OPSINTB.com - Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lombok Timur menyayangkan tindakan arogan yang dilakukan oknum Satpol PP Provinsi NTB terhadap Wartawan radarmandalika.id, Muhammad Arif.
Peristiwa tersebut terjadi hari Senin (24/8/2020) saat Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina NTB melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur NTB.
Ketua FWMO Lombok Timur, Syamsurrijal menegaskan, tindakan seperti ini seharusnya tidak terjadi di gedung terhormat milik orang nomor satu di NTB itu. Seharusnya, oknum tenaga pengaman mengedepankan profesionalisme dan pendekatan secara humanis dalam menghadapi masyarakat, termasuk massa aksi.
"Apalagi sasaran kekerasan yang dilakukan kepada seorang wartawan yang sedang menjalani tugasnya. Tugas yang sudah dilindungi UU Pers," ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, Rizal meminta agar pihak Kepolisian mengusut tuntas kejadian tersebut. Tidak ada yang boleh menghalangi tugas wartawan, selama wartawan itu menjalani tugasnya sesuai Kode Etik Jurnalis. "Apa pun alasannya," tegas Rijal.
"Polisi harus melakukan tindakan tegas. Apalagi kejadian serupa sering terjadi terhadap wartawan. Bahkan tak jarang wartawan dibunuh saat menjalani tugasnya," lanjutnya.
Dikutip dari media online lokal dan vidio yang beredar, aksi arogan yang dilakukan oknum Satpol PP tersebut terjadi saat Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina NTB melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur NTB. Wartawan/Arif dilarang mengambil video aksi. Sehingga terjadi saling dorong. Bahkan kameranya ditepis oleh oknum keamanan yang bertubuh gempal itu. (yan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami