OPSINTB.com - Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, galakan gerakan aktifkan posyandu. Kegiatan ini guna mendapatkan data lebih akurat.
Kepala Dikes Lombok Timur, Pathurrahman mengatakan, di posyandu bisa didapati data, salah satunya tumbuh kembang anak. Sebab, dari sumber tersebut bisa menjadi salah satu menentukan indikator anak itu alami stunting, wasting, dan gizi buruk.
"Titik kritis di posyandu ini adalah pada saat melakukan pengukuran berat dan panjang badan," beber Pathurrahman, ditemui usai acara di Desa Korleko Selatan, Rabu (18/6/2025).
Dia menyarankan agar pengukuran panjang dan berat badan betul-betul dilakukan dengan tepat. Mulai cara hingga alat pun harus sesuai.
Sasaran atau objek, harus berat badannya yang terukur. Dengan cara melepas pempes, baju, celana, hingga sepatu atau sandal.
Sebab, jika semua itu tak dilepas akan mempengaruhi berat hingga 2 sampai 3 gram. Sehingga tidak akan mendapatkan data yang valid untuk berat badan.
Stunting terjadi jika berat badan anak turun. Semisal saat ini beratnya 12 kilo gram, maka harus dibandingkan dengan berat yang bulan sebelumnya.
Jika tidak diperhatikan, bagi anak yang berat badan turun atau stagnan, maka bisa beresiko stunting, wasting, atau mengalami underwight.
"Saya tidak menyatakan salah, tapi saya lebih menyarakan lebih perhatikan itu," pungkasnya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami