Pemkab Lotim suntik anggaran Rp 5 miliar untuk benahi Asel - OPSINTB.com | News References

14/08/25

Pemkab Lotim suntik anggaran Rp 5 miliar untuk benahi Asel

Pemkab Lotim suntik anggaran Rp 5 miliar untuk benahi Asel

 
Pemkab Lotim suntik anggaran Rp 5 miliar untuk benahi Asel

OPSINTB.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk mendukung pengembangan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Asel yang dikelola oleh PT Energi Selaparang, yang bersumber dari APBD Lotim. Suntikan dana ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.


Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin menyampaikan, dari total anggaran yang disiapkan, saat ini baru dicairkan 50 persen atau sekitar Rp 2,5 miliar. Dana tersebut telah dimanfaatkan untuk penambahan mesin produksi, sehingga kapasitas produksi bisa meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya.


“Kalau kemarin hanya 1.200 dus per hari, sekarang bisa lebih dari 3 ribu dus per 8 jam kerja. Ke depan targetnya bisa 10 ribu dus per hari khusus gelasan, di luar kemasan botol tanggung, 1,5 liter, dan galon,” ucap bupati usai peresmian AMDK Asel, Rabu (13/8/2025).


Bupati menegaskan bahwa pembinaan dan pengawasan akan terus dilakukan untuk menghindari terulangnya permasalahan yang pernah membuat pabrik berhenti beroperasi. Di lain sisi, penambahan fasilitas produksi diharapkan mampu menyerap hingga 100 sampau 150 tenaga kerja, baik signifikan dari 40 orang sebelumnya.


Harga jual AMDK Asel juga akan dibuat kompetitif, bahkan lebih rendah dibandingkan produk swasta, untuk memberi keuntungan bagi UMKM dan pedagang kecil. 


“Kalau pedagang bakso tadinya beli Rp 30 ribu per dus, sekarang kita kasih harga Rp 26 ribu. Selisih itu bisa jadi keuntungan mereka,” ujar H Iron.


Di lain sisi, ia menekankan pentingnya efisiensi ruang dan percepatan distribusi dalam produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Asel PT Energi Selaparang. 


Ruangan yang ada, kata dia, jangan hanya dipakai untuk menyimpan barang jadi. Lebih baik, tambah 2 atau 3 mesin lagi supaya produksi maksimal.


Setelah air selesai diproduksi, langsung kirim ke pasar, jangan banyak stok di gudang.


Bupati menegaskan, stok yang diperbolehkan hanya bahan baku, sedangkan produk jadi harus segera dipasarkan. Ia juga meminta manajemen menjaga arus kas dengan menerapkan pembayaran langsung dari distributor.


"Kalau sudah jadi, masukkan ke mobil dan kirim. Tinggal telepon pembeli, siapkan uang, pasti bayar. Kalau tidak bayar, hentikan suplai. Jangan biarkan stok menumpuk,” ujarnya.


Menurut Bupati, langkah ini akan membuat operasional perusahaan lebih sehat dan menghindari penumpukan barang yang justru menghambat perputaran modal. 


Ia juga menegaskan, semua unit usaha harus dioptimalkan.


“Kita harus hidupkan semuanya. Tidak boleh ada yang kita sia-siakan. Negara akan marah, rakyat juga akan marah kalau kita tidak benahi. Seluruhnya harus berjalan normal kembali,” tegas H Iron. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama