OPSINTB.com - Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy cukup perihatin dengan keadaan sejumlah masjid saat ini. Pasalnya, banyak masjid digunakan hanya untuk tempat shalat. Sehingga, setelah ibadah shalat selesai, masjid-masjid menjadi sepi.
Selain itu, lanjutnya, sepinya masjid dikarenakan aktivitas anak-anak yang semakin jarang di masjid. Misalnya mengaji. Saat ini, anak-anak kebanyakan mengaji di luar masjid, misalnya Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) atau di rumah-rumah.
"Hal itu yang membuat masjid menjadi sepi, masjid hanya digunakan untuk sholat," kata bupati, Kamis (1/7/2021).
Untuk itu, bupati meminta agar guru ngaji mengajar di masjid. Dan pemerintah daerah akan memberikan insentif kepada guru yang mengajar ngaji di masjid. Insentif akan diberikan sebesar Rp 250 ribu per bulan. Totalnya mencapai 3 juta setahun.
"Insentif akan diterimakan per 3 bulan atau setahun sekali. Ini sebagai penghargaan kami (pemda) bagi guru-guru yang mengajar ngaji di masjid," imbuhnya.
"Insentif Itu khusus hanya diberikan kepada mereka yang mengajar ngaji di masjid-masjid, tidak untuk yang mengajar ngaji di TPA maupun di rumah-rumah, kalaupun ada satu atau dua orang ndak apa-apalah," sambung bupati.
Ia juga menceritakan, dulu waktu bupati di Masjid Istiqlal, anak kecil maupun anak remaja bebas masuk berlari-lari di dalam masjid itu. Tetapi begitu ia sampai di Lombok Timur anak kecil dianggap mengganggu bahkan tak jarang diusir dari masjid oleh marbot/masyarakat. Itulah yang menjadikan orang tidak mencintai masjid.
"Sekarang memang tidak ada efeknya, tapi lihat di 30 tahun yang akan datang tidak ada rasa hidup di dalam masjid. Padahal salah satu yang mendapatkan payung kelak di Yaumul Mahsyar adalah orang yang hatinya ada di masjid," tutupnya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami