Lombok Timur

19/04/25

Kasus kerkerasan meningkat di tahun 2024

 
Kekerasan perempuan dan anak 2024
Foto: Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya

OPSINTB.com - Kekerasan terhadap kasus seksual masih marak. Tak hanya menimpa orang dewasa namun juga anak-anak.


Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), H Ahmat, memaparkan data kasus kekerasan terhadap anak di Lombok Timur mengalami peningkatan. 


Di tahun 2023 didapati 162 kasus, tahun 2024 sebanyak 189 kasus. Begitu juga dengan kekerasan terhadap perempuan juga mengalami peningkatan. 


"Tahun 2023 tercatat 41 kasus dan tahun 2024 menjadi 83 kasus," beber H Ahmat, saat hadiri sosialisasi, Kamis kemarin (17/4/2025).


Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022, kata dia, selain merinci bentuk kekerasan, ia juga menekankan adanya sanksi terhadap kekerasan seperti termuat pada pasal 10 tentang pemaksaan perkawinan usia anak.


Pelaku pemaksaan dapat dikenai sanksi pidana penjara sembilan tahun atau denda paling banyak Rp 200 juta. 


"Pemaksaan perkawinan tersebut termasuk juga yang mengatasnamakan praktik budaya atau pemaksaan terhadap korban dengan pelaku kekerasan," pungkasnya.


Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya mengatakan, sosialisasi penting, tetapi bukanlah ujung. Sebab dapat dilakukan melalui berbagai platform media.


"Tindak lanjut dari sosialisasi itulah yang terpenting," kata Wabup Edwin.


Kegiatan itu dihadiri oleh pemangku kepentingan seperti Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Lembaga Pengembangan Sumberdaya Mitra (LPSDM), serta sejumlah OPD, organisasi perempuan, dan tokoh agama. 


Kehadiran mereka diharapkan akan muncul aksi bersama mewujudkan program perlindungan anak dan pemberdayaan  perempuan yang lebih baik di Lombok Timur. 


“Sehingga kita mempunyai nanti, bersama pemerintah daerah, tentunya tidak hanya sosialisasi, tetapi action-action, salah satunya seperti yang disebut Pak Kadis adalah adanya rumah aman,” ungkapnya.


Wabup menyadari tindak pidana kekerasan seksual terjadi karena berbagai faktor, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga sosial. 


Karena itu diperlukan upaya pencegahan, termasuk melalui kebijakan dan penegakan hukum. Pencegahan juga, menurut Wabup dapat dilakukan melalui komunitas.


Dia memandang pentingnya membangun kesadaran masyarakat bahwa kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak akan berpengaruh terhadap generasi mendatang. 


Dirinya menekankan pentingnya peran media. Ia melihat sudut pandang media terhadap tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak akan memberikan dampak terhadap kesadaran masyarakat.


“Hari ini kita melakukan sosialisasi sebagai bagian dari peningkatan kesadaran masyarakat,” jelasnya. (red)

SMKN 1 Sikur gelar Expo OSOP, cetak siswa kreatif siap kerja

 
Osos smkn 1 sikur

OPSINTB.com - SMKN 1 Sikur kembali menunjukkan eksistensinya dalam mencetak generasi muda yang kreatif dan mandiri. Melalui program unggulan bertajuk One Student One Product (OSOP), sekolah vokasi ini memberikan ruang bagi siswa kelas XII untuk menampilkan karya terbaiknya sebelum menamatkan pendidikan. 


Expo OSOP digelar pada Sabtu, (19/42025), sebagai bentuk apresiasi sekaligus inovasi sekolah.


Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad menjelaskan, OSOP merupakan program wajib bagi siswa kelas XII sebagai tugas akhir sebelum menghadapi ujian kejuruan. Melalui program ini, siswa didorong untuk menciptakan produk berbasis ide dan potensi sesuai jurusan masing-masing.


“Produk yang ditampilkan sangat beragam. Tidak hanya barang, tetapi juga jasa. Bahkan seluruh rangkaian acara OSOP, mulai dari penataan panggung, MC, hingga penyambutan tamu, semuanya dikelola oleh siswa,” ucapnya kepada opsintb.com.


Ia menambahkan, OSOP bukan sekedar ajang pameran produk, tetapi juga melatih public speaking, kemampuan marketing, hingga paket wisata kreatif. 


Intinya, terang dia, program ini menghubungkan produk siswa dengan pasar. Ke depan, pihaknya berharap adanya sinergi dengan pemerintah agar produk siswa bisa dipasarkan secara luas.


Hasbi juga menyoroti pentingnya menanamkan jiwa wirausaha kepada siswa agar mereka tidak menjadi beban setelah lulus. Minimal, dengan satu produk yang dikembangkan, mereka bisa hidup mandiri.


"Bisa membantu perekonomian keluarganya," ucapnya.


Dalam kesempatan itu Hasbi membeberkan, SMKN 1 Sikur kini memasuki tahun ketiga program magang luar negeri, dengan total 43 siswa telah menyelesaikan program tersebut.


Sebanyak 45 siswa angkatan 2025 saat ini telah bekerja di berbagai sektor industri, termasuk di Bali, Gili Trawangan, Tetebatu, dan Mataram.


"Kami fleksibel jadi selama ini pembelajaran lewat online," jelasnya.


Dikatakannya, pihaknya membranding acara ini betul-betul berangkat dari rasa sadar. SMK ini, imbuhnya, harus diberikan ruang.


Bahkan ia meminta kepada Gubernur dan Bupati untuk konsen, kalau ingin mengembangkan dengan semboyan Indonesia Emas kedepanya maka persiapanya harus dari sekarang, karena tidak bisa dengan teori-teori.


Jadi, ucapnya, sambungkan anak milenial ini dengan dunia kerja.  Mereka sebutnya butuh tempat.


"Karena itu yang kami bilang kampung batik itu, sehingga itu yang memjadi mimpi besar kami ada desa khusus yang di setting oleh masing-masing pemerintah ini, terkait adanya kampung batik," sebutnya.


Dengan adanya kampung batik ini, bisa jadi tempat anak-anak SMK serta yang tamat kuliah bisa sebagai tongkrongan, bekerja dan kemudian ada tempat kulinernya dan lain-lain.


“Kampung ini bisa jadi pusat kuliner, industri kreatif, hingga ruang publik untuk anak muda,” tuturnya.


Produk unggulan siswa SMKN 1 Sikur seperti batik, kuliner, dan animasi pun disebutnya mulai mendapat perhatian. 


Batik buatan siswa bahkan telah digunakan oleh pemerintah daerah dan pelaku industri. 


"Karya animasi mereka kini mulai digandeng oleh Perpustakaan Provinsi NTB untuk pengembangan cerita bergambar," terangnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Bq Nely Yuniarti, menyebut OSOP sebagai terobosan yang patut ditiru. Menurutnya, inisiatif itu sejalan dengan geliat ekonomi kreatif NTB yang berbasis pariwisata.


“Kami sangat bahagia melihat inovasi ini. Ini yang sangat kami harapkan dari SMK,”tuturnya.


Nely menilai OSOP akan lebih kuat jika didukung kolaborasi banyak pihak. Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Pemda harus menjadikan OSOP sebagai program yang wajib dibackup, karena potensinya luar biasa.


SMK harus dilibatkan dalam setiap event daerah. Produk mereka harus digunakan dalam pengadaan lokal.


Ia menambahkan, Dinas Perdagangan akan mendukung dari sisi pemasaran. Masalah utama produk siswa bukan pada kualitas, melainkan akses pasar.


“Mereka bisa bikin apa saja. Tapi pasarnya ke mana? Itu PR kita bersama,” kata Nely.


Ia juga menyinggung perlunya edukasi kepada siswa agar mengenal budaya dan warisan lokal seperti wastra NTB dan produk-produk desa yang bisa dikembangkan kembali sesuai trend.


“Banyak anak kita bahkan tidak tahu tentang geben dari Loyok. Itu tantangan kita bersama,” ujarnya.


Langkah awal telah dilakukan. Produk batik siswa SMKN 1 Sikur akan digunakan oleh Kafilah Lombok Timur dalam STQH tingkat provinsi, sebagai wujud dukungan Pemkab terhadap OSOP.


“Ini langkah awal. Kami berharap kebijakan seperti ini terus berlanjut,” tegas Nely. (zaa)

18/04/25

Warga Desa Bintang Rinjani, tanam pohon dan segel kantor

 
Protes jalan

OPSINTB.com - Kesal, Waga Desa Bintang Rinjani, Kecamatan Suralaga, tanam pohon pisang sebagai bentuk protes pada pemerintah. Pasalnya akses jalan rusak parah sepanjang 2 kilo meter tak kunjung diperbaiki.


Selain tanam pohon pisang, warga juga segel gerbang kantor desa setempat. Mereka menaruh batang pohon besar lengkap dengan dedaunannya.


"Kami menanam pohon pisang dan pohon lainnya sepanjang jalan juga menaruh sampah di gerbang kantor desa sebagai bentuk protes," ucap salah seorang warga yang ikut menanam pohon yang enggan disebutkan namanya, Kamis (18/4).


Dia mengatakan, aksi protes lantaran jalan utama desa sudah rusak parah, tidak layak untuk dilalui oleh kendaraan. Lintasan itu didapati lubang yang tak bercelah. 


Kerusakan itu disebutnya, meresahkan masyarakat. Bahkan,  seringkali menimbulkan memakan korban.


Apalgi, imbuhnya, mengingat wanita hami di desa itu, semakin memperburuk susana kebatinan warga setempat. 


Jalan ini diperbaiki terkahir kali tahun 2012 lalu. Kondisinya sudah sangat parah menyisakan batu kerikil dan lubang besar sepanjang jalan.


"Kami juga bayar pajak pak, apakah pemerintah tidak mau memperhatikan kami, lihat jalan yang kami lalui setiap hari kesini langsung, ini sangat-sangat tidak layak, masak sejak adanya jalan ini dari zaman belanda hanya satu sekali di aspal itupun aspal curah," terangnya


Menyikapi protes warga ini, Kepala Desa Bintang Rinjani, H Nasrun, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah melaporkan kondisi jalan ini pada pemerintah daerah. Di bawah kepemimpinan H Sukiman Azmy, kata dia, pernah dijanjikan perbaikan, namun nampaknya itu hanya sekedar janji, hingga masa pemerintahannya berakhir tak kunjung terealisasi. 


"Dan hingga saat ini kami juga sudah menghadap ke pak Bupati dan sudah direspont. Mudah-mudahan bisa direalisasikan secepatnya mengingat kondisi jalan ini sudah sangat memperihatinkan," jelasnya. (zaa)

Pohon di jalur Pusuk Sembalun dipangkas

 
Pusuk sembalun

OPSINTB.com - Bencana hidrometerologi bulan Maret lalu, menyebabkan sejumlah pohon tumbang. Terutama di jalur Pusuk Sembalun. 


Sejumlah pengguna lintasan pun dihantui rasa khawatir. Apalgi di areal itu dipenuhi pohon tua dan lapuk yang sewaktu-waktu bisa tumbang.


Terlebih lagi, jalur ini jadi langganan macet gara-gara pohon tumbang. Padahal, jalur ini paling dekat dan pintu utama akses ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).


Sejak 16 April lalu, melalui kolaboratif tim gencar melakukan pemangkasan pohon. Dilakukan oleh lembaga-lembaga vertikal di antaranya TNGR, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Rinjani, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi dan kabupaten, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), serta unsur dari TNI dan Polri.


Kepala BPBD Kabupaten Lombok Timur, Lalu Muliadi, kepada awak media hari Kamis (17/4/2025) kemarin, menerangkan, kegiatan itu merupakan respons cepat dari bahaya yang mengintai. Kejadian pohon tumbang bulan Maret lalu, disebutnya, menjadi pelajaran berharga.


Lantaran itu, langkah mitigasi melalui memangkas pohon menjadi prioritas. Tujuannya untuk mencegah terjadi hal yang tak diinginkan.


"Jalur Pusuk Sembalun ini sangat krusial bukan hanya bagi warga tapi juga wisatawan," ucapnya.


Kepala Balai TNGR, Yarman mengatakan, mendukung upaya tim kolaboratif itu. Pihaknya, kata dia, sadar betul terhadap resiko yang bakal muncul.


Sebab, ujarnya, pohon di areal itu sudah tua dan rapuh. Sangat rentang tumbang, terlebih saat cuaca ekstrim. 


"Sinergi dengan berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan akses menuju Rinjani," ujar Yarman. 


Kadis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Timur, H Supardi mengaskan, pihaknya pemangkasan dilakukan secara selektif dan terukur. Tim gabungan, lanjutnya, sudah melalukan verifikasi pohon yang perlu dieksekusi.


"Sudah melalui kajian mendalam, aspek lingkungan menjadi prioritas," terangnya.


Kadis Perhubungan Lombok Timur, Iswan Rakhmadi mengatakan, dengan berkurangnya pohon tumbang diharapkan dapat meningkatkan keselamatan berlalulintas. Khususnya bagi wisatawan maupun warga secara umumnya.


"Ini tentu berdampak positif untuk kunjungan wisata di Lombok Timur," pungkasnya. (kin)

17/04/25

Bupati Iron minta para penambang galian C serius urus izin

 
Tambag galian c

OPSINTB.com - Pertambangan salah satu penyumbang signifikan terhadap perekonomian daerah. Termasuk di dalamnya aktivitas galian C.


Kendati aktivitas pertambangan ini masih menyisakan persoalan. Sebab tak semua perusahaan mengantongi izin.


Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, dalam sebuah pertemuan mengatakan, pengelolaan sumber daya alam (SDA) sudah dijamin undang-undang (UU). Sesuai dengan amanah UU Nomor 1 tahun 2022, disebutkan galian C menjadi satu sumber pendapatan daerah untuk pembangunan.


Dirinya mengakui, di Lombok Timur, sektor pertambangan galian C, menjadi salah satu penyumbang signifikan bagi ekonomi daerah.


"Pentingnya pertemuan ini sebagai ajang silaturahmi dan bertukar informasi layaknya sahabat dan mitra," ucap Bupati Iron saat gelar rapat koordinasi sektor Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), dan jajaran pengusaha pertambangan di bidang galian C, Rabu (16/4/2025).


Lantaran itu Pemda, lanjutnya, mengambil kebijakan berupa penyesuaian harga jual tanah yang dibeli oleh pengusaha tambang. Jalan itu ditempuh sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.


Isu soal legalitas dan praktik penambangan, kata dia, masih menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, ia mengajak para pengusaha untuk mengurus perizinan secara serius.


Kendati sistem perizinan melibatkan pemerintah provinsi, namun rekomendasi dan izin operasional di tingkat kabupaten sebutnya, sangat bergantung pada kebijakan Bupati.  


Dia menyinggung prihal keberadaan asosiasi pertambangan. Penambang legal dan ilegal, ucapnya, harus memiliki pemahaman yang sama demi terwujudnya iklim usaha yang kondusif serta membawa keberkahan bagi semua pihak.


Terlebih, ujar Politisi Partai Gerindra ini, ditengah berbagai persoalan termasuk diantaranya soal kemiskinan. Menyelesaikannya dengan optimalisasi pendapatan daerah, termasuk dari sektor pertambangan. 


"Saya mengajak seluruh pelaku usaha untuk menjunjung tinggi kejujuran, kebaikan, dan keikhlasan dalam menjalankan usaha," ajak H Iron.


Dia menegaskan komitmennya untuk membela kepentingan Lotim dan tidak akan mentolerir tindakan yang merugikan daerah. 


Bahkan ia meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan adanya praktik pungli. Terlebih dilakukan oleh petugas Pemda, dia menjamin akan menindak tegas pelakunya.


"Kerusakan sawah akibat aktivitas pertambangan, komitmen Pemda untuk mencari solusi terbaik," tegasnya.


Sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan lingkungan, dirinya mengintruksikan Dinas Pertanian, untuk membantu para pengusaha tambang dalam pembuatan kolam endapan sebagai upaya pengelolaan limbah pertambangan. 


Dengan demikian, Bupati berharap seluruh pihak dapat memiliki komitmen yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mensyukuri potensi SDA yang dimiliki Lotim.

 

"Tapi ingat pembayaran retribusi secara tepat waktu," ujarnya.


Sementara itu Ketua Asosiasi Pertambangan Kabupaten Lombok Timur, H Humaedi, menilai potensi SDA di Lotim memiliki kualitas yang luar biasa sebagai modal penting dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor MBLB.


Namun demikian Ia menekankan pentingnya kondusifitas, keamanan, dan kenyamanan sebagai faktor pendukung investasi dari luar pulau Lombok.


Karena itu persoalan penambang ilegal harus mendapat perhatian serius. Sebab menurut dia, bisa menciptakan persaingan yang tidak sehat. 


"Saya percaya keberagaman aktivitas penambangan yang ada tidak akan mengurangi nilai pendapatan daerah yang dihasilkan," pungkasnya. (kin)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama