OPSINTB.com - Sparing Partner akhirnya resmi dimulai. Kegiatan itu diawali dengan melepas 80 ekor tukik di Pantai Labuhan Haji, Lombok Timur, Minggu (24/8/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Sunrise Land Lombok itu, dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, H Muhammad Juaini Taofik, masyarakat dan para pegiat olahraga.
Direktur Sunrise Land Lombok, Qori Bayyinaturrosi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari konsep Eco Sport Tourism Based Community, yaitu perpaduan antara wisata olahraga, ekowisata, dan pemberdayaan komunitas lokal.
Dalam kegiatan itu ada tiga elemen yang digabungkan, yakni ekologi dengan konservasi penyu, olahraga berupa combat sport, dan pariwisata berbasis komunitas.
"Ini bukan hanya event, tapi juga branding destinasi wisata Lombok Timur,” ucap pria yang karib disapa Qori ini kepada opsintb.com.
Qori menerangkan, kegiatan sparing diikuti 80 petarung dari berbagai wilayah di Lombok, mulai dari Lombok Barat, Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Lombok Timur.
Jumlah peserta sengaja dibatasi 80 orang sebagai simbol perayaan HUT RI ke-80.
Sebenarnya, kata dia, banyak yang antusias, bahkan ada yang rela membayar untuk ikut sparing, padahal kegiatan ini latihan gratis. Tapi, mereka merasa butuh ruang untuk uji coba setelah bertahun-tahun berlatih.
"Hadir juga petarung lokal sekaligus influencer, Gedet Bar Bar, yang berperan penting mempromosikan sport tourism berupa tinju dan melestarikan budaya lokal Lombok seperti perisian," terangnya.
Sementara itu, Sekda Lombok Timur, H Muhammad Juaini Taofik, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Sunrise Land Lombok yang mampu menggabungkan ekowisata dengan olahraga dan pelepasan 80 tukik ini sebagai simbol merayakan HUT RI ke 80. Kegiatan positif seperti ini, katanya, harus terus berlanjut.
"Model seperti di Sunrise Land Lombok ini bisa jadi contoh, bagaimana masyarakat menjadi basis utama kegiatan wisata dan olahraga,” kata Kak Ofik.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk membina bibit-bibit olahraga bela diri. Menurutnya, geliat MMA dan cabang olahraga combat sport lainnya bisa berkembang menjadi prestasi daerah bahkan nasional, apalagi Lombok akan menjadi tuan rumah PON 2028.
Istilah sepak bola, ini seperti tarkam. Dari ajang-ajang komunitas seperti inilah nanti bisa lahir atlet berprestasi.
"Pemerintah tentu akan mendukung ketika sudah ada pengurus Cabor dan bibit atlet yang jelas,” tegasnya.
Sekda melihat, masyarakat yang hadir pun sangat antusias mengikuti rangkaian acara. Dia menilai tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
"Sunrise Land Lombok bisa menghadirkan tontonan-tontonan yang menarik dan yang mendidik," akuinya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami