Lombok Timur

15/07/25

Susana berubah panik saat sampan terbalik saat ritus Nyelamak Dilauq digelar

 
Nyelamak dilauq lombok

OPSINTB.com - Suasana sakral tradisi adat Nyelamak Dilauq tiba-tiba berubah menjadi rasa panik. Lantaran perahu yang ditumpangi warga terbalik.


Peristiwa terjadi di perairan Telong Elong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur pada hari Senin (14/7/2025).


Beruntung, kesigapan anggota Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Lombok Timur berhasil menyelamatkan seluruh penumpang dalam keadaan selamat. 


Peristiwa ini terjadi saat personel Sat Polairud Pos Telong Elong tengah melaksanakan pengamanan jalannya ritus tersebut. 


Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman menjelaskan, kejadian berlangsung saat para peserta mengikuti rakit adat menuju lokasi Nibak Tikolok, yakni prosesi membuang kepala kerbau ke laut sebagai bagian dari ritual.


“Tiba-tiba dari arah timur, sebuah sampan milik warga terbalik akibat antusiasme peserta yang saling menyiram air laut, bagian dari tradisi tersebut,” ucap AKP Nikolas.


Tanpa menunggu lama, anggota Sat Polairud yang berada di lokasi langsung melakukan evakuasi cepat. 


"Seluruh korban berhasil dibawa ke daratan dengan kondisi selamat dan sehat," ucapnya. (zaa)

Bupati Iron sidak RSUD Selong, tidak boleh lagi alasan tidak ada obat

 
Bupati Iron sidak RSUD Selong, tidak boleh lagi alasan tidak ada obat

OPSINTB.com - Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (TSUD) R Soedjono Selong. Langkah itu dilakukan untuk memastikan pelayanan di rumah sakit. Pasalnya banyak keluhan terkait layanan di rumah sakit tersebut, khususnya bagi pasien BPJS Kesehatan.


Bupati Iron, mendatangi pasien poli dan ruang Hemodialisa. Dirinya memastikan pelayanan berlangsung baik.


Usai melakukan sidak, Bupati Iron mengatakan, pelayanan sudah clear. Tidak ada lagi penarikan uang, alasan kehabisan obat, serta pelayanan yang buruk bagi pasien BPJS.


"Alhamdulillah, pasien-pasien yang di poli dan di ruang cuci darah sudah aman semua," kata Bupati Iron usai sidak, Selasa (15/7/2025).


Mereka sudah tidak ada kesulitan dalam pelayanan. Dia mengatakan, tidak hanya di rumah sakit, dirinya juga bakal melakukan hal serupa di tempat lainnya.


Terkait antrian yang di poli, dirinya menduga disebabkan karena banyaknya pasien. Namun demikian dia suah memerintahkan ke pihak rumah sakit untuk segera ditindak lanjuti.


"Nanti kita akan tambah pelayannya di situ, nanti akan diatur oleh pihak rumah sakit supaya ritmenya agak cepat," pungkasnya. 


Dia mengatakan, dirinya mendapat informasi terkait buruknya pelayanan bagi pasien BPJS. Menurutnya, pihak rumah sakit tidak boleh mengatakan tidak obat.


Dia mengatakan warga tak membawa uang. Namun anggaran itu adanya di BPJS.


"Masyarakatnya gratis, tapi uangnya dibayarkan oleh pemerintah," ucapnya.


Sebelum melakukan sidak, dirinya bertemu dengan seluruh kepala puskesmas se Lombok Timur. Di hadapan mereka, bupati menekan agar tak boleh lagi ada pelayanan yang buruk bagi pasien BPJS.


Mereka imbuhnya, harus mendapatkan pelayanan yang baik, diberikan fasilitas yang sesuai, dan tak boleh lagi ada yang mengatakan tak ada obat.


"Warga juga bisa ke rumah sakit swasta, silahkan. Tinggal dilengkapi fasilitasnya," terangnya. "Nanti masyarakat yang menilai mau masuk ke puskesmas atau klinik," tambahnya. (kin)

Masyarakat Masbagik resah, polisi langsung beraksi

 
Masyarakat Masbagik resah, polisi langsung beraksi

OPSINTB.com - Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lombok Timur, berhasil mengungkap kasus dugaan penyalahgunaan narkotika di Masbagik Utara, Kecamatan Masbagik.


Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Senin pagi, (14/6/2025) sekitar pukul 07.30 Wita, petugas mengamankan barang bukti narkotika jenis sabu dengan berat bruto mencapai 74,72 gram.


Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman menjelaskan, pengungkapan ini bermula dari laporan masyarakat yang resah atas aktivitas penyalahgunaan dan transaksi narkoba. Mendengar informasi itu, terangnya, Kasat Resnarkoba, IPTU Fedy Miharja, langsung memerintahkan Kanit II IPDA Syamsul Hadi beserta tim untuk melakukan penyelidikan


“Tim Opsnal bergerak cepat setelah menerima informasi sekitar pukul 05.00 Wita,”ungkap AKP Nikolas Osman.


Sekitar pukul 07.30 Wita, akhirnya tim melakukan penggerebekan dan penangkapan seorang warga berinisial S. Saat penggeledahan di badan yang bersangkutan tak ditemukan barang bukti tersebut.


Tim melanjutkan penggeledahan ke dalam rumah, tepatnya di kamar tidur pelaku. Di dalam lemari kamar, petugas menemukan satu tas kecil warna hitam yang berisi satu plastik besar sabu, satu bungkus klip kosong, dan kotak permen berisi satu tabung kaca serta satu klip sedang yang juga berisi barang haram tersebut.


Selain itu, polisi turut menemukan dua skop plastik, gunting, korek api gas, dan satu unit HP Android.


Tidak hanya itu, satu timbangan digital ditemukan di halaman rumah tepatnya di dalam bekas meja. Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Satria FU yang diduga digunakan pelaku dalam aktivitasnya.


Adapun barang bukti yang diamankan yakni 1 plastik besar dan 1 klip sedang berisi sabu, 3 bungkus klip kosong, 1 timbangan digital, 2 skop plastik, 1 tabung kaca, 1 gunting, 1 korek api gas, 1 tas kecil warna hitam, 1 kotak permen merek Hapydent, 1 HP Android merek Oppo dan 1 unit motor Satria FU.


“Terduga beserta seluruh barang bukti telah diamankan ke Polres Lombok Timur untuk proses hukum lebih lanjut,” jelas AKP Nikolas.


Dia membeberkan, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Interogasi terhadap pelaku terkait asal-usul barang haram tersebut, tes urine, serta uji laboratorium terhadap barang bukti.


"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak segan melapor kepada pihak berwenang jika mengetahui adanya indikasi peredaran narkoba di lingkungan mereka," imbaunya. (zaa)

14/07/25

Sebanyak 119 siswa ikuti seleksi magang ke Jepang, Lombok Timur terbanyak

 
Program magang jepang

OPSINTB.com - Sebanyak 119 siswa mengikuti seleksi di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur. Bagi yang lulus bakal dikirim ke Jepang.


Kepala BPVP Lombok Timur, Verry Fahrudin menerangkan, mereka akan mengikuti seleksi selama lima hari ke depan. Bagi yang lulus, bakal mengikuti lagi pelatihan selama 2,5 bulan.


"Kalau lulus semua, semua akan berangkat. Kalau tidak ada yang lulus maka kosong. Sebab syaratnya begitu ketat jika ingin ke Negeri Matahari Terbit itu,” kata Verry Fahrudin, usai kegiatan, Senin (14/7/2025).


Dia menerangkan, untuk kuota sebenarnya tidak terbatas. Seribu pun siap ditampung.


Lombok Timur, terangnya, selalu terbanyak dalam mengirim siswa magang. Saat ini dari 119 orang 50 persennya dari Gumi Patuh Karya.


Dia membeberkan, mereka magang lebih banyak di bidang konstruksi dan manufaktur. Walaupun, bebernya, bisa saja ditempatkan di bidang pertanian dan peternakan. 


Karena anak-anak ini, ucapnya, masih dalam proses pelatihan. Di Jepang juga mereka bakal mengikuti hal serupa selama 1 bulan.


"Tergantung kebutuhan, karena ini yang kerjasama langsung dengan Kementrian dengan asosiasi Jepang, sudah 93 kerjasama dengan Kemenaker," ujarnya.


Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, mengaku bersyukur sebab dari 119 siswa, 49 diantaranya anak-anak Lombok Timur. Enam yang akan datang akan diperlukan 200 orang.


"Saya meminta jatah sebanyak-banyaknya untuk masyarakat atau pemuda-pemuda kita," ucap H Iron.


Dirinya juga telah meminta job order kepada Kementrian terkait. Sebab Lombok Timur memiliki BLK, dengan begitu jadi gampang untuk melakukan klasifikasi.


Dia berharap kontrak di perusahaan bukan tiga tahun, melainkan lima dan dapat diperpanjang.


"Harapan kita mereka dalam waktu lama di situ," harap bupati. (kin)

Sanggar Baca Abhinaya Desa Waringin konsisten ajak anak-anak gemar membaca

 
Sanggar Baca Abhinaya Desa Waringin Lombok Timur

OPSINTB.com - Selama kurang lebih dua tahun terakhir, Sanggar Baca Abhinaya yang berlokasi di Desa Waringin Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, terus aktif menumbuhkan budaya literasi di kalangan anak-anak. 


Inisiatif ini digerakkan oleh delapan orang pemuda dan pemudi yang dipimpin oleh Abdul Goni.


Setiap pekan, para relawan dari sanggar ini secara rutin mengunjungi sejumlah sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka membawa serta berbagai macam buku bacaan untuk dibaca bersama anak-anak.


Salah satu kebijakan unik yang diterapkan oleh Sanggar Baca Abhinaya adalah larangan membawa telepon genggam bagi anak-anak yang ingin membaca di sanggar. 


Langkah ini dimaksudkan agar mereka bisa lebih fokus menikmati aktivitas membaca tanpa gangguan teknologi.


Gerakan literasi ini mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. 


Banyak pihak menilai bahwa kegiatan yang dilakukan oleh delapan relawan ini sangat bermanfaat dan berdampak positif dalam membentuk kebiasaan membaca sejak dini.


"Anak-anak sekarang cenderung sibuk dengan gawai. Program seperti ini sangat penting untuk mengalihkan perhatian mereka ke hal-hal yang lebih edukatif," ujar salah satu warga desa setempat, Senin (14/07/2025).


Sanggar Baca Abhinaya berharap ke depan dapat terus memperluas jangkauan dan meningkatkan fasilitas yang ada, guna menciptakan lingkungan literasi yang lebih kuat dan merata di daerah tersebut. (red)

13/07/25

Kurangi kecanduan gadget, pemuda Dusun Letok gelar teras baca

 
Kurangi kecanduan gadget, pemuda Dusun Letok gelar teras baca

OPSINTB.com - Minat baca di Kabupaten Lombok Timur, peringkat kedua di NTB dengan skor 70,30. Tentunya dengan angka itu budaya literasi perlu ditingkatkan.


Agar minat baca di Gumi Patuh Karya bisa meningkat, tentu semua pihak harus bergerak. Termasuk, kelompok-kelompok kecil, salah satunya dengan membuka lapak-lapak baca.


Seperti yang dilakukan oleh persatuan pemuda di Dusun Letok, Desa Rumbuk Timur, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. Mereka bergerak dengan menggelar teras baca.


Program tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget dan permainan digital.


Gerakan ini, diharapkan dapat menjadi alternatif positif bagi anak dan remaja yang cenderung menghabiskan waktu dengan ponsel pintarnya.


"Kami ingin mengalihkan perhatian dari game ke aktivitas membaca dan kebiasaan positif dikalangan anak-anak dan remaja," ungkap Hilman perwakilan Pemuda Dusun Letok, Minggu (13/7).


Koleksi buku yang disiapkan pun beragam. Mulai buku cerita untuk dewasa, novel remaja, hingga komik yang digemari anak-anak.


Buku-buku tersebut diperoleh melalui kerja sama dengan Perpustakaan Desa Rumbuk Timur. Dukungan dari pihak pemerintah setempat dinilai sangat membantu kelangsungan program ini.


Menariknya, kegiatan membaca ini tidak dilakukan di satu tempat. Namun berpindah-pindah dari satu gezebo ke gazebo lainnya yang ada di dusun setempat. 


“Lokasinya tidak tetap, kami sengaja berpindah supaya lebih banyak anak-anak yang terjangkau dan bisa ikut serta,” kata Hilman. 


Dalam sepekan lanjutnya, kegiatan ini dijadwalkan berlangsung dua kali. Frekuensi bisa bertambah bergantung pada meningkatnya antusiasme.


Dia memaparkan, respon masyarakat terutama anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama, sangat positif. 


Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, pemuda Dusun Letok berharap program tersebut bisa menjadi pemicu lahirnya komunitas literasi yang berkelanjutan di desa.


"Mereka semangat dan sering bertanya kapan kami akan datang lagi ke berugak mereka," pungkas Hilman. (kin)

12/07/25

DW asal KLU, diduga pelaku pembuang bayi di Sambelia

 
Pembuangan bayi di lombok

OPSINTB.com - Babak baru Kasus pembuangan bayi pada Rabu (10/7/2025). Pasalnya peristiwa ini sempat membuat warga Dusun Pedamekan, Desa Belating, Kecamatan Sambalia, Lotim geger.


Polsek Sambelia, pada hari Jumat (11/7 2025) sekitar pukul 15.15 Wita, menerima kedatangan keluarga yang diduga dari ibu kandung bayi tersebut. Rohani (31) tahun, yang merupakan bibi dari terduga pelaku pembuangan.  


Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, mengamini keluarga dari terduga pelaku mendatangi Polsek Sambelia. Bibi korban warga Dusun Mentigi, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, ditemani sejumlah keluarga lainnya.


"Rohani datang bersama anggota keluarga lainnya untuk memberikan keterangan dan menyampaikan maksud kedatangan mereka," kata Nikolas Osman, kemarin Jumat, (11/7/2025).


Dia menerangkan, kepada pihak kepolisian, Rohani menjelaskan dirinya adalah keluarga dekat dari ibu kandung bayi tersebut berinisial DW 25 tahun warga Dusun Kecinan, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU.


Rohani menemani DW saat melahirkan di Polindes Tanjung, Kabupaten Lombok Utara pada Selasa, (8/7/2025).


"Keluarganya mengaku baru mengetahui kejadian pembuangan bayi setelah melihat informasi yang beredar di media sosial, termasuk ciri-ciri bayi dan barang bawaan yang dikenali," ucap Osman


Kedatangan ke Mapolsek Sambelia, dilakukan atas saran dari pihak RSUD Selong, untuk meminta surat keterangan dari kepolisian sebagai salah satu syarat pengajuan adopsi bayi.


Keluarga DW, lanjut Osman, sebelumnya telah menikah dan memiliki dua anak. Namun anak-anak tersebut kini diasuh oleh keluarga. 


Saat ini DW diketahui menikah lagi secara siri dan keberadaannya tidak diketahui. Upaya menghubungi yang bersangkutan pun belum membuahkan hasil.


Proses penyelidikan terkait dugaan tindak pidana penelantaran bayi masih terus dilakukan. Kepolisian Sektor Sambelia, menyarankan kepada pihak keluarga untuk segera menginformasikan keberadaan DW apabila sudah diketahui, agar yang bersangkutan dapat dimintai keterangan secara langsung terkait kasus ini.


Saat ini, bayi tersebut telah dibawa oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur dan sedang dirawat di RSUD dr. Soedjono Selong karena mengalami masalah pada bagian pusarnya.


"Terkait permohonan adopsi, pihak Polsek menyarankan agar keluarga berkoordinasi langsung dengan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur," terangnya. (zaa)

10/07/25

Tunggakan pajak di Kecamatan Selong capai Rp 6 miliar, paling rendah wilayah Sakra

 
Tunggakan pajak pbb p2

OPSINTB.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Timur saat ini tengah melakukan Operasi Kejar (OPJAR) tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang masih belum terbayarkan. Jumlahnya cukup fantastis mencapai miliaran rupiah.


Kepala Bidang PBB P2 Bapenda Lombok Timur, M Tohri Habibi membeberkan, tunggakan pajak tertinggi tercatat berada di Kecamatan Selong yang mencapai Rp 6 miliar. Kedua di Kecamatan Masbagik, berkisar Rp 4 miliar. 


Sementara di wilayah lain tunggakannya, rata-rata mulai Rp 1 hingga Rp 2 miliar. Sedangkan di Kecamatan Sakra, Sakra Barat dan Sakra Timur, tunggakannya sekitar Rp 600 juta.


"Tapi tunggakan ini bukan satu tahun, melainkan akumulasi selama puluhan tahun," terang M Tohri Habibi, kepada opsintb.com Rabu (9/7/2025).


Saat ini pihaknya tengah melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab tunggakan yang cukup besar tersebut. 


Dia menyoroti kemungkinan ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Mulai dari ketidakpatuhan wajib pajak, permasalahan objek pajak, hingga kemungkinan adanya permainan di bawah.


“Ini yang sedang kita cek, apakah karena wajib pajaknya memang tidak mau membayar, atau objek pajaknya bermasalah, atau jangan-jangan ada aparat desa seperti kepala dusun yang bermain,” pungkasnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama