DP3AKAB Lotim gelar pelayanan calon pengantin serentak - OPSINTB.com | News References -->

13/06/24

DP3AKAB Lotim gelar pelayanan calon pengantin serentak

DP3AKAB Lotim gelar pelayanan calon pengantin serentak

 
Pelayanan catin lotim

OPSINTB.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur, gelar pelayanan untuk calon pengantin (Catin) remaja usia subur. Kegiatan itu dihelat serentak guna menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31, di Aula Kemenag Lombok Timur. Rabu (12/6/2024).


Wakil Ketua Tim Penurunan Stunting Kabupaten Lombok Timur, Sopiati Jamila mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2024, terdapat 90,3 persen catin memiliki resiko. Kendati demikian, bukan berarti semua tidak sehat, namun perlu pemeriksaan Elsimil.


"Sebelum dikeluarkan elsimil itu digali semua oleh petugas termasuk di dalamnya pengetahuan, dari pemeriksaan menyeluruh itulah didapatkan hanya 7,7 persen yang siap dan ideal," ucap Sopiati, yang ditemui media di sela pelaksanaan kegiatan itu.


Langkah itu diambil untuk mencetak generasi yang bebas stunting serta mempercepat penurunannya. 


Menurutnya, prihal itu masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, untuk mempersiapkan catin yang betul-betul ideal dan siap menikah. 


Dia memperkirakan, di Lotim pasangan yang menikah tiap tahunnya mencapai 12.255 orang. Kendati hingga bulan Maret 2024 angkanya masih relatif kecil.


Dia memaparkan, buntut dari itu, banyak ditemukan anak yang lahir memiliki resiko. Semisal lingkar tangan tak normal dan HB kurang.


Dengan banyak ditemukan kasus itu, sebutnya, tentu akan berpengaruh terhadap status kesehatan ibu hamil ditentukan saat catin masih gadis. Sebab, menurutnya, kesehatan tidak ditentukan saat mengandung saja, melainkan menunjuk pada saat sebelumnya


"Karena dari catin yang sehat dan ideal inilah akan melahirkan generasi yang bebas stunting," terangnya.


"Jadi ibu hamil yang sehat itu berasal dari gadis-gadis yang sehat," tambahnya.


Senada, Kadis DP3AKB Lombok Timur, H Ahmat menerangkan, ada 75 ribuan resiko stunting termasuk di dalamnya catin.  Lantaran itu, pihaknya melakukan berbagai strategi untuk menanggulangi itu, termasuk melalui aplikasi elsimil untuk menciptakan catin yang sehat.


Namun, kata dia, yang menjadi hambatan besar itu dari orang tua catin. Yang masih berpatokan modal menikah itu hanya dua, yaitu cinta dan kerja.


"Tidak pernah memikirkan hukum positif pernikahan, oleh karena itu 3 bulan sebelum menikah itu harus ada bimbingan pra nikah," ucap H Ahmat.


Melalui momentum hari keluarga nasional, kata dia, pihanya akan mencoba menggerakkan capaian elsimil sesuai target. Sebab hal itu sebutnya, salah satu indikator percepatan penurunan stunting.


Menurutnya, kecilnya capaian penurunan stunting karena adanya perbedaan asumsi. Dikatakannya, catin itu orang yang mau menikah padahal calon pengantin itu adalah semua pasangan usia subur.


"Karenanya kita memberikan bimbingan pra nikah tiga bulan pada setiap remaja usia subur," terang


Menurut dia, untuk percepatan penurunan stunting, bakal dibuat Peraturan Bupati. Salah satu pointnya ialah tiap remaja atau pasangan usia subur harus melalui proses elsimil. 


Sebab, kata dia, jika melihat secara keseluruhan di Gumi Patuh Karya, termasuk paling rendah dan targetnya juga paling banyak.


"Selama ini yang dilakukan pendampingan dua hari sebelum menikah, tetapi itu mau ubah menjadi 3 bulan sebelum menikah pada pasangan usia subur," ungkap mantan Kepala Dinas Sosial Lotim ini.


Dikatakannya, setiap selesai SMA akan dijaring. Bagi yang melanjutkan pendidikan diberikan bimbingan pra nikah walaupun dalam waktu dekat belum tentu akan menikah.


"Tetapi itu akan menjadi sasaran kita untuk diberikan pelatihan,"


Menurutnya, terkait dengan target serta perbedaan data antara Pemprov NTB dengan Pemkab Lotim, disebabkan karena beda jumlah target.


Target Pemprov di Lotim sebanyak 12.250. Sementara dari data di Lombok Timur berjumlah 5000 orang, baru tercapai 1.700, masih jauh dari target.


"Karena itu untuk mencapai target itu kita melakukan pelatihan usia subur seperti ini untuk mencapai pasangan catin yang berkualitas dan sehat agar menciptakan generasi berkualitas dan bebas stunting," tutupnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama