Musrenbang keren, Sekda akui Loteng belum miliki akses publik yang ramah - OPSINTB.com | News References -->

25/03/24

Musrenbang keren, Sekda akui Loteng belum miliki akses publik yang ramah

Musrenbang keren, Sekda akui Loteng belum miliki akses publik yang ramah

 
Musrenbang keren, Sekda akui Loteng belum miliki akses publik yang ramah

OPSINTB.com - Pemkab Loteng menggelar musrenbang khusus perempuan dan kelompok rentan (keren) bertema 'Menembus Keterbatasan Meraih Cita dan Karya' di Ballroom Kantor Bupati Loteng, Senin (25/3/2024). 


Sesuai tema, acara tersebut dihadiri puluhan peserta dari lansia dan penyandang disabilitas serta pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum lainnya.


Sekda Loteng, Lalu Firman Wijaya mengatakan, agar seluruh peserta yang mengikuti kegiatan musrenbang kelompok rentan ini dapat berpartisipasi secara aktif dalam memberikan informasi, saran, pemikiran, dan ide-ide kreatif dalam rangka mengidentifikasi persoalan kelompok rentan sehingga tercipta langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut. 


''Saya meyakini apabila persoalan anak dapat teratasi maka banyak persoalan di daerah kita ini yang bisa terselesaikan,'' kata sekda. 


Ia menilai, kelompok rentan di Loteng belum memiliki akses layanan publik yang ramah. Hal itu, lanjutnya, bisa dilihat dari belum terintegrasinya perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan yang bertujuan untuk pemenuhan hak kelompok rentan serta sejumlah persoalan lainnya. 


''Maka perlu dilakukan diskusi secara mendalam dengan melibatkan berbagai pihak, terutama kelompok rentan untuk dapat melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan munculnya persoalan dalam upaya pemenuhan layanan bagi kelompok rentan di kabupaten ini,'' imbuhnya. 


Samsul Hadi, salah seorang peserta meminta perda tentang penyandang disabilitas yang sudah diusulkan ke Pemkab Loteng segera terealisasi. Hal itu menurutnya sesui UU No 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas. 


Ia menilai fasilitas untuk penyandang disabilitas masih sangat kurang. Contoh, kantor Bupati Loteng yang tidak bisa diakses penyandang disabilitas karena tidak memiliki raiding blok bagi para tunanetra. 


''Masih sangat kurang. Bangunan Kantor Bupati Loteng ini saja seperti kata Sekda Loteng ini masih belum ramah bagi kawan-kawan tunanetra,'' ujarnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama