OPSINTB.com - Unit Transfusi Darah (UTD) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah. Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.
Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses, dan terjangkau oleh masyarakat.
Dalam kondisi darurat misalnya, ketika terjadi komplikasi perdarahan dalam persalinan, rumah sakit tidak selalu bisa menggantungkan kebutuhan darahnya pada PMI saja.
"RSUD Praya memiliki Bank Darah sebagai tempat menyimpan darah yang diterima dari UTD sebelum ditransfusi ke pasien," kata Humas RSUD Praya, Taufik Akbar, Senin (29/4/2024).
Menurutnya, Bank Darah bukan sebagai penyedia, tapi sebagai pendistribusi ke pasien yang akan ditransfusi setelah mengambil darah di UTD.
"RSUD memiliki Bank Darah yang berperan sebagai pendistribusi darah yang akan ditransfusi ke pasien yang dirawat di RSUD Praya," ujarnya.
Alur pemanfaatan darah bagi pasien menurut Opik adalah, dokter memberikan instruksi ke petugas tempat pasien dirawat untuk melakakukan transfusi, kemudian petugas ruang rawat inap memberitahu keluarga pasien untuk mendatangi UTD yang berlokasi di depan RSUD Praya untuk mecari ketersediaan darah.
''Kalau darahnya ada, baru Bank Darah berperan sebagai pendistribusi ke ruangan tempat pasien dirawat," jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Praya, dr Mamang Bagiansyah, menjelaskan
UTD Dikes saat ini baru bisa memproduksi atau memproses darah donor menjadi PRC (darah yang mengandung paling banyak sel darah merah).
"Nah kalau untuk memproses TC (darah yang hanya mengandung trombosit/sel beku darah) kemudian produk darah lainnya seperti FFP, memang belum bisa," kata dr Mamang.
Menurut direktur termuda di RSUD di NTB ini, Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) fungsinya adalah menyetok kantong darah sesuai permintaan kebutuhan pasien. Stok ini diperoleh dari UTD Dikes Loteng atau UTD daerah lain, dan juga dari PMI.
Selain itu, BDRS juga melakukan crossmatch (pemeriksaan kecocokan darah antara pendonor dan resipien), dan melakukan monitoring evaluasi reaksi transfusi di rumah sakit.
"Jadi, antara BDRS dan UTD ada garis koordinasi saja. Yang melakukan proses pengambilan darah donor adalah di UTD," tutupnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami