10 Muharram, mengenang terbunuhnya cucu Nabi secara tragis - OPSINTB.com | News References -->

08/08/22

10 Muharram, mengenang terbunuhnya cucu Nabi secara tragis

10 Muharram, mengenang terbunuhnya cucu Nabi secara tragis

 
10 Muharram, mengenang terbunuhnya cucu Nabi secara tragis

OPSINTB.com - Peristiwa berdarah yang menimpa cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW, kepada hari ke 10 bulan Muharram menjadi kenangan pahit bagi umat islam.

Padahal dulu bulan ini yang dikenal dengan sangat dihormati oleh agama-agama samawi. Muahrram atau hari Asyura dalam berbagai riwayat dijelaskan, beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan tersebut.

Pertama, Nabi Adam Alaihis Salam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan diterima. Kedua, berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan. Ketiga, selamatnya Nabi Ibrahim Alaihis Salam dari siksa Namrud, berupa api yang membakar. Keempat, Nabi Yusuf Alaihis Salam dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah. Kelima, Nabi Yunus Alaihis Salam yang selamat, keluar dari perut ikan hiu. Keenam, Nabi Ayyub Alaihis Salam disembuhkan Allah dari penyakitnya. Ketujuh, Nabi Musa Alaihis Salam dan umatnya kaum Bani Israil, selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Kala itu bersama umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Tak heran, hari Asyura sangat dihormati, bahkan oleh orang Yahudi sekalipun. Di bulan ini, juga ada larangan untuk berperang namun demikian, hal ini sirna lantaran peristiwa terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala.

Sayyidina Husein cucu Nabi dikepung oleh pasukan atas perintah Ubaidullah bin Ziyad. Husein dipaksa mengakui kekuasaan Khalifah Yazid bin Mu'awiyah
 
Dikutip dari NU Online, Ibn Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah bercerita bagaimana Sayidina Husein terbunuh di Karbala pada 10 Muharram (asyura).

Peristiwa tragis itu terekam dengan detail, bagaimana pasukan menganiaya Husein bin Ali hingga wafat. Mereka menyerang dari segala penjuru. Pasukan biadab itu bahkan tega memenggal kepala Husein bin Ali.

Ibn Katsir menulis: "Yang membunuh Husein dengan tombak adalah Sinan bin Anas bin Amr Nakhai, dan kemudian dia menggorok leher Husein dan menyerahkan kepala Husein kepada Khawali bin Yazid." (Al-Bidayah, 8/204).

Masih dari sumber yang sama, Anas melaporkan bahwa ketika kepala Husein yang dipenggal itu dibawa ke Ubaidullah bin Ziyad, yang kemudian memainkan ujung tongkatnya menyentuh mulut dan hidung Husein, Anas berkata:

"Demi Allah! sungguh aku pernah melihat Rasulullah mencium tempat engkau memainkan tongkatmu ke wajah Husein ini,".

Ibnu Katsir juga mencatat sebanyak 72 orang pengikut Husein yang terbunuh hari itu.

Imam Suyuthi dalam Tarikh Al-Khulafa mencatat 4.000 anggota pasukan yang mengepung Husein, dibawah kendali Umar bin Sa’d bin Abi Waqash.

Pada hari terbunuhnya Husein, Imam Suyuthi mengatakan dunia seakan berhenti selama tujuh hari. Mentari merapat laksana kain yang menguning. Terjadi gerhana matahari di hari itu. Langit terlihat memerah selama 6 bulan.

Imam Tirmidzi meriwayatkan kisah dari Salma yang menemui Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW, yang saat itu masih hidup (Ummu Salamah wafat pada tahun 64 H, sementara Husein terbunuh tahun 61 H).

Salma bertanya: "Mengapa engkau menangis?" Ummu Salamah menjawab: "Semalam saya bermimpi melihat Rasulullah yang kepala dan jenggot beliau terlihat berdebu. Saya tanya ‘mengapa engkau wahai Rasul?’ Rasulullah menjawab: "saya baru saja menyaksikan pembunuhan Husein." (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama