Taman Surga Rinjani, destinasi modal iman - OPSINTB.com | News References

21/04/25

Taman Surga Rinjani, destinasi modal iman

Taman Surga Rinjani, destinasi modal iman

 
Taman surga rinjani sembalun
Foto: Sepeda gantung Taman Surga Rinjani.

OPSINTB.com - Minggu 20 April, siang hari Sembalun masih diselimuti cuaca 21 derajat celsius. Udara yang dingin tak begitu terasa. Justru susananya tampak ramai.


Itu membuktikan pesona Sembalun tak pernah pudar. Siapa pun yang memandang selalu terhipnotis dibuatnya.


Bentangan alam pegunungannya, serupa dengan kawasan di Himalaya. Tak heran, Sembalun, dijuluki Nepal Van Lombok. 


Mungkin julukan itu tak bisa disebut berlebihan. Sebab, namanya yang begitu masyhur pula.


Ditambah lagi indahnya Gunug Rinjani. Semakin membuat siapa pun yang di Sembalun, merasa berada di syurga yang telah dijanjikan Tuhan.


“Rasanya seperti sedang disapa langsung oleh ciptaan Tuhan,” ucap Zamroni Al-Hussaeni, mengawali percakapan sembari duduk santai di kursi kayu.


Lokasi itu dia namakan Taman Surga Rinjani. Persawahan serta perbukitan nan eksotis terhampar indah di depannya, ditambah background Gunung Rinjani dengan tinggi 3.726 meter di atas permukaan laut, bisa dilihat dengan mata telanjang. 


Kekaguman itu nampaknya jadi inspirasi Zamroni mendirikan Taman Surga Rinjani. Dia jadikan destinasi yang terletak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun tersebut sebagai tempat rekreasi dan dakwah.


Lokasi itu bukan sekadar tempat bermain. Tapi merupakan ruang refleksi. Destinasi itu dirancang sebagai wisata halal. Tanpa minuman keras, menjauhi dari pelanggaran syariat.


Di tempat itu tidak ditemukan musik keras atau hiasan artifisial yang mendominasi. Melainkan berbagai wahana permainan dan spot foto yang terlihat menyatu dengan alam sekitar. 


Menjadikan suasannya tenang, damai, dan terjaga. Dia menginginkan, keluarga yang datang bisa menikmati wisata, tapi tetap menjaga nilai-nilai agama. Nampak selaras dengan kisah agama islam di Sembalun dan Lombok yang dijuluki sebagai pulau seribu masjid.


"Lombok ini punya potensi luar biasa untuk mengembangkan destinasi religius yang tidak sekadar indah, tapi juga mendidik," kata Staf Khusus Bupati Lombok Timur Bidang Investasi itu.


Zamroni tak ingin wisata hanya jadi konsumsi visual. Tapi destinasi ini jadi jembatan spiritual, pengunjung bisa tertawa bersama keluarga sekaligus mengingat Sang Pencipta. 


“Berwisatalah, tapi jangan tinggalkan nilai-nilai islam,” ingatnya.


Meski terbilang berbeda dengan konsep wisata yang happy fun. Justru konsep itu menjadi daya tarik tersendiri. 


Magnetnya begitu kuat meski terbilang belia. Terhitung puluhan pengunjung datang setiap harinya.


“Yang datang ada yang senang suasana tenang, ada yang hanya ingin berfoto, semua kami layani dengan pendekatan islami,” ujarnya.


Destinasi ini juga jadi motor penggerak ekonomi lokal. Hampir 50 warga sekitar kini bekerja di sana. 


Mulai petugas tiket, penjaga kebun, hingga pengelola wahana. Semua berasal dari lingkungan sekitar.


Dia memimpikan, kelak akan ada 10 taman seperti itu. Maka bisa buka 500 lapangan kerja.


Belum lagi dampak lainnya. Seperti kembalinya warung-warung kecil di lokasi itu.


Destinasi itu disebutnya tak hanya sekerdar taman, tapi juga penggerak ekonomi.


"Pedagang asongan, penjual sayur, hingga pemilik homestay mulai merasakan peningkatan penghasilan," bebernya.


Zamroni kembali menegaskan, taman itu sebagai ladang dakwah. Tempat yang menyenangkan, tapi tetap dalam nafas keagamaan. 


Menurutnya, tak ada ruang bagi hal-hal yang tak sesuai dengan ajaran Islam. Jika mencari wisata yang bebas, sebutnya, bukan di lokasi itu.


Baginya, taman ini bukan sekadar proyek. Ia adalah bagian dari cita-cita wisata yang tidak kehilangan arah. 


Sebuah destinasi hiburan yang tidak menghilangkan iman. Dunia pariwisata Lombok ke depan, kata dia, tak hanya indah di mata, tapi juga mulia di hati.


“InsyaAllah, dari taman kecil ini akan lahir generasi yang cinta alam dan cinta agama,” ucapnya melanjutkan pandangannya ke pucuk Rinjani. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama