Segera digelar, Gawe Desa Aikdewa ke-4 akan angkat prosesi adat Poposan - OPSINTB.com | News References -->

10/09/24

Segera digelar, Gawe Desa Aikdewa ke-4 akan angkat prosesi adat Poposan

Segera digelar, Gawe Desa Aikdewa ke-4 akan angkat prosesi adat Poposan

 
Segera digelar, Gawe Desa Aikdewa ke-4 akan angkat prosesi adat Poposan

Foto: Gawe Desa Aikdewa ke-3. (istimewa)


OPSINTB.com - Gawe Desa Aikdewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan segera dilaksanakan untuk kali ke-4. Gelaran budaya tersebut nantinya akan mengangkat budaya prosesi Poposan.


Poposan merupakan sebuah gazebo atau berugak setinggi 5 meter yang dibangun tanpa atap. Tempat itu dulunya digunakan untuk melaksanakan proses khitanan atau sunat masal oleh masyarakat.


Prosesi khitanan itu kini tak lagi dapat dijumpai, sehingga melalui event Gawe Desa 4 Aikdewa akan kembali mengangkat prosesi tersebut untuk memperkenalkan budaya leluhur kepada generasi saat ini atau pun yang akan datang.


Ketua Panitia Gawe Desa 4 Aikdewa, Ustad Marzuki mengatakan bahwa setiap gelaran Gawe Desa Aikdewa selalu mengangkat budaya dan prosesi yang berbeda-beda, namun tentunya adat dan budaya yang dulunya pernah ada di desanya yang diangkat.


“Di Lombok Timur hampir setiap desa mempunya event yang berbeda, baik itu adat, olahraga, kesenian, dan sebagainya. Kita di Aikdewa sendiri mengngkat tema adat dan budaya yang telah hilang dari tengah masyarakat,” jelasnya, Jumat (06/09/2024).


Gawe Desa Aikdewa sendiri sudah berlangsung pelaksanaannya selama 4 kali, namun event tersebut pertama kali dilaksanakan sejak tahun 2017 lalu. Akan tetapi karena adanya faktor bencana alam dan non alam seperti gempa bumi tahun 2018 dan dilanjutkan dengan Pandemi Covid-19, maka kegiatan itu tak dilaksanakan dalam beberapa tahun.


“Hampir 3 tahun kemarin event ini vacum karena faktor musibah, kemarin mulai 2023 kita kembali laksanakan lagi dengan tema prosesi Ngalun Aiq Kokok dan Mandik Pengantin,” tuturnya.


Kini dalam gelaran yang ke-4, pada Gawe Desa Aikdewa mengangkat prosesi Ngalun Aiq Kokok dan Poposan. Prosesi Ngalun Aiq Kokok sendiri selalu ada dalam setiap gelaran dikarenakan sebagai bentuk wujud syukur masyarakat Aikdewa atas limpahan mata air yang ada di desa itu, serta sudah menjadi brand tersendiri dalam event tersebut.


Sementara prosesi Poposan atau sunatan masal yang diangkat dalam gelaran yang keempat yakni bertepatan dengan momen Maulid Nabi Muhammad SAW. Di mana pada momen itu, penyelenggara ingin memberkan dampak sosial dalam kegiatannya dengan melaksanakan sunatan masal bagi masyarakat.


“Karena pelaksanaannya berdekatan dengan maulid, maka kita angkat tradisi poposan agar berdampak nilai sosialnya bagi masyarakat. Nantinya kita akan sunat 20 orang anak dengan metode sunat modern yang belerjasama demgan rumah sunal Al Faraby dan Sunat Sulthon,” terangnya.


Tak hanya prosesi adat budaya, namun juga dirangkaikan dengan kegiatan jalan sehat dan hujan warna, perisean, serta ditutup dengan santunan serta Tabliq Akbar dan donasi bagi Palestina yang saat ini masih menderita alibat serangan dari zionis Israel.


“Tabliq Akbar kita rangkaikan demgan donasi bagi Palestina, nantinya pengajian akan diisi oleh ustad kondang nasional yakni Kiyai Syahrul Ramadhan,” ucapnya.


Sementara itu, Ketua Lembaga Adat dan Gawe Desa (LAGDes) Aikdewa, Julius Yusuf mengatakan bahwa Gawe Desa Ke-4 tahun ini terlaksana dengan antusias dari masyarakat dan semangat yang begitu tinggi dari pemuda serta panitia, mereka terus berjuang demi pelaksanaan yang konsisten serta berkelanjutan.


“Gawe Desa Aikdewa kali Ke-4 ini dilaksanakan dengan latar belakang semangat, bahkan support anggaran dari desa pun tak ada tapi panitia terus berjuang demi pelaksanannya,” jelasnya.


Dikatakannya, panitia selalu berpatokan terhadap pesan Pj Bupati Lombok Timur yakni HM Juaini Taofik untuk terus konsisten melaksanakan kegiatan demi tercapainya kesuksesan. Untuk itu pihak lembaga dan panitia terus berjuang dengan segala kemampuannya, meski saat ini tak ada anggaran yang harus dikelolanya.


“Gawe Desa ini kita persembahkan untuk desa tercinta, tapi nampaknya perjuangan pemuda tak diikuti dengan antusia dari Pemerintah Desa. Tapi itu tidak apa-apa, ini demi kemajuan desa kami tanpa peduli dengan siapa pemimpinnya,” pungkasnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama