Angka stunting naik, Wabup Lotim tekankan kolaborasi dan akurasi data - OPSINTB.com | News References

30/12/25

Angka stunting naik, Wabup Lotim tekankan kolaborasi dan akurasi data

Angka stunting naik, Wabup Lotim tekankan kolaborasi dan akurasi data

 
Angka stunting naik, Wabup Lotim tekankan kolaborasi dan akurasi data

OPSINTB.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur gelar Rapat Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting tingkat kabupaten dengan tema Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Menuju Lombok Timur Smart dalam Rangka Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045, berlangsung di Pendopo Bupati Lombok Timur, Selasa (30/12/2025).


Rapat koordinasi ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, BUMN, hingga stakeholder terkait lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah strategis dalam percepatan penurunan angka stunting di Lombok Timur.m


Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya menegaskan, pentingnya kerja bersama yang berbasis data akurat. Rapat koordinasi ini, kata dia, menjadi ruang untuk mendengarkan masukan dari seluruh stakeholder agar dapat bergerak bersama pada tahun 2026 dengan arah dan sasaran yang jelas.


"Data ini sangat penting karena menjadi dasar pengambilan kebijakan dan pelaksanaan aksi di lapangan,” ucap Edwin.


Menurutnya, terdapat dua sumber utama yang menjadi rujukan. Yakni Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan data riil yang dihimpun oleh tenaga kesehatan serta DP3KB melalui aplikasi e-PPGM.


Data SSGI, lanjutnya, lebih banyak digunakan untuk kepentingan kebijakan, sementara data lapangan diperlukan untuk aksi nyata oleh seluruh stakeholder.


Ia mengungkapkan, berdasarkan data SSGI Agustus 2025, angka stunting di Lombok Timur mencapai sekitar 33 persen. Angka tersebut dinilai masih cukup tinggi, terjadi anomali peningkatan dibandingkan tahun 2024. 


Pada periode yang sama, angka stunting di tingkat provinsi juga mengalami kenaikan hingga sekitar 29,8 persen.


“Ini menjadi perhatian serius kita semua. Karena itu, tahun 2026 kita akan fokus menata kembali stakeholder agar bergerak ke arah yang sama, dengan sasaran yang tepat dan berbasis data yang akurat,” tegasnya.


Wabup Edwin menekankan, penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara instan. Anak yang sudah mengalami stunting membutuhkan pendampingan, pemantauan, dan intervensi berkelanjutan. 


Oleh karena itu, pembenahan data sebutnya menjadi langkah awal yang sangat krusial.


“Kita perlu data by name by address, sehingga intervensi bisa tepat sasaran. Angka 33 persen ini bukan sekadar persentase, tetapi mencerminkan jumlah balita yang terdampak, dan itu jumlahnya cukup besar,” pungkasnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama