OPSINTB.com - Warga tiga dusun terdampak banjir di Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, yakni Dusun Celoakan, Pasung, dan Sengkudul sudah mulai beraktivitas seperti biasa dan berbenah memperbaiki tempat tinggal masing-masing.
Sebelumnya, sejak Senin (10/2) sore mereka mengungsi ke sanak keluarga yang rumahnya tidak terdampak banjir yang berada di lokasi yang lebih tinggi.
''Kurang lebih 384 KK yang terdampak, artinya, yang air masuk ke dalam rumah atau benar-benar tenggelam,'' terang Kades Bangket Parak, Genuh Genah di kantornya, Kamis (13/2/2025).
Ia memaparkan, saat kejadian ketinggian air mencapai 1,20 meter lebih di perkampungan, sedangkan lokasi lain di tambak warga, ketinggian air mencapai 3 meter.
Pemda setempat sudah mengerahkan BPBD dan Dinas Kesehatan memonitoring warga dengan membawa bantuan air minum, beras, dan mi instan.
Kerugian material secara total belum dihitung secara valid. Kerugian diperkirakan sangat banyak mengingat di lokasi banjir terdapat lima unit rumah roboh total, kendaraan terendam, hewan ternak mati, dan tanaman jagung warga tenggelam.
''Pas tenggelam itu, struktur bangunan tidak paten, sehingga rumah ambruk. Itu sekitar lima rumah di Dusun Pasung dan Sengkudul,'' imbuhnya.
Opsintb.com turun langsung ke lokasi banjir melihat suasana pasca banjir. Dari pantauan langsung, Jembatan Pasung dan sejumlah ruas jalan nyaris tak berbentuk karena digerus air. Bahkan, saat melewati ruas jalan menuju titik lokasi, opsintb.com kesulitan melewati.
Dul dan Yusuf, dua warga Dusun Pasung yang ditemui opsintb.com di lokasi menyampaikan, saat kejadian puncak pada Senin s.d Selasa kemarin, warga tiga dusun sempat terisolir karena terkepung banjir.
Jembatan Pasung dan Jembatan Peras sebagai satu-satunya akses keluar masuk warga tidak bisa dilalui BPBD untuk sekedar mengirimkan bantuan makanan.
''Kami sempat panik dan tidak tau harus bagaimana kemarin. Listrik padam, air bersih tidak ada, dan kami hanya bisa diam menunggu bantuan,'' cerita mereka.
Bersyukur, kata mereka, tidak ada satupun warga yang mengalami korban jiwa saat banjir kemarin. Mereka berharap, revitalisasi sungai yang mengelilingi tiga dusun segera dilakukan, mengingat air dari utara wilayah ini serta ditambah air laut pasang menjadi penyebab banjir.
''Kalau bisa sungai yang sudah mulai dangkal harus dikeruk, itu intinya. Kami tidak bisa berharap hal lain, karena jika tidak banjir yang lebih parah akan terjadi di tahun mendatang,'' ujarnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami