Kisah pilu Jumadil, anak kelas 6 SD yang menjadi buruh buat tempe - OPSINTB.com | News References -->

31/12/22

Kisah pilu Jumadil, anak kelas 6 SD yang menjadi buruh buat tempe

Kisah pilu Jumadil, anak kelas 6 SD yang menjadi buruh buat tempe

 
Kisah pilu Jumadil, anak kelas 6 SD yang menjadi buruh buat tempe

OPSINTB.com - Wajah nampak lelah. Senyumnya terampas keadaan. Apalagi, kebahagiaannya bermain nampaknya telah hilang.

Biasanya anak seusia mereka tengah asyik menikmati masa bermain. Tapi, hal semacam itu nampaknya hanya ada angan-angannya.

Sesekali ia harus mencuri waktu untuk melakukan permainan layaknya anak-anak. Karena hari-harinya penuh dengan kerja sebagai buruh pembuat tempe.

Anak yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD), tinggal bersama kakeknya yang tunanetra. Di sebuah gubuk berdinding bedek.

Dialah Jumadil. Anak yang tinggal di Dusun Kebon Pancor, Desa Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur.

Belum cukup di situ, di umur satu tahun ia harus merasakan perihnya jadi Yatim, lantaran bapaknya wafat. Belum luka sembuh karena kematian ayahnya, dirinya pun harus merasakan jauh dari ibunya yang menikah lagi.

Kendati demikian, Jumadil, yakin akan ada waktu nasib baik berpihak kepadanya. Lantaran itu dirinya terus memupuk harapan melalui dunia pendidikan.

Ia berharap kelak mendapatkan beasiswa pendidikan hingga perguruan tinggi untuk menggapai cita-citanya. Salah satu keinginan Jumadil yang paling nyata ialah menjadi abdi negara, yakni Polisi.

Kisah perih Jumadil, menggerakkan Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT), untuk hanya sekedar menjadi motivasi dalam kehidupannya.

"Bantuan yang diberikan bernilai sangat kecil. Namun ini sebagai bentuk kepedulian wartawan terhadap kemandirian Jumadil dalam menjalani hidup," ucap Ketua FJLT, Rusliadi.

Ia berharap ke depan ada beasiswa yang didapat untuk penyelesaian pendidikan seperti harapan Jumadil. Sehingga cita-cita sebagai Polisi bisa terwujud.

"Mungkin ada satu cara lain agar Jumadil punya pengampu yang masuk BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga ada manfaat-manfaat lain yang bisa didapatkan dari sana," katanya.

Sementara itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sikur, Munawir, menuturkan telah ada bantuan juga dari Pemerintah. Bahkan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Lotim telah menjanjikan untuk perbaikan rumah dari program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"Dari Dinas Perkim, Dinsos, Baznas sudah," pungkas Munawir. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama