OPSINTB.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengambil langkah strategis memperluas serta mengoptimalkan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepemahaman penting Pemda Lombok Timur bersama BPJS Kesehatan, di antaranya Rencana Kerja dan Skema Sharing Iuran untuk Tahun 2026 serta Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang melibatkan mitra, pada Senin (15/12) di Rupatama I Kantor Bupati.
Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh mitra. Khususnya kepada Ketua Baznas Lombok Timur yang berkomitmen menyiapkan pembiayaan untuk 1.000 peserta JKN dari kalangan kurang mampu.
Apresiasi juga diberikan kepada BPJS Kesehatan dan seluruh pusat layanan kesehatan yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Bupati mengingatkan tantangan ke depan, yakni mempertahankan dan bahkan meningkatkan angka kepesertaan diiringi dengan kualitas pelayanan yang prima.
"Saya meminta Dinas Sosial untuk memastikan akurasi data sasaran, agar bantuan pembiayaan benar-benar tepat sasaran," tegas H Iron.
Nota kesepahaman ini menjadi landasan strategis untuk sinkronisasi program dan optimalisasi layanan JKN, upaya menjamin lebih banyak warga yang terlindungi oleh sistem kesehatan nasional.
Selain penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pemda Lombok Timur dengan BPJS Kesehatan, penandatanganan juga dilakukan antara BPJS Kesehatan dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur, Rumah Sakit Islam S Anggoro, Rumah Sakit Islam Namira, dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kuncup Bunga.
Kesepakatan ini secara khusus mengatur mekanisme pendaftaran peserta JKN melalui skema sharing iuran. Sebuah rancangan bentuk gotong royong dalam pembayaran iuran JKN.
Rencana ini dirancang untuk memfasilitasi warga, terutama dari kelompok tidak mampu, agar dapat terdaftar sebagai peserta JKN dengan skema pembiayaan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Lombok Timur, Elly Widiani, menyatakan kebanggaannya atas komitmen Pemda tersebut. Diprediksi pada akhir 2025, kepesertaan JKN di Lotim akan mencapai 98,8 persen dengan keaktifan peserta sebesar 80,86 persen.
"Saya yakin capaian ini dapat mengantarkan Lombok Timur meraih UHC Award," ujar Elly.
Dari sisi kontribusi, imbuhnya, iuran dari peserta aktif tahun 2025 tercatat lebih dari Rp 150 miliar, sedangkan total pembayaran klaim mencapai Rp 427 miliar lebih.
Tantangan tahun 2026, kata Elly, adalah mempertahankan keaktifan peserta minimal di angka 80 persen. Dua lainnya adalah memastikan kecukupan anggaran dan menyediakan layanan yang semakin baik.
"Saya mengapreasiasi inisiatif Pemda dalam menyandingkan data akurat warga, khususnya dari desil 1 sampai 5, sebagai basis penyaluran bantuan iuran," ucapnya. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami