Rektor UGM menyatakan ijazah Jokowi asli - OPSINTB.com | News References -->

12/10/22

Rektor UGM menyatakan ijazah Jokowi asli

Rektor UGM menyatakan ijazah Jokowi asli

 
Rektor UGM menyatakan ijazah Jokowi asli

Foto : Presiden RI, Joko Widodo. (facebook/Presiden Joko Widodo)

OPSINTB.com - Akhirnya Rektor Universitas Gajah Mada (UGM), Ova Emilia, angkat bicara soal polemik kepemilikan ijazah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 

Mempertimbangkan beredarnya isu atau informasi di media baik cetak, elektronik, medsos, berkenaan dengan adanya tuduhan oleh seseorang dengan mempertanyakan ijazah Joko Widodo.

"Bapak Ir Joko Widodo, adalah alumni Prodi S1 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, angkatan tahun 1980. Bapak Ir Joko Widodo dinyatakan lulus UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki," kata Ova di kampus UGM, seperti dilansir dari Tempo.co, Selasa, (12/10/2022).

Ova menyatakan, pihaknya memberi pernyataan ini, bukan karena kerisihan dengan adanya polemik di media sosial atau berita yang meragukan Jokowi adalah alumnus UGM. Menurutnya, penegasan ini karena merupakan tanggung jawab UGM untuk mengklarifikasi.

"Sebenarnya bukan kerisihan, tetapi merupakan tanggung jawab kami untuk memberikan klarifikasi kepada publik. Juga bukan karena yang dipertanyakan orang nomor satu (presiden), tetapi juga misalnya ada alumni yang ingin diverifikasi. Kami juga akan memverifikasi," ujar Ova.

Masih dari sumber yang sama, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menyampaikan, soal tulisan nama di ijazah yang tidak seindah tulisan sekarang, memang pada zaman itu ditulis tangan dengan huruf halus. Pihaknya juga telah membandingkan ijazah yang diterima Jokowi dengan ijazah lain seangkatan.

"Kami melihat format ijazah yang diterima Pak Jokowi dengan ijazah teman yang lulus bersamaan. Di situ formatnya persis, formatnya dengan tulisan halus (tulisan tangan)," kata Sigit.

Wakil Rektor III UGM Arie Sujito menyatakan klarifikasi ini paling tidak untuk mendudukkan masalah agar tidak bias.

"Klarifikasi ini paling tidak bisa mendudukkan masalah supaya clear dan tidak over spekulasi," kata Arie, tulis Tempo.co. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama