Lombok Timur

29/07/25

Si jago merah lahap toko onderdil motor, kerugian ditaksir hingga Rp 1 miliar

 
Kebakaran di Apitaik

OPSINTB.com - Warga RT 07, Dusun Pernek, Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, dihebohkan dengan terbakarnya sebuah toko onderdil motor setempat. Peristiwa itu terjadi sore hari sekira pukul 17.00 Wita, Senin (28/7/ 2025).


Kendati tidak memakan korban namun kerugian yang dialami pemiliknya ditaksir sampai Rp 1 miliar.


Huma Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman, saat dikonfirmasi mengamini kejadian tersebut. Dia menerangkan, kebakaran menghanguskan sebuah toko onderdil sepeda motor, Hero Jaya Motor, milik Sapwan alias Hero (35) tahun. 


"Sapwan menutup toko lalu kemudian diberitahu oleh karyawannya karena melihat api yang berasal dari gudang penyimpanan ban," terang Nikolas, kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).



Mendapati informasi itu, korban langsung menuju ke gudang ban dan benar melihat api. Dalam kondisi panik, Sapwan berusaha memadamkan dengan alat seadanya, tapi usahanya sia-sia. Api cepat membesar membakar  tumpukan ban sepeda motor tersebut.


Lantaran sudah tidak bisa memadamkan api, dirinya mengeluarkan kendaraan roda empat dan menyelamatkan anak korban yang masih berusia 7 tahun yang sedang tidur di kamar.


Tak menunggu lama, Sapwan segera meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar dan karyawan untuk memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya sambil menunggu tim Damkarmat Kecamatan Pringgabaya. 


"Beruntung tidak ada korban Jiwa dalam kejadian ini," katanya.


Namun, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian materil berupa 1 unit Toko Onderdil beratapkan Spandek, sparepart kendaraan roda dua, 2 unit sepeda motor Suzuki Thunder dan Yamaha Mio, dan 1 unit AC. 


“Korban mengalami kerugian ditaksir total sekitar Rp 1 miliar,” ungkap Nikolas.


Sementara itu, sekitar pukul 17.10 Wita, sebanyak 3 unit mobil pemadam kebakaran tiba dan langsung berusaha memadamkan api. 


Sekira pukul 18.00 wita api berhasil dipadamkan dan selanjutnya dilakukan prosedur pendinginan supaya api tidak muncul kembali.


Dugaan sementara bahwa kebakaran tersebut kemungkinan murni kecelakaan, berupa korsleting listrik dan tidak ada unsur kesengajaan. 


"Banyaknya bahan yang mudah terbakar seperti ban, oli dll sehingga api dengan cepat membesar yang menghanguskan toko atau bengkel," pungkasnya. (zaa)

28/07/25

RPJMD Lotim SMART, fokus utama pada peningkatan kualitas hidup

 
Lombok timur smart
Foto: H Muhammad Juaini Taofik, Sekda Kabupaten Lombok Timur.

OPSINTB.com - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur, telah masuk menjadi pembahasan pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim. RPJMD bakal menjadi kompas pembangunan Gumi Patuh Karya, di bawah pimpinan Bupati H Haerul Warisin dengan wakilnya H Moh Edwin Hadiwijaya.


Penyampaian isi RPJMD diwakili oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, H Muhammad Juaini Taofik.


Usai kegiatan kepada awak media, H Muhammad Juaini Taofik menyampaikan, proses penyusunan RPJMD Kabupaten Lombok Timur, telah berjalan dan merujuk pada visi-misi pemerintahan SMART.


“Bahan bakunya tentu dari visi-misi SMART," kata Ofik, kepada awak media, Senin (28/7/2025).


Ada delapan fokus prioritas peningkatan kualitas hidup, seperti pendidikan, kesehatan, hingga sinkronisasi kebijakan lintas sektor.


Substansi dalam RPJMD bukanlah hal baru karena telah digaungkan sejak masa kampanye. Namun, kini dilakukan penyesuaian berdasarkan beberapa dokumen.


Seperti RPJPD 2025–2045, RPJMN yang memuat Asta Cita Presiden, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.


Selain itu, juga harus penyesuaian dengan RPJMD Pemerintah Provinsi NTB dengan tagline Makmur Mendunia.


Penyesuaian lebih kepada konteks mengukur kemampuan fiskal daerah. Karena pada dasarnya, semua perencanaan berbasis anggaran.


“Alhamdulillah, dengan penetapan hari ini secara legalitas, kita tinggal menunggu evaluasi dari provinsi," ujarnya.


Setelah itu, dokumen ini akan menjadi acuan resmi pembangunan daerah. RPJMD ini akan menjadi dasar penyusunan KUA-PPAS perubahan dan rencana anggaran ke depan


Menurutnya, meskipun RPJMD tidak sedetail APBD, namun semua program dan kegiatan harus tetap berada dalam bingkai tema dan indikator yang sudah ditetapkan dalam dokumen tersebut.


Dia mengatakan hal ini merupakan input penting. Tidak boleh keluar dari tema. Karena capaian pemerintahan lima tahun ini akan diukur dari indikator-indikator di dalam dokumen ini.


Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjalankan RPJMD, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. 


“RPJMD ini bukan milik pemerintah saja, perlu keterlibatan sektor swasta, NGO, media, dan semua pihak. Karena ini adalah manifestasi dari otonomi daerah,” tegasnya.


Juaini menyebut, daerah otonom wajib memiliki RPJMD sebagai arah pembangunan jangka menengah.


Lain halnya denga DKI Jakarta, merupakan kota administratif, semisal Jakarta Selatan tidak punya RPJMD karena bukan wilayah otonom.


"Sedangkan kita, sebagai daerah otonom, wajib menyusunnya,” ujarnya.


Fokus pertama tentu pendidikan dan kesejahteraan. Kedua adalah infrastruktur kewilayahan. Lalu, pembangunan desa juga jadi perhatian, karena desa berada di bawah kabupaten sesuai UU 23 Tahun 2014.


Ia menekankan pentingnya sinkronisasi anggaran, terutama dalam pengalokasian Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.


Dia membeberkan, sumber paling besar APBDes dari dua hal, yakni Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yang 10 persen dari APBD setelah dikurangi DAK. Maka harus inline dengan kabupaten.


Dalam semangat transparansi yang diusung oleh SMART, Pemkab Lombok Timur kini juga mulai meninggalkan sistem kerja analog dan mendorong digitalisasi dalam pelayanan publik.


Sebab, transparansi harus diwujudkan dalam kerja konkret. Seperti pembayaran pajak pakai QRIS, virtual account, aplikasi Periri, dan lainnya. 


"Bahkan di rumah sakit, sistem Satu Sehat sudah mulai diterapkan, dari pendaftaran sampai pembayaran, semua digital,” tutupnya. (zaa)

27/07/25

Taklukkan rute menantang, Mizan dan Evlen juara lari trail Fornas VIII 2025

 
Fornas ntb 2025
Foto: Mizan Zundulloh (kiri) dan Evlen (kanan).

OPSINTB.com - Mizan Zundulloh, peserta asal Jawa Barat, peserta lari trail 20 kilometer sukses menaklukkan rute Sembalun, engan catatan waktu yakni 2 jam 7 menit pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Sembalun. Dia menjadi orang pertama sampai garis Finis, Minggu (27/7/2025). 


“Masya Allah, luar biasa. Di perjalanan terus berzikir, karena ini adalah momentum untuk mentadaburi ciptaan Allah, subhanahu wa ta'ala. Rinjani ini luar biasa,” ucap Mizan usai mencapai garis finis.


Menghadapi medan yang menantang, Mizan menggambarkan jalur trail sebagai pengalaman spiritual sekaligus fisik yang intens. Setiap tanjakan dirinya bertakbir, setiap turunan pun saya ucapkan memuji nama Allah. 


Dia mengaku baru kali pertama mengikuti trail run, event di pegunungan. Sebelumnya, ia biasanya dan lebih sering mengikuti lomba lari di jalanan.


"Dulunya pernah mengikuti hal serupa namun tidak seramai ini. Pokoknya penuh rintangan,” ungkapnya.


Mizan juga menyampaikan apresiasi kepada panitia yang dinilainya telah menyiapkan acara dengan baik, dari jalur hingga penanda rute. 


Mizan berharap penyelenggaraan Fornas ke depan bisa semakin baik dan bisa lebih jaya lagi. 


"Alhamdulillah saya tidak tersesat. Kalau Allah kasih umur, insyaAllah saya ikut lagi,”pungkasnya.


Sementara di kelas 10 kilometer dimenangkan oleh pelari asal DKI Jakarta, Evlen, keluar sebagai juara pertama dalam lomba lari trail kelas 10 Kilometer.


Evlen mencatatkan waktu 1 jam 13 menit saat menyelesaikan lintasan alam terbuka yang menantang. Jalur perbukitan dengan pemandangan Gunung Rinjani menjadi daya tarik sekaligus ujian stamina bagi seluruh peserta.


“Rasanya bangga bisa membawa nama DKI di ajang nasional ini,” ujar Evlen usai menyentuh garis finis.


Kemenangan ini terasa istimewa karena merupakan pengalaman perdananya mengikuti kompetisi lari trail. Meski begitu, Evlen mampu mengatur ritme dan menjaga fokus di sepanjang lintasan.


Dia membeberkan paling menantang dibagian tengah. Kalau yang awal dan akhir standar saja.


Ia mengaku sangat menikmati atmosfer lomba yang berbeda dari kompetisi lari jalan raya. Medan menanjak dan turunan curam memberi sensasi tersendiri sepanjang perlombaan.


Kebetulan pengalaman pertamanya kegiatan tersebut. Tapi menurutnya sangat seru.


Sembalun sebutnya adalah tempat yang sempurna untuk ajang seperti ini. Lanskap alami dan udara sejuk membuat perlombaan terasa menyenangkan meski penuh tantangan.


“Apalagi lokasi di Sembalun dengan pemandangan Rinjani yang alaminya indah banget. Semoga ke depan lebih seru lagi,” ucapnya. (zaa)

Wamendagri dan Wabup Lotim lepas 201 peserta lari trail Fornas VIII 2025 di Sembalun

 
Wamendagri dan Wabup Lotim lepas 201 peserta lari trail Fornas VIII 2025 di Sembalun

OPSINTB.com - Sebanyak 201 pelari trail resmi berlaga pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII tahun 2025. Peserta yang berasal dari 11 provinsi di Indonesia itu, mulai start sekira pukul 05.30  di Sembalun, Minggu pagi hari (26/7/2025). 


Pelepasan lomba dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang juga Ketua Umum Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI), Bima Arya Sugiarto, dan Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya.


Bima Arya melepas peserta kategori 20 kilometer, sementara Wabup Edwin Hadiwijaya melepas pelari kategori 10 kilometer. Suasana pelepasan berlangsung meriah dengan latar keindahan alam Sembalun yang disebut sebagai surga pelari.


Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, sekaligus Ketua umum Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) Bima Arya menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak. Termasuk atas sinergi antara pengurus ALTI Pusat, ALTI NTB, dengan Pemerintah Daerah dan yang kebetulan hadir Wakil Bupati Lombok Timur. 


"Trail run ini tidak hanya soal olahraga, tapi juga erat kaitannya dengan pariwisata dan berdampak langsung pada ekonomi lokal,” ucapanya pada Minggu (27/7/2025) usai pelepasan para pelari Trail di sembalun


Sembalun memiliki potensi besar sebagai destinasi sport tourism nasional. Para pelari menurutnya sangat bahagia bisa berlari di daerah bejuluk negeri atas awan itu, merupakan salah satu dari sekian surga pelari di Indonesia.


Bima Arya mengungkapkan, lomba trail selanjutnya direncanakan digelar di Sulawesi tengah. Lokasi itu sebutnya sudah di sepakati.


Selain itu, cabor lari trail ini juga menuju Pon. Dia berharap bisa digelar lagi di Sembalun ini.


"Disiapkan oleh temen-temen di NTB. Nanti kita juga akan menyelenggarakan  lari trail di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan November," ucapnya.


Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya menyambut baik antusiasme peserta yang datang dari berbagai Provinsi. Ia mengungkapkan, ajang ini menjadi bagian dari momentum kebangkitan Sembalun dan Rinjani yang kembali menjadi perhatian publik.


“Kita bersyukur meskipun hanya menjadi tuan rumah satu venue, namun pesertanya berasal dari banyak provinsi. Ini juga bertepatan dengan momen Rinjani yang sedang viral, dan ada banyak pihak yang turut mendukung, termasuk TNI dan Temen-temen TNGR untuk pengelola jalur pendakian,” ujar Wabup Edwin.


Kata dia di selatan Lombok Timur ada rencana akan mengadakan lari trail dengan 8 kilometer oleh dinas pariwisata.


Rencananya itu, pihaknya akan mencoba merintis membuka lebih adaptif dengan mempertahankan budaya lokal, orang zaman dulu naik gunung metodenya seperti apa.


"Ini kita coba nanti di jalur Timba Nuh dan mereka akan naik tanggal 16 dan kita akan mencoba masukkan unsur budaya disana. Ketika orang-orang tua dulu naik gunung seperti apa,"


Jalur itu lanjutnya memang belum ada izin untuk turun ke danau tetapi, ketinggian puncak disebutnya sampai 75 masih bisa. 


"Kita berharap merintis lebih awal dalam artian keselamatan, keamanan, kesehatan dan lain sebagainnya," pungkasnya. (zaa)

26/07/25

Sebanyak 201 pegiat dari 11 provinsi siap taklukan rute Lari Trail Fornas VIII 2025 di Sembalun

 
Fornas ntb lari trail

Foto: Lusianto Andrian, Juri dari Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI).


OPSINTB.com - Sebanyak 201 pegiat olahraga lari trail dari 11 provinsi mengikuti technical meeting dalam rangka Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII NTB 2025 yang digelar di Sembalun, Lombok Timur, Sabtu (26/7/2025).


Peserta dijadwalkan akan bertanding besok, Minggu 27 Juli 2025, dengan rute ekstrem yang melintasi perbukitan, jalur hutan, area persawahan, hingga sungai. Ajang ini merupakan kompetisi lintas alam yang menguji ketahanan fisik sekaligus mental.


Juri dari Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI), Lusianto Andrian Lee mengatakan, event ini mempertandingkan empat kategori utama, yakni lari trail 10 kilometer dan 20 kilometer untuk putra dan putri. 


Menariknya, setiap kategori lomba dibagi berdasarkan kelompok usia senior, Master Satu, dan Master Dua. Peserta berasal dari berbagai rentang usia mulai dari 21 tahun hingga di atas 50 tahun.


“Untuk kategori 10 kilometer tidak ada syarat kualifikasi khusus, namun untuk kategori 20 kilometer, peserta minimal harus pernah mengikuti lomba lari 10 kilometer sebelumnya,”Ucap Andrian kepada opsintb.com.


Menurut Andrian, sebagian besar peserta bukanlah atlet profesional, melainkan para pengurus asosiasi lari dari tingkat provinsi. Mereka sudah terbiasa mengurus atlet, sehingga punya pemahaman yang baik soal rute dan risiko lomba.


Panitia telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk memastikan keamanan dan kenyamanan peserta. Diantaranya adalah water station setiap lima kilometer lintasan, yang juga dilengkapi petugas medis. 


Seluruh jalur lomba diberi penanda arah, dijaga oleh marshal di titik-titik krusial. Peserta juga dibekali teknologi GPX yang dapat dibaca melalui jam tangan pintar guna memudahkan navigasi.


“Hal ini sangat membantu, mengingat jalur lomba melintasi area sawah dan hutan yang cukup menantang,” jelas Andrian.


Medan untuk kategori 20 kilometer dinilai lebih teknikal dan berat. Karena melewati Bukit Pergasingan yang terkenal dengan jalur curamnya. 


Karena harus naik ke Bukit Pergasingan lalu turun lagi. Bagian turunan dari Bukit Pergasingan disebut sebagai segmen paling berbahaya, terutama jika hujan turun.


“Turunannya lumayan menantang, apalagi kalau hujan. Lebih berbahaya pas turun daripada mendaki,” tegasnya.


Untuk itu, peserta diwajibkan mengenakan sepatu khusus trail run yang memiliki daya cengkeram kuat dan tahan licin. Agar aman saat menanjak maupun turun.


Lomba akan dimulai pada pukul 05.30 Wita. Panitia menetapkan batas waktu maksimal delapan jam untuk peserta 20 kilometer. Sementara rute 10 kilometer dianggap lebih ringan dan dapat ditempuh oleh pemula.


“Kalau start jam 05.30, berarti peserta 20 kilometer harus sudah finish paling lambat pukul 13.30,” pungkas Andrian. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama