Kekerasan seksual pada anak jadi atensi serius DP3AKB Lotim - OPSINTB.com | News References -->

09/11/23

Kekerasan seksual pada anak jadi atensi serius DP3AKB Lotim

Kekerasan seksual pada anak jadi atensi serius DP3AKB Lotim

 
Kekerasan seksual pada anak jadi atensi serius DP3AKB Lotim


OPSINTB.com - Kasus pelecehan seksual pada anak di Kabupaten Lombok Timur, terus terjadi. Lantaran itu pemerintah daerah melalui Dinas Perberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Lotim menjadikan peristiwa itu menjadi atensi.


Kepala Dinas P3AKB Lombok Timur, H Ahmad mengatakan, pihaknya terus mengingatkan kesadaran masyarakat terkait kekerasan sesual kepada anak. Tak sampai di situ, pihaknya juga telah mengeluarkan beberapa regulasi serta kebijakan dians yang dipimpinnya itu.


Seperti dengan adanya undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksuak (TPKS), Peraturan Bupati (Perbup), dan edaran-edaran yang di berikan kesekolah, maupun juga ke Masyarakat. 


"Kita sudah banyak melibatkan NGO dan kita sudah membentuk tim anti kekerasan seksual yang terdiri anggotanya dari NGO tersebut," ucapnya Kamis (9/11/2023) 



Dirinya menyinggung prihal banyaknya kekerasan sksual pada lingkungan sekolah, untuk itu kedepan pihaknya bakal membentuk satgas khusus di lokasi itu sebagai pengawas. Sebab peristiwa itu kebanyakan objeknya di tempat tersebut.


Satgas ini, kata dia, terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Komite Sekolah, dan dari siswanya. Hal itu disebutnya sesui dengan edaran Kemendikbud tentang di setiap sekolah membentuk satgas anti kekerasan


"Kalau di Masyarakat sudah jelas ada tim anti kekerasan itu, nanti dia yang akan mengawas, tetapi kalau di sekolah kami akan bentuk Satgas Sekolah," terangnya


Disamping itu, pihaknya terus melakukan sosialisai tentang bahaya kekerasan seksual kepada anak di setiap desa, bahkan pihaknya sudah memiliki 13 Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA), Sekolah Perempuan, kemudian melalui Forum Generasi Berencana (Genre) yang ada di setiap desa, dan Forum anak. 


"Itu sudah kita coba untuk sosialisasikan ke masyarakat melalui pertemuan-pertemuan yang kita lakuakan baik dari segi peraturan maupun regulasi yang lainya, "jelasnya


Ahmad berharap kedepannya kemungkinan tidak cukup hanya memberikan pemahaman, namun pihaknya inginkan masyarakat juga harus memiliki kesadaran terhadap kekerasan seksual pada anak tersebut. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama