OPSINTB.com - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah di Lombok Tengah sudah memasuki gelombang kedua.
Polres Lombok Tengah bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan dan Pemda Lombok Tengah terus bahu membahu melakukan pencegahan dan penyebaran PMK.
Meski tingkat penyebaran PMK di Lombok Tengah cukup pesat, namun tingkat kefatalan/kematian (imortality) masih sangat rendah.
"Kami himbau kepada masyarakat yang memelihara sapi tidak perlu panik karena PMK ini mudah untuk disembuhkan," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Hery Indra Cahyono pada wartawan di Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu (8/6/2022).
Lanjut Kapolres, masih menyebarnya PMK di Lombok Tengah membuat pihaknya juga akan masih menutup pasar hewan dalam beberapa minggu ke depan. Untuk itu, sebagai antisipasi atas gejolak atau protes dari masyarakat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemda Lombok Tengah.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan pihaknya bekerjasama dengan Pemda Lombok Tengah akan membentuk satuan tugas (Satgas) khusus untuk pencegahan PMK.
"Untuk Satgas saat ini memang secara resmi belum ada, tapi untuk kerjasama sudah dilakukan dengan melibatkan TNI, Polri, dan instansi terkait. Kalau memang diperlukan, Forkopimda akan membentuk itu," imbuh Kapolres.
Sementara terkait penyampaian informasi kepada masyarakat untuk mengetahui jenis daging yang bebas dari PMK, Kapolres bersama Dinas Pertanian dan Peternakan telah melakukan pengawasan di setiap rumah potong hewan (RPH).
"Itu sudah ada dari Dinas Pertanian dan Peternakan khususnya di RPH itu ada pengawasan. Tentunya sapi yang akan dipotong adalah sapi yang sehat dan yang memenuhi kriteria," pungkas Kapolres.
Dari data Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah per Jumat (3/6) kemarin, jumlah kasus PMK di Lombok Tengah sudah mencapai 3.242 ekor. Sedangkan untuk kesembuhan sudah mencapai 1.402 ekor.
"Kurangnya disiplin dari peternak untuk melakukan karantina semakin mempercepat penyebaran PMK. Beberapa zona yang aman dari PMK kemarin kemudian menjadi spot baru penyebarannya," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Taufikurrahman Fuan Note. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami