PT LED nunggak pajak Rp 7,3 miliar, Bapenda: Kita kejar

BACA JUGA

 

OPSINTB.com - Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Timur, Muksin mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023 harus digenjot.

Untuk itu, pihaknya akan mengambil langkah optimal dengan menyisir tunggakan Pajak Bumi Bangunan (PBB) di sejumlah perusahaan besar, terutama PT Lombok Energy Dynamics (LED).

"Untuk genjotan pertama pada awal tahun 2023 ini, ada hutang-hutang dari para wajib pajak terutama PT LED," kata Muksin, Sabtu (7/1/2023).

Ia membeberkan, PT LED masih menunggak PBB di 3 tahun berjalan sekitar Rp 7,3 miliar. Sementara tunggakan PBB di perusahaan yang lain hampir Rp 2 miliar. "Itu dari PBB saja," ucapnya.

Sedangkan, tunggakan dari Galian C nilainya hampir Rp 5 milyar. 

Bahkan saat ini pihaknya sudah petakan sumber-sumber PAD yang besar dari restoran dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Karena mereka dinilai masih membayar pajak ala kadar, tidak sesuai dengan target yang ada. 

"Makanya ini pun kami juga harapkan masyarakat juga membayar pajak sesuai dengan target yang ada," pungkasnya.

Kata Muksin, restoran di Lombok Timur berjumlah ratusan, tetapi yang taat membayar pajak sekitar 5 restoran, di antaranya Mecow Rp 25 juta per bulan dan KFC Rp 45 juta. Sementara yang lain sekedar betanjak (membayar seadanya).

"Semestinya restoran bayar Rp 23 juta tapi mereka bayar hanya Rp 300 ribu dan Rp 1 juta. Kan jauh sekali kesenjangannya. Hal ini yang harus kita tegaskan, negara tidak boleh kalah dengan rakyat, selama itu untuk kemaslahatan umat," ungkapnya.

Dia memberi contoh, jika 100 restoran taat membayar pajak masing-masing Rp 20 juta maka daerah bisa mendapatkan PAD hingga Rp 2 milyar. 

Namun sayang hal tersebut belum bisa diwujudkan. Tidak jauh berbeda dengan PAD dari hotel, masih tergolong rendah.

"Makanya saya yakinkan kalau potensi ini bisa terkejar insyaallah PAD bisa tercapai," tutupnya. (zaa)

Redaksi
- 1/09/2023

Read other related articles

Also read other articles