OPSINTB.com - Menyikapi dugaan pengusiran guide surfing asal Loteng saat sedang mengantar tamunya berselancar di perairan laut Ekas, Kecamatan Jerowaru oleh Bupati Lotim H Hairul Warisin beberapa hari lalu, Wabup Loteng, HM Nursiah langsung temui pegiat wisata dan tokoh masyarakat di Dusun Awang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kamis (19/6/2025).
Politisi Golkar itu ingin memastikan bahwa pariwisata Loteng tetap aman dan nyaman bagi wisatawan.
''Kami juga ingin mendengarkan langsung dari pegiat wisata tentang kendala dan tantangan yang dihadapi di lapangan,'' paparnya.
Dengan demikian, kata dia, pariwisata Loteng dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan internasional.
''Ayo kita turunkan tensi dan emosi!,'' ujarnya.
Ia berharap, semua pihak terkait dapat mengedepankan koordinasi dan komunikasi agar pariwisata NTB menjadi destinasi wisata berkelas dunia.
Adapun akibat insiden beberapa hari lalu itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Bupati Lotim guna menemukan solusi bagi dua belah pihak.
''Intinya penting selalu koordinasi dengan Pak Bupati. Kita sesama Indonesia, sama-sama NTB. Jadi, kita akan koordinasi dengan Pak Bupati Lotim,'' katanya.
Ia menyarankan agar wisatawan yang datang ke daerah tertentu menginap dan berbelanja di daerah tersebut. Tetapi, lanjut dia, setiap wisatawan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
''Namun, kebutuhan wisatawan kan beda-beda sesuai kebutuhannya,'' pungkasnya.
Sebelummya, Kepala Dinas Pariwisata Loteng, Lalu Sungkul menyebut, fasilitas penginapan di Ekas kurang memadai bagi wisatawan, sehingga mereka lebih memilih kembali ke Kuta.
Dari itu, kata dia, Pemkab Lotim harus segera membenahi infrastruktur di Ekas. ''Saya minta Pemda Lotim segera mebenahi infrastruktur di sana sebelum terlambat.''
''Di Kuta, 10-20 tahun lalu juga demikian. Maka itu sebabnya lahirlah hotel-hotel dan vila di Kuta,'' kata Sungkul.
Ia terbuka jika harus berbagi retribusi dengan pelaku wisata di Ekas. Semisal dengan menggunakan boat pelaku wisata di Ekas untuk angkutan wisatawan Loteng yang akan surfing di sana.
Ia juga menilai polemik yang terjadi sejak dua tahun terakhir ini menandakan Ekas akan berkembang seperti Gerupuk, Kuta, dan Mawi yang terkenal akan ombak yang menjadi buruan para surfer.
''Saya yakin ini menandakan Ekas akan berkembang. Tinggal bagaimana pengelola wisata di sana mengembangkan destinasi wisatanya,'' tukasnya.
Sugkul berharap masyarakat tidak menarasikan hal ini ke ranah lain. Seperti sweping warga Lotim yang bekerja di Loteng ataupun sebaliknya. Sebab, hal ini murni bisnis dunia surfing yang ranahnya berwisata. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami