Foto

25/03/25

Konten kreator asal Lombok “IZA” dihujat ribuan netizen

 
Video Iza lombok
Foto: Tangkapan layar video fb/Iza. 

OPSINTB.com - Konten kreator asal Lombok dihujat ribuan netizen. Pasanya, pemilik akun Facebook atas nama “Iza” diduga menghina rakyat miskin.


Dugaan hinaan yang dimkasud yakni, Iza mengunggah video sedang makan bakso di sebuah warung bakso pinggir jalan. Dalam video berdurasi 1:21 menit itu, Iza mengatakan bakso merupakan makanan orang miskin. 


“Tumbenkh rasak Makanan dengan jeleng (tumben saya cicipi makanan orang miskin, red),” tulis perempuan berambut pirang itu pada caption video yang diunggah.


Selain caption, dalam video yang dimaksud Iza juga mengatakan, bakso merupakan makanan standar rakyat jelata. “Kalo saya makan makanan orang miskin begini, pasti saya sakit perut sebelah. Nanti saya beli panadol,” kata Iza menggunakan bahasa Lombok, disambut tawa oleh rekannya.


Baru sehari diunggah, terhitung sejak berita ini diterbitkan pada Selasa (25/3), video Iza sudah ditonton 1 juta kali, 9,2 komentar, dan 2,8 ribu kali dibagikan.


Kolom komentar sesak oleh hujatan dan sumpah serakah ribuan netizen. “Ndak sombong lalok masihm tbeng rizki sik tuhan,,, laun tbait rizki sik tuhan taokm idap dengan jeleng,” komentar akun Bu Mae.


Komentar serupa juga ditulis akun Wahyu Ariani, “Siq ktaoq tujuam adeqm saq tehujat siq netizen, Laguq ke baraqm ni aoq,, ndeqm nyocok asLi ndeqm nyocok sok sombong Leq juLu makanan mntie,, ndeqm sadar pemecakm pade ruen maraq sampi jaran, ee aoq Bae wah,  muLe Lueq kntan Mun dengan Lenge,, mudahan Langsung sakit Tiam adeqm Sayan maq ruen sampi berot,, ucapan adaLah do'a,, aamiin.”


Ummul FaQir, “Semakin banyak yang komentar dan share, semakin dia merasa tinggi. Inget ya, kalimat² dia cuma buat nyari panggung!!.” Tri Adi, “Mudahn sakit Tian muk plott trus.”


Dan masih banyak komentar negatif lainnya. Bukannya minta maaf, perempuan yang tinggal di Mangkung NTB (sesuai deskripsi akun) itu, justeru menanggapi beberapa komentar netizen dengan emot ketawa. (yan)

01/05/23

Tumpukan sampah di Pasar Mujur Loteng timbulkan bau menyengat

 
Tumpukan sampah di Pasar Mujur timbulkan bau menyengat

Foto, opsintb.com - Tumpukan sampah di Pasar Mujur, Kecamatan Praya Timur, Loteng. Selain mengganggu pemandangan, para pedagang juga mengeluhkan bau yang menyengat. Sampah diperkirakan mulai menumpuk sebelum lebaran 2023 dan sampai saat ini petugas pasar masih belum membersihkannya. (wan)

20/08/22

Konsep ummatan wasathan menurut TGB

 
Konsep ummatan wasathan menurut TGB

OPSINTB.com - Kenangan masa silam atas penghisaban atas hak-hak berkehidupan begitu perih. Tak ubahnya seperti keluar dari kandang singa masuk pula mulut buaya.

Andai kenangan itu diminta untuk ditelusuri sakitnya begitu terasa. Mampir dibenak pun tak akan sudi.

Letupan perlawanan hanya untuk bisa menikmati kehidupan layak akhirnya berbuah manis. Perjalanan perjuangan yang amat panjang itu di akhiri dengan memproklamirkan Indonesia sebagai negara yang merdeka.

Kini, 77 tahun umur kemerdekaan itu. Di usia yang sudah tak muda lagi ini perdebatan konsep kenegaraan terus saja mendengung.

Belakangan ini, konsep bernegara kembali dibenturkan dengan nilai agama. Kendati sebenarnya peristiwa semacam ini sudah lagu lama. Tapi, di kemas seolah-olah wacana baru dengan bungkus yang lebih segar.

Fenomena ini semakin hari kian meruncing. Saat mereka yang menganggap negara ini tak berdasarkan agama mendapatkan panggung. 

Benar kata Ibnu Rushd, jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah sesuatu yang batil dengan agama.

Ketua Umum NWDI, HM Zainul Majdi, saat mengisi sebuah acara kajian Al quran dan tafsir kebangsaan di Mardliyah Islamic Center UGM Yogyakarta mengatakan, perintah mencintai negara memang tak ada dalam Al Quran. Tapi, menurutnya, sudah menjadi fitrah dalam diri manusia.

"Ada tidak perintah dalam Al Quran tentang cinta tanah air secara eksplisit," ujar pria yang karib disapa Tuan Guru Bajang ini, seraya bertanya kepada peserta dalam acara itu, melalui siaran langsung akun media NWDI, Jumat malam (19/8/2022).

TGB mengakui, perintah itu tidak ada. Namun, jelasnya, meski sesuatu itu tak terdapat dalam Al Quran bukan berarti tidak diakui.

Lalu dirinya mengutip ungkapan imam Ghozali yang mengatakan, banyak hal dalam kehidupan ini tak diperintahkan langsung dalam Al Quran. Karena memang menurutnya hal-hal itu sudah melekat sebagai tabiat dalam diri manusia.

Lalu dirinya mencontohkan, ayat-ayat tentang kewajiban anak berbakti kepada orang tua. Prihal itu, disebutnya banyak bahkan dijelaskan secara berulang.

Tapi ayat yang memerintahkan orang tua baik pada anaknya tak ada. Padahal perintah anak untuk berbuat baik pada orang tua itu berulang-ulang kali disebut.

"Karena orang tua berbuat baik kepada anak, itu sudah melekat pada hati orang tua," paparnya.

Ia mengatakan, banyak hal dalam Al Quran tak ditekankan, lantaran sudah melekat dalam diri. Kembali dirinya mengutip kata imam Ghazali, banyak hal yang tak diwajibkan langsung dalam agama karena dalam tabiat manusia sudah melekat.

Ilustrasi tersebut, dikatakannya, menjadi contoh mencintai tanah air, karena bagian dari fitroh. Sesuai dengan ciptaan manusia.

Masih kata TGB, yang membuat Sayyidan Nabi Muhammad SAW, yang sudah belasan tahun disiksa di Mekah. Tetap saja ketika hijrah ke Madinah dan menoleh.

"Lalu mengatakan duhai Mekah cinta ku pada mu melekat di hati ku, engkaulah tanah yang paling ku cinta tapi aku terpaksa pergi karena kaum mu, penduduk mu mengusir ku," papar mantan Gubernur NTB dua periode ini.

Jadi cinta tanah air itu tak disebutkan dalam Aq Quran bukan berarti tak penting. Karena memang sudah seharusnya dan memang itulah apa adanya, kodrat manusia cinta akan tanah air. Seperti cinta orang tua kepada anaknya.

Pria kelahiran 31 Mei 1972 itu menjelaskan, pertama menjadi ummatan wasathan itu yakni umat yang adil. Bentuk implementasi dalam kehidupan adalah mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Yang kedua, imbuhnya, yang terbaik. Ucapan ini sebut Zainul Majdi, bukanlah kata benda.

Artinya kata ulama paparnya, upaya dan ikhtiar untuk terus melakukan yang menghadirkan kebaikan.

Karena itu, ucap TGB, dalam sepanjang bentangan 1.400 tahun lebih dalam pentas sejarah, umat islam menjadi yang inklusif. Karena menurutnya sikap terbuka menjadi salah satu syarat untuk mampu terus mengejar nilai-nilai yang lebih baik.

"Sayyidina Umar, tidak mungkin bisa mewariskan pemerintahan yang menurut ukuran pada masa itu adalah pemerintahan yang sangat canggih," ujarnya.

Sayyidina Umar, lanjutnya, tak akan menggapai itu jika tidak memiliki sikap terbuka. Mengadopsi sistem yang pemerintahan dari Persia.

Persia, jelasnya, bukan negara Islam begitu juga dengan pemimpinnya. Bahkan bermusuhan dengan agama islam.

Termasuk setelah zamannya Rosul, umat sangat antipati. Ditengah situasi yang disebutnya postilitas tetapi tetap ada yang bisa diambil, diadopsi dari sistem mereka.

Maka, ujarnya, imam Suyuthi mencatat pada masa Umar Ibnu Khatab, pertama kali membagi pemerintahan itu menjadi beberapa departemen, kementrian-kementrian. Yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab.

"Tidak ada pada zaman nabi, tidak ada pada zaman Abu Bakar, tapi adanya pada zaman Umar," katanya.

Saat itu, bebernya, negara islam begitu luas, yang dulunya hanya di zazirah Arab. Tapi bentangannya terus sampai kawasan Asia Tengah, wilayah ujung yang tak pernah tergambar oleh orang Arab.

Semakin banyaknya yang masuk islam, kompleksitasnya negara semakin besar. Yang akan diurus semakin berlipat ganda disitulah ucap TGB, sayyidina Umar merenung.

Tanah semakin luas, umat semakin luas. Jika terus dengan sistem awal Umar mengaku tak akan sanggup.

Di tengah kalut itu, Umar oleh satu sahabat diberi kabar bahwa di Persia memiliki pemerintahan yang sangat canggih. Mereka memiliki dewan-dewan. 

Mulai dari urusan ekonomi, sosial hingga persoalan anak yatim diurus masing-masing. Oleh Sayyidina Umar, menerapkan itu, dan itulah menjadi pondasi.

"Jika kita baca sejarah khulafa'urrosyidun pondasi pemerintah terkuat pada masa itu ialah pada zaman Umar dan diambil dari Persia, untuk mewujudkan ummatan wasathan," ujarnya.

Menurutnya, tanpa belajar melengkapi diri dengan eksperimen, keahlian, bahkan juga dengan hikmah. Yang datang dari mana saja, jika tak bertentangan dengan prinsip islam dirinya mempersilahkan.

Memiliki karakter proporsionalitas, membuat umat islam bisa mengembangkan diri dalam peradaban apa pun.

Islam, kata dia, bisa berkembang dalam budaya mana pun, karena ada ruang. Disaat aqidah itu sifatnya limitatif, sederhana, tegas dengan kalimat tauhid. Begitu juga dengan ibadah yang lainnya.

Dalam ruang sama, islam mengajarkan dalam ruang sosial kemasyarakatan dan ruang publik, interaksi sosial, dan muamalah dimungkinkan untuk berekreasi dengan seluas-luasnya.

Wathaniyyah, kata TGB, juga menjadi kreasi untuk membangun tatanan sosial yang baik.

"Jadi kita membangun negara dan bangsa, ini ijtihad kita membangun Indonesia," tandasnya. (hkk)

Sukiman ajak jamaah haji pandai bersyukur

 
Sukiman ajak jamaah haji pandai bersyukur

OPSINTB.com - Ketua Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) NTB yang juga Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menjadi khatib salat Jumat di Masjid Al-Ishlah, Monjok, Kota Mataram, Jumat (19/8/2022).

Dalam khotbahnya, Sukiman menguraikan panjangnya masa antre bagi calon jamaah haji untuk bisa menunaikan ibadah haji. Jika mengacu pada kuota musim haji tahun 2022, maka warga NTB yang berniat menunaikan ibadah haji, harus menunggu selama 74 tahun. Namun jika kuota haji yang diberikan pemerintah Saudi Arabia ke Indonesia sudah normal seperti sebelum pandemi Covid-19, maka masa tunggu haji tersebut bisa dipangkas. 

Lamanya masa tunggu haji ini karena tingginya antusiasme masyarakat. Provinsi NTB sendiri berada di posisi ke-2 dengan masa tunggu terlama di bawah Kalimantan Selatan dengan masa tunggu 79 tahun. Lalu di tempat ketiga, ada Jawa Timur dengan masa tunggu hingga 70 tahun. 

Sukiman pun mengajak para jamaah berdoa agar situasi kembali normal sehingga kuota yang diberikan Indonesia juga bisa lebih banyak lagi, sehingga masa tunggu bagi warga yang hendak berhaji menjadi lebih pendek.

Dalam kesempatan itu, Sukiman mengajak para jamaah pandai-pandai mensyukuri nikmat Allah SWT. Dengan bersyukur, maka Allah akan memberikan kenikmatan dan keberkahan kepada umatnya. Dia mencontohkan bagaimana Tanah Suci Makkah begitu diberkahi oleh Allah SWT. Padahal bentang alamnya hanya gurun pasir dan gunung-gunung yang tandus. ''Tetapi apa yang kita cari seperti contohnya buah-buahan ada semua. (Buah-buahan) Apa yang tidak pernah kita lihat di Indonesia, ada semua di sana,'' terangnya.

Keberkahan yang didapatkan Tanah Suci Makkah itu, tidak terlepas dari tindakan dan perilaku masyarakatnya. Ada empat hal yang bisa dijadikan contoh. Pertama, saat azan waktu salat tiba, maka semua masyarakatnya menghentikan aktivitasnya dan berbondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. 

Kedua, masyarakat setempat gemar bersedekah. Hal itu bisa disaksikan saat bulan Ramadan maupun saat musim haji, warga setempat berbondong-bondong memberikan sedekah baik kepada warga tidak mampu maupun para pendatang yang melaksanakan ibadah umrah maupun berhaji. Ketiga, warganya gemar berdoa. Setiap melakukan aktivitas, mesti didahului dengan berdoa. 

Lalu keempat, warga setempat gemar membaca Alquran. Waktu luangnya digunakan untuk membaca Alquran. '' Berbeda dengan kita, waktu kita habiskan untuk membaca media sosial atau koran, sehingga waktu untuk membaca Alquran sedikit sekali,'' katanya sambil mengajak para jamaah untuk introspeksi diri untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT sehingga diberikan keberkahan dalam hidup. (hkk)

14/08/22

Menguji radiokarbon benda sisa letusan Gunung Samalas

 
Menguji radiokarbon benda sisa letusan Gunung Samalas

OPSINTB.com - Letusan Gunung Samalas di Lombok pada tahun 1257 diyakini menghilangkan banyak peradaban. Konon Salah satunya yang terimbas erupsi dasyat Samalas ity adalah Kedatuan Benue di Dusun Dasan Lekong, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah

Beberapa bukti artefak dan benda kuno peninggalan Kedatuan Benue akan dilakukan pengecekan penanggalan radiokarbon untuk mengetahui usia pasti benda tersebut.

Benda-benda yang akan dilakukan pengecekan penanggalan radiokarbon berupa potongan tengkorak manusia yang diduga berasal dari Kedatuan Benue, aneka pecahan logam dan tanah liat, beras kuno yang sudah menghitam dan beberapa keping koin bersimbol swastika.

Pengecekan penanggalan radiokarbon diinisiasi oleh Tim Ekspedisi Mistis  PDIP NTB dan Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram. Benda-benda yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu tengah dibawa ke Jakarta untuk diuji.

"Pengujian radio karbon untuk mengetahui usia suatu benda. Untuk memastikan Kedatuan Benue ada dan eksistensi kebudayaan dan struktur sosial masyarakat saat itu benar-benar menelurkan kebudayaan yang besar," kata Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, Sabtu, 13 Agustus 2022.

Selanjutnya Bambang Mei F mengatakan  Pengujian Penanggalan Radio Karbon terhadap sejumlah artefak  yang terserak disejumlah lokasi sebagai langkah awal untuk menentukan titik dan koordinat sebaran petilasan kebudayaan Kuno Leluhur Lombok dikawasan tersebut. 

"Dari bukti artefak yang ada, Tim Ekspedisi Mistis menyakini bahwa Kedatuan Benue merupakan salah satu kotak pandora kebudayaan maju Leluhur Lombok yang pernah Eksis," ujar lelaki yang akrab disapa didu. 

Seorang tokoh pemuda Desa Selebung, Muslim, mengatakan benda-benda yang diyakini peninggalan Kedatuan Benue ditemukan pada 2016 lalu pada kedalaman tanah 40 meter.

"Saat itu ada penggalian tanah uruk di bukit Dusun Ranjok, Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Para pekerja menemukan benda kuno," ujarnya.

Ada sebuah teko berbentuk burung Garuda ditemukan pada kedalaman tanah. Usia teko tersebut diperkirakan setara dengan usia Kedatuan Benue. Ada juga beras yang sudah menghitam berton-ton ditemukan. Diduga tempat ditemukannya beras kuno tersebut pada lokasi logistik Kedatuan Benue.

"Kita temukan beras yang masih ada pangkalnya dengan jumlah cukup banyak. Patut diduga lokasi ditemukan beras itu adalah tempat logistik Kedatuan Benue," katanya.

Banyak warga sering menemukan benda-benda berusia kuno di wilayah tersebut. Namun sayangnya benda-benda tersebut banyak telah dibawa ke luar kampung maupun dijual masyarakat.

Bahkan, warga juga sering menemukan potongan tubuh manusia dengan perhiasan lengkap. Diperkirakan mereka merupakan korban dari letusan Gunung Samalas.

"Potongan tubuh manusia sudah kita kuburkan dengan layak. Itu kita perkirakan korban letusan Gunung Samalas pada 1257," ujarnya.

Warga setempat, Rohati mengatakan telah banyak menemukan benda-benda peninggalan Kedatuan Benue di kampung mereka. Saat itu dia menyewa lahan warga untuk produksi tanah uruk.

"Saya temukan banyak beras kuno, artefak dalam bentuk logam dan lainnya. Bahkan warga lain menemukan lonceng kuno dan kapak," katanya.

Rohati mengatakan ada warga juga pernah menemukan kepingan emas. Sayangnya itu kemudian dijual. 

"Ada salah seorang warga pernah dapat kepingan emas di sini," ujarnya.

Ada juga ditemukan bong atau tempat berwudhu bergambar naga. Benda-benda yang diperkirakan berusia ratusan tahun itu masih berceceran dan diambil warga. Belum ada museum desa untuk menghimpun dan menyimpan benda-benda tersebut.

Rohati mengatakan saat pertama kali menemukan benda tersebut, dia terus mengalami mimpi-mimpi yang aneh. Pernah bermimpi bertemu seorang ulama yang menunjukkan dia masjid yang hampir ambruk.

"Saya sering mimpi aneh. Mimpi didatangi ulama. Bahkan pernah saya saat mau tidur seperti bunyi orang lempar logam atau emas di rumah saya," ujarnya.

Sementara, Mukmin mengatakan beberapa profesor baik dari Indonesia, Prancis hingga Jepang melakukan penelitian di desa tersebut. 

"Ada ahli geologi sering datang ke sini untuk melakukan penelitian. Karena di desa ini juga ada dorphal (batu berukuran besar)," ujarnya.

Dia berharap melalui pengecekan penanggalan radiokarbon dapat memastikan usia benda dan menjadikan desa tersebut desa sejarah dan budaya.

"Berharap desa ini menjadi desa sejarah dan budaya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Kedatuan Benue

Kedatuan Benue diyakini merupakan kedatuan tua di Lombok jauh sebelum Kerajaan Pejanggik dan Kerajaan Selaparang. Di sana ada petilasan atau serupa makam Datu atau Raja Benue. 

Datu Benue diyakini tidak meninggal, namun tiba-tiba menghilang. Sehingga hanya tersisa petilasan saja yang kini sering diziarahi warga lokal maupun turis mancanegara.

Datu Benue memiliki julukan Wali Mukmin atau hamba Allah. Dia memiliki seekor kuda yang sangat cepat ketika berlari yang bernama Kuda Sambarani. Di depan makam tersebut ditemukan tempat mengikat kuda yang lengkap dengan sisa talinya.

Konon Kedatuan Benue sudah berdiri sejak 1800 tahun yang lalu, dengan mendirikan kedatuan yang kokoh. (red)

08/08/22

10 Muharram, mengenang terbunuhnya cucu Nabi secara tragis

 
10 Muharram, mengenang terbunuhnya cucu Nabi secara tragis

OPSINTB.com - Peristiwa berdarah yang menimpa cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW, kepada hari ke 10 bulan Muharram menjadi kenangan pahit bagi umat islam.

Padahal dulu bulan ini yang dikenal dengan sangat dihormati oleh agama-agama samawi. Muahrram atau hari Asyura dalam berbagai riwayat dijelaskan, beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan tersebut.

Pertama, Nabi Adam Alaihis Salam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan diterima. Kedua, berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan. Ketiga, selamatnya Nabi Ibrahim Alaihis Salam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar. Keempat, Nabi Yusuf Alaihis Salam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah. Kelima, Nabi Yunus Alaihis Salam yang selamat, keluar dari perut ikan hiu. Keenam, Nabi Ayyub Alaihis Salam disembuhkan Allah dari penyakitnya. Ketujuh, Nabi Musa Alaihis Salam dan umatnya kaum Bani Israil, selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Kala itu bersama umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Tak heran, hari Asyura sangat dihormati, bahkan oleh orang Yahudi sekalipun. Di bulan ini, juga ada larangan untuk berperang namun demikian, hal ini sirna lantaran peristiwa terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala.

Sayyidina Husein cucu Nabi dikepung oleh pasukan atas perintah Ubaidullah bin Ziyad. Husein dipaksa mengakui kekuasaan Khalifah Yazid bin Mu'awiyah
 
Dikutip dari NU Online, Ibn Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah bercerita bagaimana Sayidina Husein terbunuh di Karbala pada 10 Muharram (asyura).

Peristiwa tragis itu terekam dengan detail, bagaimana pasukan menganiaya Husein bin Ali hingga wafat. Mereka menyerang dari segala penjuru. Pasukan biadab itu bahkan tega memenggal kepala Husein bin Ali.

Ibn Katsir menulis: "Yang membunuh Husein dengan tombak adalah Sinan bin Anas bin Amr Nakhai, dan kemudian dia menggorok leher Husein dan menyerahkan kepala Husein kepada Khawali bin Yazid." (Al-Bidayah, 8/204).

Masih dari sumber yang sama, Anas melaporkan bahwa ketika kepala Husein yang dipenggal itu dibawa ke Ubaidullah bin Ziyad, yang kemudian memainkan ujung tongkatnya menyentuh mulut dan hidung Husein, Anas berkata:

"Demi Allah! sungguh aku pernah melihat Rasulullah mencium tempat engkau memainkan tongkatmu ke wajah Husein ini,".

Ibnu Katsir juga mencatat sebanyak 72 orang pengikut Husein yang terbunuh hari itu.

Imam Suyuthi dalam Tarikh Al-Khulafa mencatat 4.000 anggota pasukan yang mengepung Husein, dibawah kendali Umar bin Sa’d bin Abi Waqash.

Pada hari terbunuhnya Husein, Imam Suyuthi mengatakan dunia seakan berhenti selama tujuh hari. Mentari merapat laksana kain yang menguning. Terjadi gerhana matahari di hari itu. Langit terlihat memerah selama 6 bulan.

Imam Tirmidzi meriwayatkan kisah dari Salma yang menemui Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW, yang saat itu masih hidup (Ummu Salamah wafat pada tahun 64 H, sementara Husein terbunuh tahun 61 H).

Salma bertanya: "Mengapa engkau menangis?" Ummu Salamah menjawab: "Semalam saya bermimpi melihat Rasulullah yang kepala dan jenggot beliau terlihat berdebu. Saya tanya ‘mengapa engkau wahai Rasul?’ Rasulullah menjawab: "saya baru saja menyaksikan pembunuhan Husein." (red)

06/08/22

HBK nilai Liga 3 masih amatir : Belum saatnya berlakukan tiket masuk penonton

 
HBK nilai Liga 3 masih amatir : Belum saatnya berlakukan tiket masuk penonton

OPSINTB.com - Gelaran Liga 3 NTB yang dimulai pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022, dengan kick off yang dilakukan di GOR 17 Desember, Kota Mataram, sudah mulai bergulir. Langkah Asprov PSSI NTB yang memberlakukan tiket masuk bagi penonton, menuai kritik keras berbagai pihak. Komersialisasi Liga 3 NTB oleh Asprov PSSI NTB dinilai belum saatnya, dan dianggap kurang sensitif dalam memahami kondisi kehidupan masyarakat, terlebih masih dalam suasana Covid19, dimana ekonomi masyarakat masih terpuruk dan belum benar-benar pulih.

Salah satu kritik datang dari Chairman Lombok Football Club (Lombok FC), H Bambang Kristiono (HBK). Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P Lombok ini menilai, belum saatnya Liga 3 NTB diberlakukan pembelian karcis, mengingat Liga 3 sifatnya juga yang masih amatir.

"Saya berpendapat bahwa karcis buat penonton baru boleh diberlakukan apabila sepakbola NTB sudah berada di level profesional atau Liga 2," kata HBK, Sabtu, 6 Agustus 2022.

Asprov PSSI NTB sendiri telah mengumumkan menjual dua kategori tiket selama penyelenggaraan Liga 3 yang diikuti 26 klub yang terbagi dalam empat group masing-masing dua group di P Lombok dan dua group di P Sumbawa. Tiket VIP dijual dengan harga Rp 500.000,- dan tiket untuk kelas biasa dijual dengan harga Rp 15.000,- untuk setiap pertandingan.

HBK menegaskan, Asprov PSSI NTB seharusnya lebih kreatif dalam mencari pendanaan. Salah satunya adalah dengan lebih banyak menarik sponsor untuk turut membantu menopang pembiayaan kompetisi.

"Intinya, gelaran Liga 3 yang masih amatir ini jangan dululah dikomersialisasikan. Prioritas para petinggi Asprov PSSI NTB saat ini mestinya adalah, mendorong agar GOR terisi penuh penonton. Mulai membangun antusiasme, fanatisme, dan militansi para supporter terhadap klub kebanggaannya masing-masing," tandas Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.

Alih-alih menjual tiket pertandingan, seharusnya Asprov PSSI NTB memberikan dulu insentif kepada masyarakat pecinta sepakbola NTB untuk masuk stadion secara gratis. 

Karena itu, HBK ingin agar momentum kembali bergulirnya Liga 3 NTB tahun ini, bukan menjadi momentum komersialisasi kompetisi. Tetapi, momentum untuk memupuk dan membina loyalitas fans klub peserta Liga 3.

"Berikan kesempatan kepada para pecinta sepakbola NTB untuk bisa menikmati gelaran sepakbola klub-klub kecintaannya, karena sepakbola tanpa suporter itu seperti sayur tanpa garam, anyep dan nggak ada menarik-menariknya," tandas HBK.

Sumbangkan Rp 20 juta dana pembinaan buat supporter klub

Sebagai wujud keberpihakannya kepada para suporter, manajemen Lombok FC sendiri sudah mengambil keputusan untuk menyumbangkan seluruh dana pembibaan yang akan diberikan Asprov PSSI NTB bagi setiap klub peserta Liga 3, yang nilainya Rp 20 juta kepada manajemen Babalo, group supporter Lombok FC.

Dana sebesar Rp 20 juta tersebut, akan digunakan para Babalo, sebutan untuk para suporter Lombok FC di seluruh NTB, untuk membeli tiket menonton setiap pertandingan yang akan dijalani Lombok FC.

Rencananya, penyerahan dana kepada group suporter Babalo tersebut akan dilakukan langsung oleh Presiden/CEO Lombok FC Rannya Agustyra Kristiono di ruang pertemuan Mess Lombok FC sebelum Lombok FC bertanding menjalani laga perdananya.

"Kami memahami sepenuhnya, bahwa para suporter merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap moment pertandingan. Akan terasa hampa sebuah pertandingan sepakbola tanpa kehadiran suporter," kata Rannya terkait langkah pihaknya yang menyumbangkan dana pembinaan untuk pembelian tiket bagi Babalo, group suporter Lombok FC.

Dara yang banyak menginspirasi para millenial di NTB ini menegaskan, para suporter tak ubahnya pemain kedua belas dalam sebuah klub sepak bola.
Dan bagi Lombok FC, Babalo merupakan sumber semangat, sumber energi, dan sumber kekuatan bagi seluruh pemain Lombok FC yang sedang bertanding di lapangan. Kehadiran Babalo dalam setiap pertandingan juga dapat memberikan semangat, kekuatan, dan motivasi bagi para pemain, tim pelatih, maupun official klub.

"Lebih dari pada itu, suporter adalah penopang dan prasyarat utama jika sebuah klub ingin menjadi klub sepakbola profesional," imbuh Rannya. (red)

28/07/22

11 rumah dan mushola di Kecamatan Alas hangus dilalap api

 
11 rumah dan mushola di Kecamatan Alas hangus dilalap api

OPSINTB.com - 11 rumah warga Desa Juran Alas, Kecamatan Alas, Sumbawa hangus dilalap api pada Kamis (28/7/2922) sore, sekitar pukul 17.20 Wita. Dalam kejadian ini, enam rumah rata dengan tanah, lima rumah lainnya rusak ringan. 

Kapolsek Alas, AKP Djoko Rahmat Santoso Gatot mengatakan, kebakaran ini terjadi tepatnya di RT 01, RW 03, Dusun Otak Desa. 

Djoko mengungkapkan, kebakaran ini berawal dari dugaan terjadinya korsleting arus listrik. Hal ini terjadi di rumah Yani yang kemudian merembet ke rumah lainnya. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak berada di rumah. 

"Selain mengakibatkan enam rumah hangus dan rata dengan tanah, serta lima unit rumah rusak ringan, sebuah mushalla juga ikut terdampak," kata Djoko.

Melihat kejadian tersebut, seluruh masyarakat yang ada di sekitar TKP melakukan pemadaman menggunakan alat seadanya. Tetapi api belum bisa dipadamkan. Pukul 17.45 wita, tiga unit pemadam kebakaran tiba di TKP. Kemudian membantu masyarakat untuk memadamkan api tersebut. 
Pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam, dibantu personel Polsek Alas dan Koramil Alas, serta masyarakat setempat. Api baru bisa dikuasai sekitar pukul 18.30 Wita. Api cepat membesar karena rumah milik warga tersebut merupakan  rumah panggung. 

Selain itu, saat kejadian, angin berhembus cukup kencang, sehingga menyebabkan api cepat menyebar. Serta sempitnya jalan menuju TKP membuat Damkar kesulitan untuk memadamkan Api.

"Hingga saat ini warga sekitar masih membantu untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran dan mengamankan barang-barang yang bisa diselamatkan. Anggota juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi, untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal," kata Djoko.

Diperkirakan, kerugian materiel dalam peristiwa itu mencapai Rp 500 juta. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. (red)
© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama