TPA Lotim Tampung Sampah Kota Hingga 36 Ton per Hari. 5 Tahun ke Depan Diprediksi.. - OPSINTB.com | News References -->

06/01/20

TPA Lotim Tampung Sampah Kota Hingga 36 Ton per Hari. 5 Tahun ke Depan Diprediksi..

TPA Lotim Tampung Sampah Kota Hingga 36 Ton per Hari. 5 Tahun ke Depan Diprediksi..

Tempat pembuangan akhir tpa ijobalit lombok timur

OPSINTB.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Lombok Timur mencatat, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ijobalit/Lombok Timur tampung sampah hingga 36 ton per hari.

"Itu hanya sampah dari kota saja ya, soalnya sekarang kami hanya layani perkotaan saja. Kalo desa kami belum mampu ke sana," jelas Kepala Dinas LHK Lombok Timur, M Marhaban, Senin 06/01/2020.

Kata Marhaban, puluhan ton sampah yang ditampung TPA Ijobalit setiap harinya tentu akan menjadi ancaman. Hingga dampak terburuknya, lima tahun ke depan TPA Ijobalit diprediksi akan penuh oleh sampah jika tidak dikelola dengan baik.

Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan Dinas LHK Lombok Timur guna menekan volume sampah di TPA Ijobalit. Mulai dari pengolahan sampah menjadi kompos hingga menjalin kerjasma dengan sejumlah investor.

"Baru kita sudah ketemu dengan investor untuk kerja sama pengolahan sampah di Lombok Timur. Semoga terwujud," kata Marhaban saat baru selesai menemuai investor yang dimaksud, di ruang kerja Wakil Bupati Lombok Timur.

Ia berharap, jika kerjasama antara pemerintah daerah dan investor terwujud maka akan bisa mengurangi beban sampah Lombok Timur.

Selain upaya di atas, lanjutnya, Dinas LHK juga berupaya agar Lombok Timur nantinya bisa mengolah sampah plastik menjadi campuran hotmik. "Yang lebih menarik, dari sampah plastik saja bisa jadi campuran hotmik. Informasi laboratorium, kekuatan hotmik bisa sampai 26 persen kalau dicampur plastik," jelasnya.

Selain memiliki dampak mengurangi sampah, olahan semacam itu juga dianggap punya nilai ekonomis lebih tinggi. Namun yang menjadi salah satu masalah, sumber daya manusia atau pekerja yang akan dimanfaatkan untuk memilah sampah plastik cukup sulit dicari.

"Cuman masalah kita sekarang masyarakat masih gensi memilah sampah padahal itu uang. Tapi kita terus upayakan agar itu bisa terwujud," tutup Marhaban. (yan)

Foto : ilustrasi

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama