Sebagian DD untuk penanganan Covid-19, Desa Gapura fokus pengerasan jalan usaha tani - OPSINTB.com | News References -->

22/04/22

Sebagian DD untuk penanganan Covid-19, Desa Gapura fokus pengerasan jalan usaha tani

Sebagian DD untuk penanganan Covid-19, Desa Gapura fokus pengerasan jalan usaha tani

 
Sebagian DD untuk penanganan Covid-19, Desa Gapura fokus pengerasan jalan usaha tani

OPSINTB.com - Dialihkannya sebagian Dana Desa (DD) oleh pemerintah pusat untuk penanganan Covid-19 membuat hampir seluruh desa di Indonesia tidak bisa berbuat banyak untuk pembangunan fisik. Hal itupun terjadi di Desa Gapura, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Karena keterbatasan DD itu, Pemdes Gapura tahun ini hanya akan fokus pada pengerasan jalan usaha tani saja.

Sekdes Gapura, Jumrahadin mengutarakan untuk tahun anggaran (TA) 2022 ini, pihaknya akan fokus melakukan pengerasan jalan usaha tani di tiga lokasi. Ketiga lokasi tersebut di antaranya berada di Dusun Tolot-Tolot, Barelantan, dan Antek. Masing-masing ruas memiliki panjang yang berbeda-beda. Di Tolot-Tolot panjangnya 1,5 km, Barelantan yang menghubungkan ke desa tetangga 2,5 km, dan Antek dengan panjang 1,5 km.

"Dengan terbatasnya anggaran dari pusat, hanya itu saja yang kami dapat untuk pembangunan fisik dari TA 2022 ini," urai Jumrahadin pada opsintb.com di ruang kerjanya, Jumat (22/4/2022).

Jumrahadin menerangkan, desanya mendapatkan kucuran DD dari pusat sebesar Rp 680 juta lebih yang dianggarkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar 40 persen, lumbung pangan 20 persen, penanganan Covid-19 sebesar 8 persen, dan untuk makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.

"Sisanya itu yang dipakai untuk pengerasan jalan usaha tani ini. Ya sekitar Rp 100 juta dananya untuk tiga ruas tadi," terangnya. 

Lebih lanjut, Jumrahadin menjelaskan, pembangunan fisik berupa pengerasan jalan usaha tani lebih diprioritaskan karena mayoritas penduduk Desa Gapura berprofesi sebagai petani. Jadi untuk mempermudah penduduk melakukan pengangkutan hasil panen maupun aktivitas lainnya, Pemdes Gapura untuk TA 2022 ini lebih memilih melakukan pengerasan jalan.

Alasan lain, ungkap Jumrahadin, ketiga ruas jalan usaha tani itu sudah lama tidak diperbaiki atau dilakukan penimbunan, sehingga dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan, jika tidak dilakukan pengerasan dipastikan akan mengalami kerusakan yang lebih parah lagi.

"Makanya kami lebih mengedepankan pengerasan jalan usaha tani karena lebih murah. Tinggal beli tanah kemudian dilakukan penimbunan pada lokasi yang terbilang kerusakannya sangat parah," ujarnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama