Salah satu yayasan di Masbagik diduga sunat bantuan anak yatim piatu - OPSINTB.com | News References -->

23/11/23

Salah satu yayasan di Masbagik diduga sunat bantuan anak yatim piatu

Salah satu yayasan di Masbagik diduga sunat bantuan anak yatim piatu

 
Yayasan ar rahman masbagik


Foto: Ketua Yayasan Ar-Rahman Masbagik, Herni Yuliati. (zaa/opsintb)


OPSINTB.com - Penyaluran bantuan kepada anak yatim seharusnya menjadi ladang ibadah. Namun dimikian perbuatan mulia itu acap kali harus ternodai karena godaan nafsu. Seperti yang tejadi baru-baru ini yakni Yayasan Ar-Rahman Masbagik, diduga memotong bantuan anak Yatim Piatu (Yapi) dari Kementrian Sosial. Santunan itu berupa uang Rp 600 ribu kepada 72 Yapi di wilayah tersebut.


Kepada opsintb.com salah seorang  anak Yatim Piatu penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan, dirinya pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa uang tunai Rp 600 ribu. Santunan itu, kata dia, dia cairkan melalui Pos.


"Kemarin, yang datang ambilkan saudara saya uang bantuan yang dicairkan oleh Pos dan kita menerima uang sebayak Rp 600 ribu, dengan menandatangani sebagai bukti telah menerima dari Pos tersebut," ucapnya, Selasa (21/11/2023). 


Tetapi setelah menerima itu bebernya, dari Pihak Yayasan Ar-Rahman meminta semua Yapi untuk mengupulkan uang tersebut. Setelah terkumpul, uang tersebut dimasukan ke dalam amplop.


Dirinya terkejut, uang yang tadainya Rp 600 ribu itu oleh pihak yayasan diduga disunat. Isi uang di amplop itu hanya sebesar Rp 200 ribu dan diberikan sembako oleh pihak Yayasan bingkisan itu senilai Rp 150 ribu. 


Ia membeberkan isi sembako yang diterimanya yakni berupa beras 5 kilo, gula 1 kilo, energen 3 saset, kopi jahe 4 saset, mie 6 bungkus, dan minyak 1 Liter. Jika dikalkilasikan, ucapnya, nilainya tidak sampai Rp 150 ribu. 


"Saya kaget uang yang kami dapatkan itu dikurangi oleh yayasan sebesar Rp 250 ribu," ucapnya.


Menurut pihak yayasan, kata dia, pemotongan itu dilakukan lantaran banyak anak yatim piatu yang belum mendapatkan bantuan serupa. 


"Karena bayak Yapi belum dapat kita kurangi uang yang side (kamu, red) terima agar bisa mendapatkan yang lain, itu kata pihak yayasan ke kami," jelasnya.


Terpisah, Ketua Yayasan Ar-Rahman Masbagik, Herni Yuliati, saat dikomfirmasi mengamini adanya bantuan dari Kemensos berupa uang Rp 600 ribu untuk anak yatim piatu binaannya, dicairkan langsung oleh pihak Pos yang bertempat di lembanga yang di pimpinnya, pad haru Minggu (19/11/2023) kemarin. 


"Kemarin Minggu dicairkan oleh pihak Pos dan diterima oleh Yapi binaan kami di Yayasan Ar-Rahman," tuturnya.


Dijelaskannya, proses pencairan dari Kemensos tersebut cukup lama. Karena pihaknya perlu mencari data Yapi, setelah itu dikirim kepusat dan di verifikasi oleh pendamping Progaram Keluara Harapan (PKH). 


Jadi anak yatim yang mendapatkan bantuan dari Kemensos ini langsung ditentukan dari pusat. Sebagai ketua yayasan, bebernya, dirinya tak tahu pasti beberapa Yapi yang diajukan. 


Data lengkapnya, kata dia, ada pengurus. Namun ia menyebutkan baru hannya 72 orang Yapi yang terealisasi dapat bantuan dari Kemensos itu.


"Di Yayasan ini kita memiliki binaan anak Yatim sampai 300 dan semuanya kita input datanya untuk dapat bantuan ini," terangnya.


Pembagian bansos program Kemensos RI itu, ucapnya, bukanlah pemotongan melainkan hasil kebijakan lembaga bersama dengan wali yatim pada saat setelah dicairkan oleh Pos Masbagik.


"Kemarin ada yang telat dateng juga walinya, mungkin mereka tidak mendengar hasil kesepakatan dengan para wali anak yatim lainnya," jawab Yuli saat ditanya mengenai kenapa uang Bansos itu tidak diterima penuh Rp600 ribu oleh anak yatim.


Maka dari itulah, menurutnya, Bansos senilai Rp 600 ribu itu bentuknya dipisah-pisahkan lagi, berupa uang Rp 200 ribu, dan berbentuk paket sembako senilai Rp 150 ribu. Sisanya disisihkan Rp 100 ribu untuk anak yatim yang tidak keluar namanya saat divalidasi oleh pihak Kemensos RI, serta 100 ribu lagi diberikan kepada kader yang mendata dan mengentri data mereka untuk uang bensinya.


Sebab, kata Yuli, beberapa anak yatim yang tinggal di dekat Yayasan Ar-Rahman justru tidak keluar namanya ketika sudah divalidasi oleh Kemensos RI.


Oleh sebab itulah, ia bersama dengan wali anak yatim lainnya, bersepakat untuk mensiasati anak yatim yang tidak dapat supaya disisihkan Rp 100 ribu, yang bertujuan agar semua anak yatim yang terdata di Yayasan Ar-Rahman yaitu sebanyak 300 orang lebih, bisa menerima Bansos. 


Terkait dengan perubahan bansos yang awalnya secara tunai ke paket sembako, Yuli mengatakan, prosedur pembagian itu sudah terikat dengan petunjuk teknis cara membagikannya.


"Di situ sudah ada juklat-juknis yang kita ikuti, jadi tujuan Atensi Yapi ini ada tujuh kriteria disitu, salah satunya pemenuhan kebutuhan karbohidrat, jadi kalau salah satu dari tujuan itu tidak terpenuhi maka anak itu bisa dicoret sebagai penerima," jelasnya. (zaa).

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama