Belajar budidaya mas hijau di agro wisata Sajang - OPSINTB.com | News References -->

14/12/22

Belajar budidaya mas hijau di agro wisata Sajang

Belajar budidaya mas hijau di agro wisata Sajang

 
Belajar budidaya mas hijau di agro wisata Sajang

OPSINTB.com - Tak salah jika Sembalun dijuluki istana atas awan. Memiliki Gunung Rinjani yang ikonik, indahnya bukit-bukit yang menjulang tinggi, hijaunya pepohonan dan rerumputan membuat siapa pun datang ke wilayah ini betah dibuatnya.

Tak hanya alam, daerah dengan ketinggian 1180 meter dari permukaan air laut ini, menyimpan banyak destinasi mulai dari alam maupun buatan. Di lain sisi, masyarakatnya yang mayoritas petani, semakin menguatkan suasana pedesaan di wilayah itu.

Yang tak kalah penting, Sembalun menjadi salah satu daerah tersubur di Kabupaten Lombok Timur. Berbagai jenis tanam di lokasi ini tumbuh dengan baik, salah satunya vanili.

Di Dusun Sajang Lauk, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, misalnya tanaman satu ini tumbuh subur. Dan menjadi pilihan bagi petani setempat.

Petani yang terletak di kawasan kaki Gunung Rinjani ini, memilih membudidaya tanaman bernama latin Vanilla Planifolia ini, selain harganya yang cukup menjanjikan, juga bisa menjadi salah satu destinasi wisata pilihan bagi pengunjung. 

Beberapa darinya nampak berhenti, hanya sekedar untuk berswafoto. Ditambah lagi lokasi itu berlatar Gunung Rinjani yang menjadi ikonik di lokasi itu.

"Saya mulai budidayakan vanili ini sejak awal tahun 2020 lalu," kata  salah seorang petani vanili, Supni Hardi, kemarin Selasa (13/12/2022).

Ia menceritakan, ia bersama anggota keluarganya menyediakan lahan. Sedangkan, modal untuk pembuatan green hause dan bibit dari seseorang, kendati ia enggan menyebut orang yang dimaksud.

Tanaman itu, kata pria yang disapa Amaq Zul ini, tak hanya di dalam green house, namun juga di pekarangan rumah.

Menurutnya, vanili tidak hanya membutuhkan halaman yang luas. Namun jika ingin produksi dalam jumlah banyak maka harus membuat hal rumah hijau.

"Kalau kita ingin produksi banyak harus membuat green house, hasilnya panennya juga bagus," ujarnya.

Dalam hal perawatan, kata dia, tanaman satu ini tidak mengandalkan bahan-bahan kimia. Hal ini guna menjaga kualitas vanila tetap baik dan alami.

Jika sudah tumbuh, terangnya, hanya perlu disiram secukupnya dan diawasi dari serangan hama, seperti ulat tinggal disingkirkan menggunakan tangan.

Ia menuturkan, kegemaran warga Sajang membudidayakan vanili dilatarbelakangi sejumlah faktor. Pertama, letak geografis Dusun Sajang, yang berada di ketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut (mdpl). Hal ini memungkinkan vanili bisa tumbuh subur di sana.

Kedua, faktor ekonomi, sebab harga jual komoditas itu disebutnya hanya bisa panen setahun sekali ini, dan hasilnya begitu menggiurkan.

"Vanili ini dijuluki emas hijau memiliki harga jual yang tinggi. Vanili basah bisa dijual antara Rp 300-500 ribu per kg. Sedangkan vanili kering, bisa dijual hingga Rp 5 juta per kg-nya," bebernya.

Belakangan, kawasan green house seluas 30 hektar are dengan benih sebanyak 4,5 hektar are itu, dikembangkan menjadi kawasan agro wisata. Pengunjung, ucapnya, bisa masuk dan belajar tentang budidaya atau sekedar berswafoto.

Pengunjung, bebernya, hanya mengeluarkan isi dompet sebanyak Rp 5 ribu. Nanti akan diberikan edukasi budidaya mulai dari benih. Mulai dari cara penanaman, perawatan, hingga pengawinan bunga secara manual agar berbuah.

"Selain melihat perkebunan Vanili, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam seperti wisata gelemping, bukit pemedengan dan Air Terjun Mangku Sakti dan pemandangan Gunung Rinjani dari sisi utara," pungkasnya. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama