OPSINTB.com - Gong Pilkada Lombok Tengah (Loteng) telah ditabuh sebagai penanda perhelatan politik di Gumi Tatas Tuhu Trasna dimulai. Pada Senin (23/9), undian nomor urut masing-masing paslon telah diketahui. Nomor urut 1 dipegang paslon L Ruslan Turmuzi-HL Normal Suzana, nomor urut 2 dipegang HL Pathul Bahri-HM Nursiah, dan nomor urut 3 dipegang H Puaddi FT-Legewarman.
Berbicara peta politik yang rawan konflik di Loteng, tidak ada daerah yang tidak rawan. Tetapi, secara elektoral Pilkada adalah media demokrasi sesungguhnya untuk mengelola konflik.
''Kalau zaman dulu untuk menjadi raja itu kan harus adu kesaktian. Nah, kalau sekarang di alam demokrasi ini caranya adalah adu ide dan gagasan untuk mendapatkan dukungan publik terkait ide dan gagasan untuk memperbaiki kualitas hidup ke depan,'' kata Kepala Kesbangpol Loteng, Murdi AP pada wartawan di kantor bupati setempat, Selasa (24/9/2024).
Secara teknis terkait stabilitas kewilayahan, lanjut Murdi, bisa dikatakan potensi konflik di tengah-tengah masyarakat Loteng masih bisa terkelola dengan baik. Hal itu terbukti dengan tahapan Pilkada yang dimulai dari pendaftaran hingga pencabutan nomor urut tidak ada yang terganggu.
''Ke depan ada tahapan lagi yang akan kita laksanakan sampai dengan penetapan hasil. Tentu di sana akan menghadirkan potensi-potensi konflik,'' imbuhnya.
Kata dia, dengan bertambahnya jumlah pemilih yang mencapai empat ribu lebih, tentunya masyarakat Loteng akan terbelah menjadi tiga kubu. Dalam konteks Pilkada Cabup/Cawabup. Begitupun dalam konteks Cagub/Cawagub.
''Nah itu dia potensi konfliknya. Ada pengelompokan sosial namanya. Pengelompokan dukungan-dukungan, karena prepensi atas ide dan dukungan itu kan beda-beda,'' katanya.
Berkaitan dengan konflik tersebut, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mencegah supaya konflik tidak meningkat eskalasinya menjadi konflik manifest atau menimbulkan konflik yang berujung pada kekerasan.
''Jadi, ketegangan yang terjadi diaktualisasikan dalam bentuk tindakan melukai, sehingga ada korban baik material maupun secara fisik,'' ujar Murdi.
Ia juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, dewasa menyikapi perbedaan, dan tidak terlalu cepat merespon informasi yang sumbernya tidak valid. Kepada para paslon, ia juga meminta mereka berkampanye dengan cara yang baik dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat.
''Hindari hoaks, kampanye hitam, mengangkat isu sara dan rasisme. Jadi, mari kita bangun iklim demokratisasi yang sejuk, karena ini sangat menentukan kualitas kehidupan kita lima tahun ke depan,'' pungkasnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami