OPSINTB.com - Pemkab Loteng melalui Dinas Pertanian menyalurkan bantuan sosial (bansos) ternak kepada 16 orang perwakilan peternak se-Kabupaten Loteng. Penyerahan simbolis ini dilaksanakan pada Jumat (27/1/2023) pagi di depan Lobi Kantor Bupati setempat.
Bantuan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah atas ganti rugi ternak yang mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Masing-masing peternak menerima bantuan Rp 10 juta. Pemerintah pusat menganggarkan Rp 245 juta untuk bantuan sosial ini.
''Ini bantuan pemerintah atas ganti rugi ternak yang sudah mati. Itu masing-masing Rp 10 juta dan teranggar Rp 245 juta,'' buka Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri dalam acara penyerahan tersebut.
Sementara, Dirjen Kementerian Peternakan dan Kesehatan Hewan RI, drh Samsul Ma'arif yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, penyerahan bantuan sosial ini merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi.
Tujuannya, kata dia, pemerintah tidak ingin para peternak merugi karena hewan ternak mereka dibeli dengan harga murah oleh jagal.
''Sehingga pemerintah hadir dengan bansos ini agar peternak tidak merugi karena dibeli murah,'' katanya.
Ia berharap, NTB khususnya Kabupaten Loteng tetap menjadi sumber penghasil daging sapi bagi kebutuhan nasional. ''Harapan kami jangan sampai berkurang,'' tambahnya.
Dijelaskannya, sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat, pada 2021 lalu Kabupaten Loteng terpilih sebagai lokasi Program Desa Korporasi Sapi. Desa Korporasi Sapi tersebar di 5 desa yang ada di kabupaten ini.
''Masing-masing kelompok ternak kami berikan kepercayaan memelihara 200 ekor dan Alhamdulillah berhasil,'' ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Taufikurrahman FN menjelaskan, dari 317.261 ekor hewan ternak di Loteng, yang terpapar PMK berjumlah 30.478 ekor.
''Total kesembuhan 97 persen atau mencapai 30. 476 ekor, sedangkan yang dipotong bersyarat ada 9 ekor,'' jelasnya.
Pemda Loteng sendiri, kata Arman, panggilan akrabnya, sudah menggelontorkan anggaran Rp 470 juta untuk pengadaan obat dan pengendalian PMK.
''Termasuk vaksin; semua ternak sudah tervaksin,'' pungkasnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami