OPSINTB.com - Isu kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg, bukanlah pepesan kosong. Kendati pemerintah mengklaim kejadian itu tidak ada.
Pantauan opsintb.com, beberapa hari terakhir ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan sulitnya mendapatkan galon melon tersebut. Di pengecer atau sub pangkalan juga mengalami kenaikan harga dari Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per tong.
Bagi ibu rumah tangga tentu hal ini sangat membebani, karena harus merogoh kantong lagi. Belum lagi dibebani dengan harga bahan pokok yang turut bikin pusing.
Persoalan ini tentu harus segera diatensi oleh pemerintah. Agar normal kembali.
Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, didampingi oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadi Wijaya, dan Sekda Lombok Timur, H Muhammad Juaini Taofik.
Dalam kegiatan Rakor itu, Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, menyoroti pemanfaatan LGP 3 kg. Secara khusus bupati memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memantau penggunaan tong melon oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) makan bergizi gratis (MBG).
Langkah ini diambil untuk memastikan tidak terganggunya ketersediaan LGP 3 kg untuk masyarakat miskin.
"Saya meminta Satpol PP mendata LPG yang digunakan sementara Pemda berkonsultasi dengan pemerintah pusat terkait posisi SPPG, sebagai UMKM atau bukan," pintanya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami