OPSINTB.com - Ketujur, begitulah masyarakat suku Sasak mengenalnya. Dalam bahasa Indonesia tumbuhan satu ini disebut dengan Turi.
Turi, masih menjadi primadona di kalangan suku Sasak. Pasalnya tumbuhan satu ini masih bisa ditemukan tumbuh sembarang di persawahan, bahkan di lahan rumah warga.
Di kalangan masyarakat Lombok, tumbuhan bernam latin Sebania Grandiflora ini acap kali dijadikan hidangan. Sebab selain rasanya enak, cara masaknya pun terbilang cukup sederhana.
Bagi ibu-ibu rumah tangga tak perlu menyiapkan berbagai macam bumbu penyedap rasa. Hanya bermodal garam dan micin sudah cukup.
Atau ada juga yang mencampurkan dengan santan kelapa. Ditambah dengan sedikit aroma jeruk purut.
Meski kadang lauk turi, menjadi olok-olokan generasi Z, tapi tumbuhan ini banyak sekali memiliki manfaat.
Mulai dari, meningkatkan daya tahan tubuh karena memiliki kandungan vitamin A, C, dan B kompleks.
Mengobati sariawan, kandungan vitamin C dalam daun turi dapat mengatasi sariawan. Menurunkan tekanan darah, karena mengandung flavonoid.
Mencegah diare, senyawa alami tanin dalam daun turi dapat mencegah penyerapan zat beracun yang menyebabkan diare.
Menurunkan demam, fitosterol dalam daun turi memiliki sifat anti radang dan piretik yang dapat meredakan demam.
Mengobati gangguan pencernaan, daun turi juga dapat diolah menjadi jus segar untuk mengobati gangguan pencernaan.
Tak hanya daunnya. Kembang turi juga bisa dijadikan lauk pauk sebagai salah satu hidangan. Rasnya tak kalah dengan daun kol maupun bayam.
Dikutip dari Aladokter, kembang turi banyak ditemukan di kawasan negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Kembang dengan nama latin Sesbania grandiflora ini sudah sejak lama digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Bagaimana tidak, kembang ini kaya akan antioksidan, asam amino, mineral, dan vitamin.
Kembang turi memiliki cita rasa kuat dan pahit dan dapat dikonsumsi secara langsung maupun diolah terlebih dahulu. Di Indonesia, kembang ini biasanya banyak dikonsumsi sebagai tumisan atau lalapan.
Kembang turi berasal dari beragam kandungan di dalamnya yang kaya nutrisi, seperti tanin, flavonoid, saponin, protein, fitosterol, dan vitamin C. Berkat sejumlah kandungannya tersebut, kembang turi dapat memberikan beragam manfaat.
Pertama mengobati sariwan, dikutip dari Aladokter, terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa kembang turi bisa bermanfaat untuk mengobati sariawan. Hal ini dapat terjadi karena kembang yang memiliki warna merah atau putih ini kaya akan vitamin C.
Mengingat sariawan merupakan peradangan di dalam mulut yang umumnya terjadi akibat kekurangan vitamin C, maka kandungan vitamin C pada kembang turi diyakini dapat membantu mengobati sariawan. Selain itu, vitamin C pada buah turi juga mampu menjaga daya tahan tubuh sehingga dapat mengurangi risiko sariawan.
Kedua, mengobati jerawat. Selain sariawan Turi juga bisa menjadi media penyembuh untuk jerawat. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung antibakteri, seperti tanin, flavonoid, dan saponin. Kandungan-kandungan tersebut mampu mengeluarkan sel bakteri, termasuk bakteri penyebab jerawat.
Ketiga, mencegah diare. Kembang turi juga dapat digunakan untuk mengatasi diare, karena mengandung senyawa alami tanin. Senyawa yang bersifat antioksidan ini mampu mencegah penyerapan zat beracun penyebab diare. Sifat antibakteri yang terkandung di dalam kembang turi juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.
Keempat, meredakan demam. Kandungan fitosterol pada kembang turi juga diketahui bisa meredakan demam. Fitosterol memiliki sifat antiradang dan antipiretik yang berguna untuk meredakan atau mengurangi demam. Selain itu, kandungan fitosterol di dalam kembang turi juga menunjukkan aktivitas analgesik yang signifikan sehingga efektif untuk meredakan demam.
Kelima, mempercepat penyembuhan luka. Masih dari sumber yang sama, kembang turi juga diketahui dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Manfaat ini dapat diambil dari ekstrak metanol kembang turi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ekstrak tersebut mampu menyembuhkan luka secara signifikan. Meski begitu, penelitian terkait manfaat kembang turi untuk penyembuhan luka masih terbatas sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Keenam, mencegah diabetes. kandungan senyawa tanin dan saponin di dalamnya, kembang turi dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit diabetes. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tanin dan saponin dapat membantu menurunkan gula darah. Selain itu, kandungan asam klorogenat pada kembang turi juga mampu mengontrol kadar gula darah, Akan tetapi, efektivitas kandungan pada kembang turi untuk mengurangi kadar gula darah masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Ketujuh, menurunkan tekanan darah. Aladokter menulis, sebuah penelitian menunjukkan bahwa flavonoid pada kembang turi dapat menurunkan tekanan darah. Hal ini bisa terjadi karena flavonoid memiliki sifat vasodilator sehingga mampu melebarkan pembuluh darah. Saat pembuluh darah melebar, aliran darah menjadi lancar dan tekanan darah pun menurun.
Kedelapan, melindungi kesehatan jantung. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa kembang turi mampu melindungi kesehatan jantung. Hal ini mungkin berkat kandungan antioksidannya, seperti flavonoid, tanin, dan isoflavonoid. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat kembang turi untuk kesehatan jantung.
Kesembilan, mengurangi risiko terkena kanker. Selain dapat melindungi kesehatan jantung, kandungan antioksidan pada kembang turi juga dikatakan punya kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, tanin dan flavonoid pada kembang turi juga memiliki sifat antiproliferatif, yaitu kemampuan untuk menghentikan proses pertumbuhan sel kanker.
"Untuk mendapatkan sejumlah manfaat kembang turi di atas, anda perlu mengonsumsinya dengan cara yang benar," dikutip dari Aladokter. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami