Lombok Timur

13/12/25

549 peserta yudisium IAIH Pancor harus menjadi penerus perjuangan

 
549 peserta yudisium IAIH Pancor harus menjadi penerus perjuangan

OPSINTB.com - Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor gelar yudisium ke 35. Sebanyak 549 mahasiswa dari tiga fakultas mengikuti kegiatan tersebut. 


Yudisium menjadi penanda berakhirnya studi, sekaligus gerbang awal pengabdian di masyarakat. 


Wakil Rektor I IAIH Pancor, Dr H Abdul Hayyi Akrom, menerangkan yudisium berasal dari bahasa latin judicium yang berarti penentuan atau ketetapan. Gelaran ini, kata dia, bukan sekadar prosesi akademik, melainkan penetapan resmi tanggung jawab intelektual dan moral sebagai sarjana. Di


“Hari ini, saudara-saudari dinyatakan tuntas dan sah menyandang gelar sarjana IAI Hamzanwadi Pancor,” ujarnya, kata Hayyi, Sabtu (13/12/2025).


Dia mengapresiasi para lulusan yang telah menempuh proses akademik selama kurang lebih 4,5 tahun. Gelar sarjana, terangnya, harus diiringi dengan rasa syukur dan komitmen untuk memberi manfaat nyata bagi umat dan bangsa.


Dia menekankan, pentingnya nilai syukur sebagaimana diajarkan oleh ulama besar Syekh Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani. Diantaranya kesadaran bahwa seluruh nikmat berasal dari Allah SWT, kegembiraan dalam memanfaatkan nikmat untuk ketaatan, serta memperbanyak pujian kepada Allah SWT.


“Sebagai sarjana, saudara-saudari dituntut menghadirkan nilai lebih. Jangan menyamakan diri dengan mereka yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Jadilah teladan di tengah masyarakat,” tegasnya.


Dia mengingatkan, IAIH Pancor merupakan kampus perjuangan yang didirikan oleh pahlawan nasional, Almagfurullah Syekh Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Menurutnya, keberadaan kampus ini tidak dapat dipisahkan dari spirit perjuangan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).


Kampus ini, imbuhnya, adalah bagian dari instrumen perjuangan untuk menegakkan agama Allah. Alumni IAIH Pancor harus menjadi penerus perjuangan, bukan perusak.


Menurut Hayyi, ada dua kunci utama kesuksesan yang harus dipegang oleh para lulusan, yakni berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain) serta menghargai dan menjaga adab kepada guru.


“Saya tidak pernah menemukan orang sukses yang tidak berbakti kepada orang tuanya dan melupakan gurunya,” pungkasnya.


Ia mendoakan agar ijazah yang diraih para lulusan disertai dengan ilmu yang barokah serta mampu memberi kontribusi nyata bagi agama, masyarakat, dan bangsa.


"Yudisium bukan sekadar prosesi akademik, melainkan penetapan resmi tanggung jawab intelektual dan moral sebagai sarjana," ucap Hayyi. (kin)

Rektor Institut Elkatarie tekankan integrasi budaya dan nilai islam pada 275 peserta yudisium

 
Rektor Institut Elkatarie tekankan integrasi budaya dan nilai islam pada 275 peserta yudisium

OPSINTB.com - Institut Elkatarie, menggelar yudisium angkatan ke 2 yang berlangsung di GOR Raden Patik, Gelang, Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, Sabtu (13/12/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 275 mahasiswa dari tujuh program studi yang tersebar di tiga fakultas.


Rektor Institut Elkatarie, Dr Asbullah Muslim menyampaikan, peserta yudisium berasal dari Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Fakultas Syariah. 


“Pada yudisium angkatan ke 2 ini, jumlah mahasiswa yang di yudisium sebanyak 275 orang," terangnya.


Mereka tersebar di tiga fakultas, yakni Tarbiyah terdiri dari tiga program studi ialah Pendidikan Bahasa Inggris, Bimbingan dan Konseling (BK), serta PGMI.


Selanjutnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menaungi dua program studi, yaitu Akuntansi dan Manajemen Keuangan Syariah. Sementara Fakultas Syariah memiliki dua program studi, yakni Hukum Tata Negara dan Hukum Pidana Islam.


Dr Asbullah menambahkan, para lulusan tersebut akan mengikuti prosesi wisuda yang dijadwalkan pada 29 Desember 2025 mendatang. Wisuda akan dilaksanakan di Grand Madani Hotel yang berlokasi di depan DPRD Udayana. 


"Jumlah wisudawan nantinya sama dengan peserta yudisium," bebernya.


Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan pesan mendalam kepada para alumni. Ia berharap lulusan Institut Elkatarie dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya, pengembangan riset budaya, serta mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman yang religius tidak hanya dalam tataran teori, tetapi juga dalam praktik dan pengamalan di tengah masyarakat.


“Alumni diharapkan mampu berkontribusi besar terhadap pendidikan, budaya, dan masyarakat," ujarnya.


Khususnya bagi lulusan PGMI, mereka diharapkan memiliki keterampilan lebih dengan muatan lokal dan kemampuan bermasyarakat. Begitu pula juga berlaku dari program studi lainnya.


Menurutnya, pendekatan berbasis budaya yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam menjadi distingsi atau ciri khas Institut Elkatarie dibandingkan dengan kampus-kampus lain, baik di Nusa Tenggara Barat maupun di tingkat nasional.


“Ini yang menjadi distingsi kami, yakni distingsi budaya yang terintegrasi dengan nilai keislaman,” pungkasnya. (zaa)

Resepsi HKN 61, Bupati Iron pesan ke nakes layani masyarakat Lotim dengan baik

Hari kesehatan nasional 2025

OPSINTB.com - Sekira 1959, penyakit malaria menyerang Indonesia. Suasana tahun itu mencekam, warga banyak yang meregang nyawa.


Serangan parasit ini dirasakan cukup lama. Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Soekarno, waktu itu membentuk gerakan pemberantas malaria, menggandeng organisasi kesehatan dunia (WHO).


Tanggal 12 November 1959, pemerintah melakukan penyemprotan massal insektisida Diklorodifeniltrikloroetana (DDT). Foging itu dimulai di Desa Kalasan, Yogyakarta.


Setelah lima tahun berjibaku, akhirnya pemerintah Indonesia berhasil keluar dari gempuran parasit itu.


Untuk mengenang peristiwa itu, Presiden Soekarno menetapkan 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pada tahun 1964.


Kini peringatan hari bersejarah itu sudah berumur 61 tahun. Perayaan ini menjadi momentum evaluasi sekaligus perbaikan bagi dunia kesehatan.


Dalam kesempatan itu, 15 tenaga kesehatan (nakes) dari berbagai profesi diberikan penghargaan atas dedikasinya selama menjadi tenaga kesehatan di Lotim.


Momentun peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 61 Gumi Patuh Karya, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua nakes, yang penuh ikhlas menjalankan tugas dengan baik.


Melalui kesempatan itu dirinya mengajak semua pihak untuk membantu masyarakat Lombok Timur.


"Jika kita tidak bisa bantu dengan harta, dengan cara, maka bantu dengan senyum," kata Bupati Iron dalam sambutannya saat menghadiri resepsi HKN ke 61 di halaman Kantor Dinas Kesehatan Lombok Timur, Sabtu (13/12/2025).


Dia meminta kepada seluruh nakes agar melayani masyarakat tanpa memandang profesi. Sebab jabatan yang diemban, fitrahnya sebagai pelayan masyarakat.


Ia tak mau lagi mendengar keluhan masyarakat terkait hal tersebut. Hal ini disebutnya penting agar sesuai dengan sumpah janji yang telah diikrarkan.


Dia menyinggung soal rujukan secara berjenjang. Bagi penyakit yang butuh penanganan cepat, kata dia, tak perlu melakukan hal itu, langsung saja diarahkan ke rumah sakit yang memiliki alat untuk penanganannya.


Seperti mereka yang mengidap jantung, struk, atau penyakit yang berbahaya bisa memicu kematian seseorang maka langsung saja diarahkan ke rumah sakit, jangan berkutat pada rujukan.


"Selama kemanfaatannya lebih besar, tabrak sedikit tidak apa-apa. Nanti yang akan ditanya kan bupati bukan anda (nakes, red)," terangnya.


Dalam kesempatan itu juga dirinya membeberkan di Lotim sudah ada 4 rumah sakit, terbaru di Masbagik. Dia membeberkan, saat ini pihaknya masih mencari anggaran untuk membangun RS tersebut. Iron berharap, awal tahun  bisa digunakan oleh masyarakat di Lombok Timur.


Selain itu dirinya menyinggung, tenaga medis yang telah diusulkan menjadi PPPK dengan jumlah seribu lebih. Bupati, menegaskan memberikan tetap memberikan ruang bagi honorer untuk bekerja, sembari menunggu aturan.


"Honorer di BLUD itu biarkan terus bekerja selama mampu diberikan gaji, mereka punya rizki disitu. Jangan berfikir karena mereka habis anggaran, jadi direktur jangan pesimis, Allah yang mengatur semuanya," ucapnya.


Terpisah Plt Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Lalu Haries Fahrozi, menerangkan sesuai dengan instruksi bupati, untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Sebagai nakes kata dia, berkomitmen menjalankan perintah tersebut.


"Maslah kemanusiaan itu paling tinggi, yang lain bisa di nomor dua kan," terangnya. (kin)

12/12/25

Gubernur NTB pastikan Bypass Lembar-Kayangan beroperasi 2028

 
Gubernur NTB pastikan Bypass Lembar-Kayangan beroperasi 2028

OPSINTB.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memastikan pembangunan mega proyek Jalan Bypass Port to Port yang menghubungkan Pelabuhan Lembar dengan Pelabuhan Kayanagan terus menunjukkan progres signifikan. Studi kelayakan bakal rampung pada akhir Desember 2025.


“Insya Allah dalam dua minggu ke depan studi kelayakannya sudah terbit. Tahun depan kita fokus pada desain teknis (detail design), kemudian amdal, dan mulai melakukan pembebasan tanah,” ucap Miq Iqbal, Jumat (12/12/2025).


Gebernur menjelaskan, pembangunan bypass ditargetkan mulai dikerjakan pada awal tahun 2027, beroperasi setidaknya pada tahun 2028. Ia menegaskan, kehadiran jalan baru ini akan memangkas waktu tempuh secara drastis.


Saat ini Lembar ke Kayangan rata-rata hampir enam jam dalam kondisi padat. Dengan bypass ini, bisa ditempuh hanya 1 jam 45 menit hingga maksimal dua jam.


Kata dia, jika terjadi maka Kayangan akan semakin penuh, bahkan mungkin turis-turis lebih senang menyewa mobil lalu melakukan perjalanan sendiri dari Bali menuju ke Pulau Sumbawa melalui Lombok.


“Kalau akses makin baik, pengguna jasa juga pasti semakin padat," terangnya.


Oleh karena itu, waktunya bagi Kayangan dan Poto Tano untuk mulai berbenah menyiapkan diri menghadapi lonjakan penumpang dan kendaraan.


Iqbal mengungkapkan, biaya pembangunan Bypass Port to Port diperkirakan mencapai Rp 3,7 triliun jauh lebih rendah dibandingkan opsi pembangunan jalan tol yang menelan biaya sekitar Rp 22 triliun.


“Saya dari awal tidak mau jalan tol karena itu tidak berkeadilan bagi masyarakat NTB. Ini dari keringat masyarakat, dan masyarakat harus bisa mengakses jalan itu tanpa membayar. Kita ingin jalan berkeadilan,” tegasnya.


Dikatakannya, para menteri di tingkat pusat pada prinsipnya mendukung rencana tersebut. Selain itu, pemerintah provinsi akan terus mencari alternatif pembiayaan tambahan agar pembangunan dapat dimulai tepat waktu.


“Kita masih punya waktu setahun ke depan untuk mempersiapkan segala sesuatunya,” ujarnya.


Dia memastikan, jalur yang akan digunakan nantinya adalah bagian selatan, karena lebih dekat dengan ruas bypass yang sudah ada dan memiliki efisiensi konektivitas lebih baik.


Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Iqbal berharap dukungan dan doa semua pihak agar proyek strategis ini dapat terwujud sesuai target.


“Insya Allah tahun 2027 mulai dibangun dan tahun 2028 sudah beroperasi,” tutupnya. (zaa)

Kado HUT ke-67 NTB, gratis penyebrangan ambulance jenazah lintas Kayangan-Poto Tano

 
Kado HUT ke-67 NTB, gratis penyebrangan ambulance jenazah lintas Kayangan-Poto Tano

OPSINTB.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) resmi pembebaskan biaya penyeberangan bagi mobil ambulance yang membawa jenazah yang melalui Pelabuhan Kayangan. Kebijakan anyar itu berlaku untuk dua tujuan yakni Lombok Timur dan Poto Tano, Sumbawa Barat juga sebaliknya.


Kebijakan ini sebagai hadiah bagi masyarakat dalam HUT ke-67 NTB, dan telah berlaku sejak dilaunching oleh Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal di acara Penghijauan Pelabuhan dan Program Kayanan Sosial Penyebrangan Ambulance Jenazah Gratis, Jumat (12/12/2025).


Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, dalam sambutannya menyampaikan, kebijakan ini lahir dari solidaritas banyak pihak yang memahami beratnya biaya perjalanan masyarakat NTB, khususnya Sumbawa menuju Mataram untuk kebutuhan berobat maupun pengurusan jenazah. 


Lantaran itu dirinya berterimakasih atas upaya tersebut, mengurangi beban masyarakat, terutama mereka yang menggunakan ambulance untuk rujukan pelayanan kesehatan maupun pengantaran jenazah antar pulau.


“Alhamdulillah, pelabuhan menggratiskan ongkosnya, kapal menggratiskan biaya penyeberangannya, dan Jasa Raharja membebaskan asuransinya. Semua kompak memberikan keringanan,” ucap Iqbal.


Iqbal menyinggung soal langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Pulau Sumbawa. Ia menyebut, Rumah Sakit Kota Bima tengah dalam proses peningkatan tipe dari D ke C dengan dukungan anggaran APBN.


Dirinya memperkirakan awal tahun depan proses RS Kota Bima sudah selesai. Rumah sakit tersebut dapat menangani tiga penyakit besar yang selama ini membuat masyarakat Bima harus ke Mataram hanya sekedar stroke, cuci darah, dan jantung.


Selain itu, RS yang ada diujung barat pulau Sumbawa, Manambai juga tengah ditingkatkan dari tipe C ke tipe B. Peresmian peningkatan tipe tersebut ditargetkan pada 17 Desember mendatang.


“Dengan penambahan ruang dan peralatan, mulai 17 Desember nanti insyaAllah RS Manambai sudah dapat menangani perawatan stroke, jantung, dan cuci darah,” terangnya.


Kendati demikian, dirinya mengakui lantaran faktanya masih tetap ada warga yang berobat ke Mataram. Disamping kapasitas yang terbatas di rumah sakit tersebut, juga mereka tidak puas lantaran masyarakat menginginkan rumah sakit yang terbaik. 


Sebab, imbuhnya, rumah sakit terbaik di provinsi itu adanya di Mataram. Kata Miq Iqbal, mereka datang ke ibu kota untuk berobat disertai dengan resiko, berangkatnya menggunakan ambulance dan pulangnya tidak mungkin memakai kendaraan yang sama.


"Dan ini faktanya harus di terima dan akhirnya kita harus membantu memfasilitasi sehingga masyarakat berkurang bebannya pada saat ia mengunakan ambulance atau mobil jenazah," ucapnya.


Dalam kesempatan itu mantan Dubes RI ini juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah ASDP yang mendukung pengembangan konsep green port atau pelabuhan ramah lingkungan.


Pelabuhan hijau disebutnya penting, mengingat Gumi Gora merupakan daerah wisata. 


"Harapan kita, masyarakat dan wisatawan bisa mendapatkan suasana pelabuhan yang lebih nyaman," terangnya.


General Manager ASDP Cabang Kayangan, Erlisetya Wahyudi, menjelaskan kebijakan penggratisan biaya penyeberangan ambulans jenazah merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga, termasuk Dinas Perhubungan NTB dan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK).


Menurutnya langkah ini perlindungan sosial untuk membebaskan biaya naik kapal. Secara teknis, jenazah akan divalidasi oleh BKK melalui surat perjalanan agar benar-benar terverifikasi.


Ia menegaskan bahwa jumlah pendamping jenazah dalam ambulans dibatasi maksimal empat orang. 


“Mudah-mudahan program ini bisa berkesinambungan,” pungkasnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama