OPSINTB.com - Pasca gempuran virus corona, aktivitas wisata kembali pulih. Terbukti dengan hilir mudiknya pengunjung ke berbagai destinasi.
Salah satu yang menjadi pilihan berlibur adalah Pantai Pink di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Selain menikmati keindahan dari pinggir laut, tak jarang dari mereka menjelajahi lokasi itu menggunakan kapal.
"Mulai sejak gelaran MotorGP itu tamu berdatangan ke sini," kata salah seorang Boatman, Her, kepada media, Ahad sore (3/7/2022).
Ia menceritakan, sebelum pandemi destinasi satu ini menjadi pilihan berlibur bagi wisatawan. Baik pengunjung lokal, nasional, hingga mancanegara.
Tak tanggung-tanggung, pengunjung ke lokasi itu tiap harinya ratusan orang. Bahkan jika hari libur bisa sampai ribuan.
Mereka yang datang, tak hanya menikmati laut dari pinggir. Namun banyak menggunakan kapal untuk berkeliling ke destinasi lain disekitar lokasi itu.
Tak heran, melihat kondisi itu membuat nelayan yang melewati areal itu tertarik menjadi boatman.
"Kalau dulu sampai kita dijadwalkan, karena terdapat dua kelompok boat di sini lengkap dengan tanda pengenal," ujarnya.
Tapi semuanya sirna berbarengan dengan pelarangan aktivitas publik oleh pemerintah. Buntut dari menyeruaknya virus mematikan itu.
Dampak dari kebijakan itu, ucap pria 57 tahun itu, banyak kawan seprofesinya banting setir bekerja serabutan hanya untuk menyambung hidup. Bahkan banyak dari mereka melelang perahunya.
Ia bersyukur belakangan, aktivitas di lokasi itu berangsur normal. Tiap harinya dirinya bisa mendapat penumpang guna memanfaatkan jasanya untuk berkeliling menuju destinasi lain di sekitar lokasi tersebut.
Tarif yang dikenakan ke wisatawan disebutnya tak mengalami perubahan dengan yang sebelumnya. Yakni mulai dari Rp 350 hingga Rp ribu.
Tarif Rp 350 ribu itu untuk berkunjung ke tiga lokasi terdekat yakni pink dua atau Pantai Segui, Gili Petelu, dan Semangkok. Sedangkan Rp 600 ribu sampai pada destinasi Gili Pasir dekat Pulau Maringkik.
"Paling cepat memakan waktu setengah hari, tergantung lamanya pengunjung di lokasi," bebernya.
Dari jumlah itu, setidaknya pendapatan bersih Rp 150 hingga 200 ribu perharinya. Setelah dipotong biaya operasional dan pendukung lainnya.
Ia mencotohkan agar tetap beroperasi, dirinya harus menghabiskan 15 sampai 20 liter solar tiap harinya. Sebab dirinya, tak jarang menunggu penumpang lain yang ingin menikmati keindahan sunset pada sore hari, bahkan samapi malam di lokasi itu.
Namun demikian ia menyebut setidaknya ada tiga lokasi jika wisatawan ingin menggunakan jasa mereka. Yakni bisa melalui jalur pantai pink, pantai Tanjoh Tanjung Luar, dan Telong-Elong.
Dia mengatakan, wisatawan yang datang ke pantai itu melalui dua jalur itu.
"Kalau ada penumpang Pink Dua atau di Tanjoh, sering kita ditelpon oleh guide untuk muat penumpang," sebutnya.
Dari 20 puluhan kapal, saat ini setidaknya hanya delapan yang beroperasi. Para boatman tak hanya berasal dari desa setempat, namun juga dari Keruak, Maringkik, Tanjung, dan Telona. Lantaran itu pihak pengurus pink lestari kedepannya akan dibuatkan koperasi. (hk)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami