Hilang 17 bulan, ternyata Faris pergi ke Jawa Tengah berjalan kaki - OPSINTB.com | News References -->

08/01/22

Hilang 17 bulan, ternyata Faris pergi ke Jawa Tengah berjalan kaki

Hilang 17 bulan, ternyata Faris pergi ke Jawa Tengah berjalan kaki

 
Hilang 17 bulan, ternyata Faris pergi ke Jawa Tengah berjalan kaki

OPSINTB.com - Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah,  AKP Sandro Dwi Rahadian bersama beberapa anggota melakukan silaturrahmi pada keluarga Moh Faris Alga (9), bocah yang ditemukan oleh Anggota Brimob Lombok Tengah Brigadir Safi'i Apriadi yang sedang melaksanakan PAM di Lokasi sirkuit Mandalika, Jumat (07/01/22/) pukul 19.00 wita.

Faris Alga, yang hilang selama 17 Bulan (1,5 tahun) beralamatkan di Dusun selak, Desa kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.

Brigadir Safi'i Apriadi menceritakan kepada beberapa awak media tentang kronologis penemuan Alga. Waktu itu ia saat sedang melaksanakan tugas PAM di areal Sirkuit Mandalika bersama rekan kerjanya. Tiba-tiba ia melihat Faris dan seorang laki-laki (Narep, red) terbaring lemas di pinggir sirkuit. 

Karena masih dalam areal pengamanan, brigadir Safi'i dengan sigap menghampiri apa yang terjadi. Setelah didekati spontan ia mengenal sosok laki-laki tersebut (Narep) yang merupakan teman masa kecilnya, dan sekaligus tetangga satu desa beda kampung.

Mengerti demikian, Safi'i merangkulnya bersama bocah tersebut lalu dibawa ke pos penjagaan, brigadir Safi’i pun memberikan makan terhadap keduanya pada pos penjagaan.

Saat melihat bocah tersebut sedang makan, brigadir Safi’i teringat jika di desanya telah hilang seorang anak sekitar 1,5 tahun yang lalu yang wajahnya terlihat mirip dengan bocah di depannya.

Brigadir Safii kemudian mencari kontak tetangga Faris untuk dihubungi dan memastikan apa betul dia adalah Faris bocah yg hilang sekitar 1,5 tahun lalu. Setelah dirasa semuanya cukup betul kemudian Brigadir Safi’i mengantarkan bocah tersebut kepada pihak keluarga.

Sesampainya di tempat keluarga Faris, bak mendapat durian runtuh, keluarga sangat bahagia tak terhingga. Dengan disambut isak tangis serta rasa haru yang mendalam dari pihak keluarga maupun kerabatnya, mereka membenarkan bahwa bocah yang ditemukan tersebut adalah Moh. Faris Alga yang hilang 17 bulan lalu.

Menurut pengakuan kepala dusun setempat yang dihimpun oleh media ini termasuk pernyataan kakeknya bahwa Faris hilang sekitar September 2020, di saat bermain bersama temen temennya. Namun setelah beberapa saat anak tersebut tidak kunjung kembali ke rumah. Kakek, tetangga serta keluarga mencari kemana mana namun tidak ditemukan, tidak hanya sampai di situ keluarga menggunakan paranormal/dukun namun tidak juga membuahkan hasil, yang akhirnya keluarga pun pasrah dan menyatakan Faris hilang.

"Lebih dari 26 Dukun/Paranormal yang saya gunakan namun Faris tidak kunjung ditemukan," ungkap kakeknya.

Menurut pengakuan Moh Faris Alga, ia dibawa oleh Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang naik truck, sementara untuk makan ia terkadang menjual pete dan membersihkan taman kemudian diberi makan oleh pemilik taman, untuk tidur ia bersama Narep di sebuah rumah kosong. Dan saat diwawancara Faris tidak bisa menggunakan bahasa Sasak (Bahasa asli Lombok) dan hanya mengenal kakeknya. 

"Sebagai bahan informasi bahwa Narep ini adalah tetangga dari Moh Faris, dimana ia bisa dikatakan kurang normal dan suka dengan anak kecil sebagai teman bermain," ungkap tokoh masyarakat setempat.

Kepala Dusun Selak, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah atas nama masyarakat mengucapkan rasa syukur yang mendalam dan banyak terima kasih kepada jajaran Brimob Lombok Tengah yang telah menemukan warganya yang dinyatakan hilang selama 17 Bulan.

Sementara Kakek Moh Faris Alga (Amaq Melaye) menyampaikan hal senada kepada jajaran Brimob Lombok Tengah, lebih khusus lagi kepada Komandan Brimob Lombok Tengah, atas bantuan dan kepeduliannya terhadap Moh. Fariz Alga dan keluarga. 

"Lamun ndek tedait sik bapak-bapak Brimob Jak ndik yak dait wah Baingk selamanya (Bahasa Sasak) yang artinya kalau tidak ditemukan oleh bapak-bapak Brimob kemungkinan cucu saya tidak ditemukan," ungkap Amaq Melaye.

AKP Sandro Dwi Rahadian, SIK, menyampaikan kepada pihak keluarga supaya menempuh jalur hukum dengan melaporkan Narep ke Polres Lombok Tengah, namun dari pihak Keluarga Fariz menolak nya dikarenakan permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan mengingat Narep mempunyai kondisi psikis yang berbeda dengan manusia normal pada umumnya.

Senada dengan hal tersebut, AKP Sandro juga menghimbau kepada seluruh Masyarakat khusus nya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah untuk tetap waspada dan mengawasi anak anak maupun keluarganya, lebih lebih dimasa saat ini tidak sedikit ditemui kasus-kasus penculikan anak.

"Waspada, awasi anak - anak kita, jangan sampai lalai, baik terhadap  keluarga, teman ataupun siapa saja, jangan sampai timbul dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah adalah kita sebagai orang tua karena kurangnya pengawasan," ungkap Sandro.

Kegiatan anjang sana tersebut diakhiri dengan kegiatan foto bersama dan menyerahkan santunan terhadap keluarga Moh Faris Alga oleh Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama