mataram

29/07/25

Di hadapan ratusan PMI, Gubernur Iqbal ingatkan merantau merupakan ikhtiar merubah hidup

 
Di hadapan ratusan PMI, Gubernur Iqbal ingatkan merantau merupakan ikhtiar merubah hidup

OPSINTB.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat, L Muhammad Iqbal, menghadiri pelepasan 215 Pekerja Migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia Barat oleh SD Guthrie Berhad. 


Kegiatan yang digelar di Hotel Lombok Astoria itu, berlangsung penuh kekeluargaan dipenuhi canda dan tawa.


Dalam kesempatan itu, dia mengaku bangga bisa hadir dalam kesempatan tersebut. Sebab dirinya merupakan salah satu orang perantau.


Dia menceritakan dirinya meninggalkan kampung halaman sejak 14 tahun. Menurutnya perantauan merupakan sebuah ikhtiar untuk mencari jalan keluar.


"Dendeq oleq mum masih pade ruem kance saq ndqman berangkat (jangan pulang jika kondisi masih serupa sebelum berangkat," pesan Miq Iqbal yang disambut ucapan setuju dari calon PMI asal NTB, Selasa (29/7/2025).


Jangan sampai saat pulang yang berubah hanya warna rambut, melainkan kehidupannya. 


"Dendeq jerikanm doang berubah (jangan gaya rambut saja yang berubah," kata Iqbal disambut gelak tawa.


Merantau, kata dia, merupakan keputusan yang tidak mudah. Hanya orang-orang berani sanggup mengambil jalan itu.


Sebab, meninggalkan banyak hal. Mulai orang tua, kampung halaman, mengesampingkan kehidupan keseharian, apalagi melepaskan pacar dan keluarga.


Karena merantau merupakan keputusan yang luar biasa dirinya menganggap PMI yang bakal berangkat ialah orang-orang yang sangat pemberani.


"Berani itu bukan hanya berani pergi, tapi berani untuk pulang menjadi lebih baik," terang Miq Iqbal yang disambut tepuk tangan.


Jangan sampai, ingatnya, saat pulang kondisi masih sama saat pergi. Karena akan termasuk orang-orang yang merugi.


Dirinya mengutip ayat suci Alquran sebagai peringatan tersebut. Bunyinya, ‘Allah tidak akan merubah nasib mu sampai merubah nasib sendiri.’


Langkah itu disebutnya merupakan ikhtiar untuk perubahan. Setiap tetes keringat, tiap sen uang yang dihasilkan agar diinvestasikan untuk masa depan. Jangan sampai dihabiskan saat ini. Apalagi hanya untuk membeli sepeda motor.


Dia menuturkan, dirinya berasal dari orang berada. Namun saat sekolah ia tak pernah dibelikan sepeda apalagi motor.


"Jadi kalau kamu keras kepada diri mu sendiri, kamu harus berani keras kepada anak-anak mu untuk mendidik mereka, agar lebih baik dari kalian," ujarnya.


Dia mengingatkan, kontrak hanya dua tahun. Dalam kurun waktu itu pastikan ada perubahan dari kondisi yang dulu.


"Bagaimana siap, pacu, serius," tantangnya disambut dengan ucapan serupa oleh calon PMI.


Jangan sampai menjadi orang yang sama, namun betul-betul berubah. Di mengingatkan agar bijak serta pandai menjaga diri.


Gunakan kesempatan ini untuk merubah kehidupan. Karena pekerjaan yang mengandalkan tenaga ada batas waktunya. Suatu saat akan menua. Pada kondisi itu tidak akan kekuatan lagi.


Sebagai diplomat, dulu dirinya hampir setiap saat mengurus PMI yang bermasalah di luar negeri. Hampir semua ladang di Negeri Jiran sudah dimasukinya, dirinya pun tahu problem di lokasi itu.


Problem utamanya menurutnya adalah tidak mampu meyiapkan masa depan dengan apa yang dikerjakan. 


"Lalo berangkat uleq bih kepeng, malik lalo berangkat uleq bih kepeng (pergi berangkat pulang uangnya habis, lagi berangkat pulang uangnya habis) dan terus seperti itu," paparnya.


Sehingga beberapa tahun pun jadi TKI, seperti orang baru pertama merantau bekerja di luar negeri. Maka harus ada lompatan penting dalam kehidupan ini.


Sebagai pimpinan di daerah dirinya mengaku sebelum ini sudah berbicara dengan pihak terkait. Mengajak bagaimana caranya agar sama-sama memperbaiki nasib mereka.


Mulai dari pinjaman, pemberangkatan, pengelolaan uang saat mereka di tempat kerja. Bagaimana cara membantu keluarga yang ditinggalkan. 


Dalam hukum internasional dalam konferensinya menyebutkan perlindungan itu bukan hanya bagi PMI tapi juga bagi keluarga yang ditinggalkan. Terutama menyangkut pendidikan.


Saat ini sudah ada sekolah rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo, yang dikhususkan untuk anak yang tidak mampu.


Yakni sekolah rakyat Sentra Paramita Mataram dan di Eks Akper Selong Lombok Timur.


Sekolah rakyat diperuntukan bagi mereka yang tidak bisa memasukan anaknya ke sekolah. Terdiri dari SD, SMP, dan SMA.


"Jadi pikirkan apa yang kalian pikirkan, sisanya pemerintah akan membantu," terang orang nomor satu di NTB ini.


"Menjadi TKI ini menjadi lompatan dalam hidup, untuk lebih baik." ingatnya. (kin)

Pegiat Street Soccer ASSI NTB boyong emas di FORNAS VIII NTB

 
Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI)

NAIK PODIUM: Muhammad Hudatullah Al-Ghifari dan Muhammad Kamil Aslam (Tengah), berhasil meraih medali emas dalam kompetisi Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII NTB. (DOK: ASSI NTB)


OPSINTB.com - Kabar bahagia datang dari Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI) Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam kategori pertandingan 1 lawan 1, Muhammad Hudatullah Al-Ghifari dan Muhammad Kamil Aslam, berhasil meraih medali emas pada ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII NTB 2025.


‎“Alhamdulillah, pegiat street Soccer ASSI NTB, naik podium juara 1,” kata Pelatih ASSI NTB, Muhammad Zulkifli, Senin (28/7/2025).


Sementara pegiat asal Sumatera Barat harus puas meraih medali perak dan perunggu diamankan oleh peserta asal Provinsi Kalimantan Selatan.


Diketahui, Muhammad Hudatullah Al-Ghifari dan Muhammad Kamil Aslam, saat ini berstatus sebagai siswa di SMA Negeri 1 Selong Kabupaten Lombok Timur. Torehan keduanya menjadi prestasi bagi tanah Gumi Gora.


Torehan ini serasa semakin spesial mengingat Fornas VIII NTB adalah kompetisi pertama yang diikuti oleh ASSI NTB. 


Sebagai tuan rumah olahraga rekreasi 2 tahunan tersebut, selain berusaha tampil terbaik, kompetisi itu juga menjadi pengalaman.


‎“Kompetisi ini menambah pengalaman kami, mana yang perlu diperbaiki untuk event selanjutnya,” ujarnya.


‎Sementara itu, Ketua Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI) NTB, Fathurrijal, memberikan apresiasi tinggi kepada pegiat yang telah berhasil meraih medali emas, mengharumkan nama Kabupaten Lombok Timur dan NTB di tingkat nasional.


Dirinya berharap ke depan, raihan prestasi ini dapat terus ditingkatkan.


"Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Pemerintah Daerah melalui KORMI Lotim dan ASSI Kabupaten Lombok Timur atas perhatiannya terhadap pegiat asal Lombok Timur yang telah memberikan perhatian pembinaan sehingga pegiat kami berhasil meraih medali emas," ucapnya.


‎”Selamat kepada peraih medali dalam ajang bergengsi Fornas tahun ini,” imbuhnya. (nod)

28/07/25

Menparekraf puji FORNAS VIII, ada ruang untuk UMKM NTB

 
Fornas ntb 2025

OPSINTB.com - Semarak Expo Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, yang merupakan bagian dari rangkaian Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025, resmi dibuka pada Minggu (27/7) oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya.


Bertempat di Halaman Lombok Epicentrum Mall, kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku UMKM lokal untuk menampilkan produk-produk kerajinan berkualitas tinggi. Pembukaan acara turut dihadiri oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dan Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Sinta Muhamad Iqbal.


Dalam kunjungannya, Menteri Teuku Riefky Harsya menyampaikan kekagumannya terhadap kualitas karya-karya para pelaku ekonomi kreatif NTB. Gubernur pun membagikan kesan sang menteri terhadap produk UMKM NTB.


“Beliau kaget-kaget, ternyata kerjaannya itu presisi sekali, sudah bagus sekali kerjaannya, krafing-nya bagus. Kalau Menteri Ekonomi Kreatif sudah memberikan jempol berarti itu bagus beneran,” tutur Gubernur.


Gubernur juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi NTB untuk terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif, termasuk pembinaan dan permodalan bagi pelaku UMKM. Expo ini disebut sebagai momentum penting bagi UMKM NTB untuk unjuk gigi di hadapan publik nasional.


Dalam sambutannya, Menteri Teuku Riefky Harsya menyebut bahwa ekonomi kreatif merupakan sektor strategis dengan tujuh subsektor prioritas nasional, yaitu fesyen, kuliner, kriya, musik, film/animasi/video, game, dan aplikasi. Ia menyoroti potensi besar NTB dalam kolaborasi antar-subsektor.


“Animonya di daerah-daerah tentang ekonomi kreatif ini luar biasa,” ungkapnya, sambil menyampaikan bahwa semakin banyak provinsi dan kabupaten/kota yang kini membentuk dinas ekonomi kreatif, yang menandakan semakin menguatnya kesadaran akan pentingnya sektor ini.


Lebih lanjut, Menparekraf menegaskan bahwa fokus pemerintah adalah pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, dan investasi. Ia menyatakan komitmen Kementerian Ekonomi Kreatif untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membangkitkan perekonomian NTB melalui penguatan sektor kreatif. (red)

27/07/25

Perputaran ekonomi Fornas NTB ditaksir tembus Rp 800 miliar

 
Fornas ntb 2025

OPSINTB.com - Perputaran ekonomi pada gelaran Fornas NTB ditaksir mencapai Rp 800 miliar dan penciptaan 9.800 lapangan kerja sementara. Hal ini tentu akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), akomodasi, transportasi dan kuliner.


Event ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sport tourism dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, Sabtu (26/07/2025).


Hotel dan penginapan di sekitar lokasi acara diperkirakan akan penuh, memberikan dampak positif bagi sektor perhotelan dan peningkatan permintaan transportasi lokal untuk mobilitas peserta dan pengunjung akan memberikan dampak positif bagi sektor transportasi.


Bisnis kuliner baik skala besar maupun kecil, akan merasakan peningkatan penjualan selama acara berlangsung dan diperkirakan akan ada ratusan lapangan kerja temporer yang tercipta selama pelaksanaan FORNAS VIII NTB, terutama untuk mendukung logistik dan infrastruktur pendukung.


Sektor akomodasi diperkirakan menyumbang Rp 30 miliar, makanan dan minuman Rp 21 miliar, transportasi lokal Rp 10 miliar, serta belanja oleh-oleh Rp 6 miliar.


Sekitar 90 persen kebutuhan logistik dan venue dipasok dari pelaku usaha lokal, menciptakan ratusan lapangan kerja temporer dan mendorong pertumbuhan UMKM di berbagai sektor.


Pemprov NTB dan penyelenggara juga menghimbau agar pelaku usaha tidak menaikkan harga secara berlebihan (aji mumpung) agar dampak ekonomi yang berkelanjutan dapat dirasakan oleh masyarakat. Secara keseluruhan, FORNAS VIII NTB diharapkan menjadi momentum penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya bagi pelaku UMKM serta sektor-sektor terkait lainnya. (red)

Viral, mobil mewah pajak murah hanya Rp150.752

 
Pajak kendaraan bappenda ntb

OPSINTB.com - Ada-ada aja yang dilakukan oleh netizen. Semua sisi kehidupan memang tak luput dari perhatiannya.


Kini, plat mobil yang menjadi pusat perhatian. Setelah facebook Rudi Lombok II mengulik nilai pajaknya.


Dari aplikasi pajak online, mobil dengan nomor polisi DR 2506 CC hanya memiliki nilai pajak Rp 150.752. Setelah dicek di akun Bappenda NTB, pemilik mobil itu adalah I Made Pasek. Jenis SPM R2 tahun 2012 warna hitam, merk Honda berlokasi di Kota Mataram.


Pantauan wartawan opsintb.com, postingan itu baru 3 jam dengan caption, "Inikah yang dimaksud mobil FITNAH/BODONG untuk sebuah acara yang berlabel NASONAL. Mobil roda 4 berpajak motor roda 2 ?,". 


Postingan tersebut mendapat suka 53 orang, komentar 37 dan 2 kali dibagikan.


Tak plak akun itu dibanjiri komentar oleh netizen lainnya. Akun Edi Wiranata, mengatakan "Laaa hebatt,".


Pemilik akun FB Malikul Rohman, nampaknya lebih sarkas.


"Kendaraan listrik Memang lebih murah pajaknya, dibandingkan dengan mobil pada umumnya," katanya di kolom komentar.


"Maaf setahu saya mobil listrik spy BYD dsbnya Pajaknya setara sepeda motor semeton. Tiang berapa kali lihat promosi di Mall Jogja dan Malang beberapa bulan lalu padahal harga unitnya sekitar 700 juta. Ampure (maaf, red) kalo salah," terannya dengan memberikan emoji tangan.


Akun lainnya, Danni Lombok Transport, malah mencari pihak yang bisa menangani pajak.


 "R4 rasa R2. Mana nih pihak yang berwenang," tulisnya.


Pemilik akun Rahman Nazalura, bahkan sampai curiga jika mobil itu merupakan kendaraan plat merah atau mobil dinas.


"Jangan-jangan itu mobil plat merah yang dimanfaatkan oleh oknum untuk memetik cuan," ujar Rahman Nazalura memberikan emoji ketawa.


"Kira kira klo (kalau, red) dibawa ke aparat kepolisian bagaimana tanggapan x (nya, red) ya," jelas Nathan Lombok.


"Jangan-jangan masih lueq (banyak) yang model beginian Om Emet Rudy Lombok II . Di era seperti sekarang masih bae bani kadu jurus laeq (saja berani menggunakan jurus lama). Eee gamaq inaq (oh, ibu)," saut pemilik akun Muh Fahrudin Alawi. (zaa)

24/07/25

Sekolah Rakyat, solusi strategis putus rantai kemiskinan di NTB

 
Sekolah rakyat ntb

OPSINTB.com -  Pemprov NTB melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) NTB kembali menggelar Kamisan edisi ke-11 dengan tema “Seberapa Penting Sekolah Rakyat di NTB”. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Media Center UPTD Pusat Layanan Digital, Kamis (24/7/2025).


Sebagai narasumber, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Nunung Triningsih menegaskan, program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya nyata Pemerintah Provinsi NTB dalam menanggulangi kemiskinan dan mempersiapkan generasi emas 2045.


“Program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2025-2030 meliputi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pengembangan destinasi pariwisata yang mendunia. Fokus utama adalah bagaimana NTB keluar dari jerat kemiskinan, dengan target kemiskinan ekstrem menuju nol persen pada tahun 2029,” tegas Nunung.


Berdasarkan data tahun 2023, NTB masih menempati urutan ke-8 provinsi termiskin di Indonesia. Namun, pada 2024, posisinya membaik ke urutan ke-12. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan, meski tantangan masih besar, terutama dalam hal akses pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak dari keluarga miskin.


Sejalan dengan hal tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto juga telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang percepatan penghapusan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Salah satu implementasi konkret dari Inpres ini di NTB adalah program Sekolah Rakyat.


“Sekolah Rakyat bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan, memuliakan keluarga miskin, dan menyiapkan generasi emas 2045. Anak-anak dari keluarga miskin ekstrem menjadi prioritas utama untuk diberikan akses pendidikan dan kesehatan secara merata,” jelasnya.


Program ini juga didukung oleh sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagaimana diatur dalam Inpres Nomor 4 Tahun 2025. DTSEN merupakan penyatuan data dari berbagai sumber seperti DTKS, P3KE, serta data BPJS, yang menjadi basis acuan dalam penetapan sasaran program-program sosial.


“Yang diprioritaskan adalah anak-anak yang masuk dalam desil satu dan dua (kategori masyarakat termiskin). Namun tidak menutup kemungkinan, anak dari keluarga di luar desil tersebut juga dapat menerima manfaat program jika memenuhi kriteria,” tambahnya.


Melalui Sekolah Rakyat, Pemprov NTB menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan transformatif, sebagai bagian dari strategi besar menuju NTB yang lebih sejahtera, adil, dan mendunia.


Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, H Lalu Sirajul Hadi menyampaikan, kemiskinan ekstrem tidak terjadi tanpa sebab, melainkan merupakan hasil dari banyak variabel yang saling terkait.


“Kemiskinan ekstrem bukanlah kondisi yang muncul secara tunggal. Ada banyak faktor penyebab—misalnya, basis ekonomi keluarga yang lemah sehingga tidak mampu menopang kehidupan yang layak. Ada juga yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, yang membuat seseorang kesulitan meningkatkan taraf hidupnya,” jelasnya.


Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat melalui Presiden, dan ditindaklanjuti oleh Pemprov NTB melalui Gubernur dan Wakil Gubernur, merupakan bentuk nyata dari jihad sosial sebuah komitmen bahwa negara benar-benar hadir dan terlibat langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan.


“Upaya ini adalah bentuk kehadiran negara untuk mengurai variabel-variabel penyebab kemiskinan ekstrem. Meskipun jumlahnya tidak besar, namun penyelesaiannya menjadi penting dan harus ditangani secara serius,” tegasnya.


Ia juga menambahkan bahwa penguatan kelembagaan di berbagai sektor, seperti sektor ekonomi dan pendidikan, menjadi langkah strategis yang diambil pemerintah saat ini untuk mengurangi kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan.


Terakhir, Bajang Asrin, selaku Penggiat Pendidikan di NTB, menekankan bahwa dalam sudut pandang manapun, pendidikan adalah faktor yang sangat penting dan mendasar bagi kemajuan bangsa.


“Siapa pun akan sepakat bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai keterbelakangan dan kemiskinan. Ini harus menjadi semangat bersama, terutama ketika sudah ada dukungan kebijakan dari pemerintah pusat melalui Inpres terkait penghapusan kemiskinan ekstrem. Ini adalah modal sosial yang sangat besar bagi kita,” ujarnya.


Ia menyebutkan bahwa untuk meretas kemiskinan, khususnya melalui jalur pendidikan, dibutuhkan kebijakan afirmatif yang kuat dan menyentuh aspek mendasar, termasuk dukungan fisik dan mental dari semua pihak.


“Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, kita memang agak terlambat. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Maka, kita harus mulai dari sekarang untuk membangun kesadaran pendidikan, terutama bagi anak-anak usia sekolah yang selama ini tertinggal,” tambahnya.


Bajang juga menyoroti tantangan budaya yang masih menjadi hambatan dalam dunia pendidikan.


“Masih ada sebagian masyarakat kita yang apatis terhadap pendidikan, melihatnya bukan sebagai kebutuhan primer. Ini adalah tantangan budaya. Oleh karena itu, kita perlu menggerakkan semua elemen, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk menanamkan bahwa pendidikan adalah jalan utama membentuk sumber daya manusia yang unggul. Ini adalah kunci keberhasilan pembangunan ke depan,” tutupnya. (red)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama