Retribusi parkir Pasar Jelojok menjanjikan, tapi PAD masih nihil

Retribusi parkir Pasar Jelojok menjanjikan, tapi PAD masih nihil

OPSINTB.com - Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil retribusi parkir di Pasar Jelojok, Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah dinilai sangat besar. Sayangnya, lahan parkir di lokasi tersebut sampai saat ini masih dikelola pihak swasta. Kontribusi ke PAD pun nihil.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Tengah, H Supardan mengatakan, Pemda Lombok Tengah bukannya tidak mau mengambil alih lokasi tersebut. Akan tetapi, pihak swasta atau yang mengelola lahan parkir Pasar Jelojok tetap menolak ada campur tangan pemerintah daerah. Berbagai cara pernah ditempuh. Termasuk mediasi antara kedua belah pihak yang difasilitasi camat dan kepolisan. Namun, sampai saat ini tidak ada titik temu.

"Bahkan untuk melakukan uji petik saja mereka tidak mengizinkan," kata H Supardan pada opsintb.com, Selasa (31/5/2022).

Pihak Dishub mengungkapkan, pihaknya pernah meminta pengelola menyetor Rp 10 juta/bulan untuk PAD, namun mereka tetap tidak menanggapi. Padahal, sebutnya, jumlah tersebut terbilang masih sangat kecil jika melihat jam operasional di lokasi parkir tersebut yang bisa mencapai 24 jam penuh karena selalu ramai dan berada di samping jalan antar provinsi.

"Hanya Rp10 juta saja/bulan, mereka tidak mau," ungkap H Supardan.

Seperti diketahui, pengelolaan lahan parkir di Pasar Jelojok dikelola oleh pihak swasta. Mereka berasal dari lima dusun yang berdekatan dengan pasar.

Sedangkan untuk pengelolaan lahan parkir di Pasar Renteng, pihak pengelola sudah mulai melunak setelah dilakukan mediasi. Lahan parkir di Pasar Renteng dalam waktu dekat akan dipihakketigakan oleh Pemda Loteng.

"Di Pasar Renteng juga dikelola swasta, tetapi mereka sudah melunak dan mau bekerjasama dengan pemda, sehingga sekarang parkir Pasar Renteng akan dikelola oleh pihak ketiga," pungkasnya. (red)