Puluhan warga Suryawangi keluhkan jalan yang ditutup perusahaan tambak

OPSINTB.com - Puluhan warga Kelurahan Suryawangi, Kecamatan Labuan Haji, datangi kantor lurah setempat. Mereka mengeluhkan akses jalan menuju pantai yang ditutup oleh PT Anugrah Sukses Aquindo, selaku perusahaan tambak.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur tahun 2012-2032, pasal 27 poin enam huruf c, menyebutkan kawasan budidaya ikan tambak berada di Kecamatan Sakra Timur dan Sambalia.

Lantaran itu banyak pihak yang mempertanyakan dasar pembangunan tambak tersebut. Tak heran selain keluhan akses jalan warga juga menduga pembangunan itu melanggar aturan.

Salah seorang warga, Amaq Dahlan mengatakan, dirinya datang hearing lantaran jalan menuju pantai ditutup oleh pihak perusahaan tambak udang. Buntut dari hal itu warga tidak bisa lewat untuk pergi ke pantai.

"Kedatangan kita ini agar jalan menuju pantai itu supaya bisa dibuka oleh pihak perusahaan tambak, agar kita bisa lewat pergi ke pantai," ucapnya saat hearing, Rabu (28/8/2024).

Dia menjelaskan, jalan itu satu-satunya akses yang bisa dilewati oleh warga menuju pantai. Terlebih, kata dia, bagi para nelayan yang ingin melaut.

Lantaran jalan ditutup, bebernya, para nelayan tidak bisa pergi melaut. Dulu, ucapnya, pihak perusahaan tambak berjanji tak menutup jalan itu sehingga dirinya diam pada saat itu.

"Tapi sekarang ditutup dari mana kita lewat nah itu ya g kami cari supaya di buka dia kalau tidak mau di buka minimal di buatkan akses jalan yang lain menuju pantai," jelasnya.

Warga lainnya, Heri Adaminata, menceritakan awal perencanaan pembuatan tambak tersebut. Dia mengakui, dirinya ikut serta saat sosialisasi oleh pihak perusahaan terkait pembuatan tambak itu.

Dulu saat sosialisasi, tuturnya, dirinya mengusulkan agar pembuatan tambak ini di izinkan oleh masyarakat. Hal itu dilakukan supaya pihak perusahaan tambak membuatkan pangkalan untuk menaruh sampan para nelayan

"Kita memohon waktu itu," bebernya.

Tak hanya penangkalan, imbuhnya,

dirinya juga mengusulkan agar akses jalan menuju pantai. Permasalah tersebut, bebernya, diserahkan ke LPMK Kelurahan Suryawangi, untuk membicarakan langsung kepada perusahaan pada waktu itu sebagai perwakilan dari masyarakat.

"Dan perkembangan pembicaraan itu kita tidak tahu selanjutnya," sebutnya.

Tak sampai LMPK, kata dia, hal serupa juga ia selalu menitipkan pesan kepada Lurah Suryawangi, yang dulu yaitu Pak Hasmayadi. Dirinya meminta tolong agar di perjuangkan sebagai kontribusi dari perusahaan agar di buatkan akses jalan ke pantai dan tempat pangkalan sampan para nelayan.

"Karena ini melihat masyarakat kita yang butuh dan ingin sejahtera melalui akses jalan itu," terangnya.

Sebelumnya, tuturnya, akses jalan itu ada. Masyarakat, imbuhnya, sangat bersyukur sampai-sampai tambak undang ini sangat dinikmati oleh warga.

Bahakan masyarakat sebutnya, berterimakasih kepada perusahaan tambak, karena dibuatkan akses jalan yang tembus ke pantai. Kendati, lanjutnya, mereka tak dibuatkan pangkalan sampan, namun warga sebutnya sangat bersyukur.

Tetapi setelah akses itu ditutup dirinya timbul pikiran yang tidak baik kepada perusahaan tambak undang tersebut.

Menurutnya, hanya sebatas akses jalan ke pantai sebagai kontribusi perusahaan yang sudah di izinkan dengan berbagai macam pembicaraan bahkan persoalan yang awalnya ada dianggap selesai.

"Tetapi tau-taunya sekarang di tutup, kami sangat memohon kesadaran dari perusahaan tambak udang itu," terangnya

Sementara itu perwakilan dari PT Anugrah Sukses Aquindo, selaku perusahaan tambak udang, Supar, mengatakan, nantinya ia akan mengkomunikasikan dengan pemilik perusahaan terkait permasalahan tersebut.

"Nanti mungkin bagaimana cara kita kasih tau bos itu (pemilik perusahaan) terkait permasalahan ini. Makanya bantu kita komunikasikannya juga," ucapnya kepada peserta hering. (zaa)