove ini akan di jadikan sebuah pusat wisata yang ada di desa tanjung luar" harapnya.


Babinsa Desa Tanjung Luar, Mulyadi, turut apresiasi atas concern mahasiswa KKN terhadap lingkungan sekitar.


"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih yang setinggi-tinggi nya kepada rekan rekan dari mahasiswa UNW Mataram yang  menjadi penggerak dan pelopor penanaman bibit mangrove di Desa Tanjung Luar yang sekian lama vakum," ucapnya


Pohon mangrove, ucapnya, bisa menahan abrasi dan tempat hidup biota laut lainnya.  Apa yang telah dilakukan mahasiswa UNW Mataram, sebutnya, bisa bermanfaat bagi generasi mendatang.


"Ini bisa bermanfaat untuk anak cucu kita, sekali lagi trima kasi, Bravo UNW Mataram tetap ikhtiar dalam berbuat kebaikan , semangat terus" ujarnya. (yan)

Foto

WISATA

PENDIDIKAN

BUDAYA

EKONOMI

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama