Lombok Timur

21/12/25

Tak hanya mengurus ummat, Baznas Lombok Timur siapkan lumbung pangan percontohan 50 hektar di Pringgabaya

 
Tak hanya mengurus ummat, Baznas Lombok Timur siapkan lumbung pangan percontohan 50 hektar di Pringgabaya

OPSINTB.com - Selain mengurus ummat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur juga menyiapkan program lumbung pangan. Langkah ini bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat dan penguatan ketahanan pangan daerah.


Program ini akan dikembangkan di lahan seluas sekitar 50 hektare yang berlokasi di Kecamatan Pringgabaya.


Sekretaris Baznas Lombok Timur, Nurul Hadi mengatakan, lahan tersebut bakal dijadikan lokasi percontohan lumbung pangan pertama di Lombok Timur. Pengelolaan, sepenuhnya akan diserahkan kepada masyarakat melalui kelompok tani, sementara Baznas berperan sebagai fasilitator.


"Selain di Pringgabaya, Baznas juga merencanakan pengembangan komoditas serupa di Kecamatan Sukur dan Kecamatan Masbagik," ucap Nurul Hadi, Jumat (19/12/2025).


Komoditas utama yang akan dikembangkan pada tahap awal adalah padi dan jagung. Sementara untuk cabai masih dalam tahap pembahasan dan baru direncanakan dua komoditas utama tersebut terlebih dahulu.


Tongkol jagung, imbuhnya, bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Menurutnya, program pemberdayaan ini bisa terintegrasi dengan sektor peternakan.


Nurul Hadi berharap program lumbung pangan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Kedepan, jika program ini berhasil, Baznas membuka peluang untuk mengembangkan program lanjutan, termasuk di sektor peternakan.


Ia juga berharap pendamping lapangan dapat mengelola program ini dengan optimal agar lumbung pangan percontohan tersebut dapat menjadi model yang baik dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.


“Mudah-mudahan percontohan ini berhasil dan menjadi contoh yang baik, termasuk bagi pemerintah pusat,” tutupnya. (zaa)

Keteladanan guru SMKN 1 Sikur, infaq sukarela untuk pembebasan lahan sekolah

 
Keteladanan guru SMKN 1 Sikur, infaq sukarela untuk pembebasan lahan sekolah

OPSINTB.com - Di balik hiruk-pikuk aktivitas belajar mengajar, tersimpan kisah keteladanan yang menghangatkan hati dari keluarga besar SMKN 1 Sikur. 

 

Dengan semangat kekeluargaan dan kedermawanan yang luar biasa, para guru dan pegawai sekolah ini berhasil menghimpun dana hingga ratusan juta rupiah melalui program infaq dan sedekah sukarela demi pembebasan lahan pengembangan sekolah.


Dana yang terkumpul tak main-main. Dari total kebutuhan pembebasan lahan senilai Rp350 juta, kini hanya tersisa kekurangan sekitar Rp17 juta. Sebuah capaian yang lahir bukan dari kewajiban, melainkan dari ketulusan dan komitmen bersama.


Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad menyebut, gerakan infaq tanah ini sebagai implementasi nyata dari visi sekolah, yakni mewujudkan peserta didik yang Smart, Inovatif, Kreatif, Unggul, dan Religius (SIKUR).


“Fokus infaq tanah ini khusus untuk pegawai dan bapak ibu guru. Ini adalah hasil bedah visi sekolah, di mana poin Religius harus dieksekusi dalam bentuk praktik nyata di lapangan,” ungkap Hasbi.


Program pengembangan lahan tersebut sejatinya telah dimulai sejak tahun 2021. Awalnya, pihak sekolah sempat mencoba berkoordinasi dengan orang tua wali murid. 


Namun karena hasilnya belum maksimal, para guru dan pegawai akhirnya sepakat untuk tampil sebagai teladan.

Dalam keterbatasan, mereka memilih untuk memberi.


Metode pengumpulan dana pun dilakukan dengan cara yang sederhana dan tidak memberatkan. Setiap kali menerima penghasilan terutama saat tunjangan sertifikasi cair para guru secara sukarela menyisihkan sebagian rezekinya.


“Setiap sertifikasi cair, teman-teman memberikan infaq sukarela. Begitu juga saat mendapat honor. Tidak ada paksaan dan tidak ditentukan kapan harus memberi. Dalam keterbatasan, mereka mampu menyisihkan rizkinya. Inilah komitmen dan konsistensi yang sangat mahal bagi saya,” tutur Hasbi 


Bulan Desember menjadi momentum penting. Dalam satu bulan saja, dana yang terkumpul mencapai Rp80 juta. Begitu tunjangan sertifikasi diterima, para guru bergerak cepat menunaikan infaq sebagai wujud rasa syukur.


“Kami langsung sampaikan amanah itu kepada pemilik lahan agar tidak terpakai untuk keperluan lain,” jelasnya.


Keberhasilan pembebasan lahan ini juga tak lepas dari kebesaran hati pemilik tanah yang merupakan bagian dari keluarga besar SMKN 1 Sikur. 


Ia memberikan kemudahan dengan memperbolehkan pembayaran dilakukan secara bertahap.


Bagi Hasbi, suasana kekeluargaan dan jiwa korsa inilah yang menjadi pembeda SMKN 1 Sikur dengan sekolah lainnya. Ia mengaku sangat bangga sekaligus tersentuh melihat kekompakan rekan-rekan sejawatnya.


“Mereka luar biasa. Meskipun tentu ada kekurangan di sana-sini, tapi konsistensi untuk berbagi ini yang patut dibanggakan. Ini adalah investasi untuk masa depan akhirat,” pungkasnya. (zaa)

20/12/25

Berselimut haru, SMKN 1 Sikur lepas dua sosok guru yang purna tugas

 
Berselimut haru, SMKN 1 Sikur lepas dua sosok guru yang purna tugas

OPSINTB.com - Dari pagi buta hari sudah mendung. Langit hanya dipenuhi awan hitam tipis. 


Bagi sebagian orang, suasana itu bersahabat. Tak ada panas, tubuh dirasuki rasa manja disebutnya.


Tapi tidak bagi keluarga SMKN 1 Sikur. Justeru suasana haru menyelimuti.


Bagaimana tidak sedih, Drs H Ahmad Farijan, M.Pd dan Sahar, S.Pd, sudah masuk usia pensiun. Mereka bagi keluarga besar SMKN 1 Sikur, tak hanya senior tapi merupakan figur orang tua, panutan, pembimbing teladan pengabdian.


“Secara pribadi dan sebagai kepala sekolah, saya mengucapkan terima kasih dan selamat memasuki masa purna tugas kepada Tuan Haji Ahmad Farijan dan Kanda Sahar,” ucap Kepala Sekolah SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad, Sabtu (20/12/2025).


Dia mengenang, selama bertahun-tahun bekerja bersama, banyak dinamika yang dilalui. Tumbuh rasa kekeluargaan yang kuat, keikhlasan, dan keteladanan yang sulit tergantikan.


Sekolah merasa kehilangan, hanya satu yang tersisa, kenangan dan nilai-nilai yang mereka tanamkan akan menjadi motivasi untuk terus melakukan yang terbaik bagi sekolah ini.


Hasbi menilai, kedua guru tersebut adalah sosok senior yang penuh dedikasi dan disiplin. Dalam menjalankan tugas, mereka hampir tak pernah absen tanpa alasan jelas, selalu menjunjung tinggi komunikasi serta tanggung jawab.


“Ada ketulusan luar biasa dari mereka berdua dalam membimbing, mendukung, dan menguatkan saya. SMKN 1 Sikur tidak akan bisa berlari sejauh ini tanpa dukungan semua pihak, terutama mereka,” ujarnya


Sementara itu, Drs. H. Ahmad Farijan,  menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya selama mengabdi di SMKN 1 Sikur sejak Januari 2020 hingga 2025.


Selama enam tahun, dia mengaku tidak pernah merasa kecewa. Warga sekolah dan masyarakat Sikur luar biasa baik, proses pembelajaran pun berjalan sangat bagus.


Tidak semua sekolah seperti itu dikarenakan proses belajarnya sangat bagus, tak heran SMKN 1 Sikur meraih banyak prestasi di regional sampai tingkat nasional. 


"Alhamdulillah, di sini proses belajarnya bagus, saya sangat terkesan, selama berada di sini semuanya berjalan baik," ucapnya.


Dia memuji kepemimpinan Hasbi Ahmad, kepala sekolah setempat. Menurutnya, Hasbi luar biasa bijaksananya, guru-guru di sini pun juga betah tidak ada uang mengeluh, semuanya kompak mendukung program-program dari bapak kepala sekolah ini.


Lantaran itu, dirinya mengapresiasi langkah-langkah Hasbi sebagai kepala sekolah yang dinilainya bijaksana dan mampu membangun kekompakan seluruh warga sekolah.


“Saya pernah menjadi kepala sekolah, jadi saya sering mengingatkan beliau agar berhati-hati dalam pengambilan kebijakan, terutama terkait proyek. Alhamdulillah, beliau sangat terbuka dan menjaga integritas,” pungkas Farijan. (zaa)

TGB pesan kepada 549 wisudawan untuk tetap berpegang pada nilai perjuangan

 
TGB pesan kepada 549 wisudawan untuk tetap berpegang pada nilai perjuangan

OPSINTB.com - Sedang senat terbuka, menjadi paling dinanti oleh mahasiswa. Wisudah merupakan puncak dari proses belajarnya.


Dia sebagai penanda akhir dari proses di kampus. Tapi juga, awal bagi mereka untuk menapaki ruang pengabdian yang lebih luas.


Di ruang ini, pertarungan di mulai. Siapa yang kuat dan sungguh-sungguh bakal memenanginya.


Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor, TGB M Zainul Majdi, menyampaikan pesan kebangsaan dan keilmuan pada Wisuda ke 35 IAIH Pancor, yang berlangsung khidmat di GOR Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur.


Pada kesempatan itu, sebanyak 549 wisudawan dari berbagai program studi dan jenjang pendidikan, juga dihadiri oleh sejumlah tamu undangan.


Dalam sambutannya, pria yang karib disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini menegaskan, wisuda bukanlah akhir dari proses pendidikan, melainkan awal dari pengabdian nyata alumni di tengah masyarakat.


"Pentingnya integrasi antara kecerdasan intelektual, kekuatan spiritual, dan kepekaan sosial dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks," ungkap TGB di hadapan para wisudawan dan tamu undangan, Sabtu (20/12/2025).


Perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan sebutnya tidak boleh menjauhkan manusia dari nilai-nilai kemanusiaan dan akhlak. Lantaran itu, tegasnya, lulusan IAIH Pancor diharapkan mampu menjadi pribadi yang adaptif terhadap perubahan, tanpa kehilangan identitas keislaman dan pesantren.


Menurutnya, gelar akademik bukan sekadar simbol keberhasilan, tetapi amanah untuk memberi manfaat bagi umat, bangsa dan negara.


Dia mengingatkan para wisudawan agar tetap memegang teguh nilai moderasi beragama (wasathiyah) serta menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. 


Di lain sisi, Zainul Majdi, menekankan semangat khidmah. Nilai perjuangan yang diwariskan oleh pendiri Nahdlatul Wathan sekaligus pendiri IAIH Pancor, Al-Magfurulah TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.


Lebih lanjut, dia mendorong semua sivitas akademika kampus untuk terus memperkuat kualitas pendidikan tinggi Islam yang mampu menjawab tantangan global, berakar kuat pada tradisi keilmuan dan nilai-nilai lokal.


“Kita ingin melahirkan generasi yang cerdas secara global, tetapi kokoh secara moral dan spiritual, generasi yang berotak maju, namun berhati lurus dan berpihak pada kemaslahatan,” tegasnya. (kin)

19/12/25

Hingga saat ini baru 50 persen calon jemaah haji yang melakukan pelunasan

 
Hingga saat ini baru 50 persen calon jemaah haji yang melakukan pelunasan

OPSINTB.com - Tahap pertama ini, baru 50 persen calon jemaah haji di Lombok Timur yang melunasi pembayaran. Pelunasan gelombang pertama sendiri dijadwalkan hingga 23 Desember 2025.


Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Lombok Timur, Makinudin Mas’ud membeberkan, hingga saat ini baru 500 calon jemaah haji yang melakukan pelunasan, dari total 1.374 yang akan berangkat ke kota suci Makkah, melalui kuota Lombok Timur.


“Pelunasan tahap pertama ini berlangsung sampai tanggal 23 Desember, dan sampai sekarang memang belum mencapai 50 persen,” ujar Makinudin.


Ia berharap, meskipun tidak seluruh jamaah dapat melunasi pada tahap pertama, setidaknya pelunasan bisa mencapai minimal 85 persen dari total kuota yang ada.


Terkait dokumen perjalanan, Makinudin memastikan proses pembuatan paspor berjalan lancar. Hingga kini, jamaah yang sudah memiliki paspor mencapai lebih dari 800 orang. Sisanya masih dalam tahap verifikasi lanjutan.


“Kendala paspor sebenarnya tidak ada, hanya perbedaan data antara nomor porsi lama dengan data kependudukan terbaru. Dulu pendaftaran masih manual, sekarang sudah online, tapi itu bisa kami selesaikan dengan koordinasi lintas instansi,” jelasnya.


Dia menjelaskan, adanya perubahan mendasar dalam penyelenggaraan haji setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022, dimana tanggung jawab penyelenggaraan haji kini berada di Kementerian Haji dan Umrah, bukan lagi Kementerian Agama.


“Termasuk di daerah, yang sebelumnya seksi PHU sekarang berubah menjadi Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten,” katanya.


Selain itu, sistem penentuan kuota juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya kuota didasarkan pada rasio jumlah penduduk muslim, kini kuota ditentukan berdasarkan daftar tunggu nasional yang disepakati pemerintah dan DPR.


Dampaknya, kuota Nusa Tenggara Barat meningkat, termasuk Lombok Timur yang kini mendapatkan 1.374 jamaah, termasuk 58 jamaah lansia.


Dia membeberkan, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar jamaah Lombok Timur sebesar Rp 54 juta, sementara BPIH total berada di kisaran Rp 88 juta, dengan sisanya ditanggung melalui nilai manfaat.


Dari sisi kesehatan, ia menegaskan, syarat istitha’ah kesehatan diterapkan secara ketat. Jamaah wajib dinyatakan sehat melalui pemeriksaan berjenjang di puskesmas hingga rumah sakit.


“Walaupun mampu secara finansial, kalau tidak memenuhi syarat kesehatan, tetap tidak bisa berangkat. Pemeriksaannya memang sangat ketat dan hati-hati,” tegasnya.


Berdasarkan komposisi usia, mayoritas jamaah di Lotim tergolong produktif dan sehat, dengan jumlah lansia yang relatif kecil. Angka jamaah tersebut diperkirakan akan terbagi dalam tiga kloter utuh dan satu kloter campuran.


"Adapun pemberangkatan haji tahun 2026 direncanakan dimulai pada April," ucapnya. (zaa)

Pelaku pengoplos beras PSHP Bulog terancam 5 tahun penjara dan denda Rp2 miliar

 
Pelaku pengoplos beras PSHP Bulog terancam 5 tahun penjara dan denda Rp2 miliar

OPSINTB.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Timur berhasil membongkar praktik kecurangan perdagangan beras yang melibatkan oknum mitra Bulog di wilayah Sikur. 


Dalam press release yang digelar Jumat (19/12/2025), Polres Lombok Timur memperlihatkan barang bukti berupa ratusan karung beras oplosan serta alat pengemasan yang digunakan tersangka untuk mengelabuhi konsumen.


Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana mengungkapkan, penggerebekan ini berawal dari keluhan masyarakat terkait kualitas beras yang tidak sesuai standar. Setelah dilakukan penyelidikan pada tanggal 8 dan 13 Oktober, petugas menemukan fakta adanya ketidaksesuaian mutu serta proses pengemasan ulang secara ilegal.


Total barang bukti yang disita mencapai 107 ton beras. Dengan rincian, sebanyak 620 karung beras putih (berat 50 kg per karung), 15.578 karung beras SPHP, dan 34 bungkus kemasan SPHP ukuran 5 kg, serta Peralatan 2 unit timbangan digital, 4 alat jahit karung, 2 unit cokrol, dan 2 buah kunci gembok.


"Tersangka berinisial FP (33), warga Sikur, diduga memproduksi atau memperdagangkan barang yang tidak memenuhi standar mutu dan komposisi sebagaimana yang tertera pada label kemasan," ucap AKBP Sarjana.


Tersangka FP diduga memanfaatkan statusnya sebagai mitra Bulog untuk mendapatkan pasokan beras, namun kemudian mengoplos atau mengemas ulang beras tersebut dengan kualitas yang tidak sesuai ketentuan (SPHP). 


Distribusi beras ilegal ini diketahui masih beredar di sekitar wilayah Kabupaten Lombok Timur, khususnya di pasar Aikmel.


"Atas perbuatannya, FP dijerat dengan pasal 62 ayat 1 jo Pasal 8 ayat 1 huruf a dan e UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp2 miliar," terang  AKBP Sarjana.


Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, Supermansah menjelaskan, inisial FP sebenarnya adalah mitra lama yang meneruskan usaha almarhum ayahnya. Yang bersangkutan sendiri mulai mengelola secara mandiri sekitar tahun 2023.


"Kami rutin melakukan pembinaan dan monitoring kepada seluruh mitra. Jika ada persoalan, kami berikan teguran," kata dia.


Namun, terkait pelanggaran hukum ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada proses penyidikan kepolisian.


Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap saksi-saksi lain untuk mendalami kemungkinan adanya tersangka baru dalam jaringan penyalahgunaan distribusi beras ini.


Sementara itu, pelaku pengoplos, FP (30) menjelaskan, dirinya dengan Bulog dalam kontraknya tidak untuk menjual atau membeli melainkan hanya sebagai jasa.


Selanjutnya, ia menerangkan tidak ada perintah dari bulog untuk melakukan pengoplosan beras  tersebut.


"Di bulog ada pemeriksaan jadinya kalau di terima barang itu (beras) maka itu haknya bulog untuk menolak dan menerima," tutupnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama