FWMO Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Tolak Faham Radikalisme Bersama Ormas Islam - OPSINTB.com | News References -->

29/01/20

FWMO Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Tolak Faham Radikalisme Bersama Ormas Islam

FWMO Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Tolak Faham Radikalisme Bersama Ormas Islam

Diskusi publik fwmo lombok timur

OPSINTB.com - Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lombok Timur menggelar Diskusi Publik, bertema Menangkal dan Mengantisipasi Faham Radikal di Wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Acara yang digelar di Lesehan Arbi, Rempung, pada Rabu 29/01/2020 ini dihadiri oleh berbagai organisasi islam serta perwakilan LSM dan mahasiswa yang ada di Lombok Timur.

Adapun unsur yang hadir sebagai pembicara pada kesempatan tersebut yakni H Azharudin, Kepala Kemenag Lotim, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri), Zaitul Akmal, Skretaris MUI Lotim, Ustadz Ali Fikri, dan Wakil Panglima Laskar Majelis Mujahidin (LMM), Ustadz Taufan Iswandi.

Dalam laporan pertanggung jawaban Ketua Panitia, diwakili L Kamil Abu Bakar mengatakan, diskusi publik tesebut digelar FWMO Lotim untuk memberikan pemahaman tentang radikalisme dan bahayanya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Melalui kegiatan diskusi publik ini, kita harapkan menumbuhkan komitmen bersama untuk menolak masuknya faham radikalisme," ucap wartawan Lomboktoday tersebut.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Kemenag Lotim, H Azharudin mengapresiasi langkah FWMO Lotim menggelar Diskusi Publik bertema penagkalan radikalisme tersebut.

"Kami antusias. Kami sebagai leading sektor, sangat bersyukur atas apa yang dilakukan untuk mengantisipasi paham radikalisme," ujar Azharuddin.

Ia pun menuturkan bahwa kementerian agama telah meluncurkan program penangkalan radikalisme melalui Moderasi Kerukunan Umat Beragama.

Salah satu upayanya adalah dengan menjaga komunikasi antar lintas sektoral, seperti Bakesbangpoldagri, Kepolisian, dan TNI. Selain itu, salah satu langkah yang telah dilakukan untuk menangkal radikalisme oleh Kemenag Lotim dengan melakukan pendekatan kepada pondok pesantren sejak 2019, dengan turut pada kegiatan apel pagi.

"Setiap bulan kami berkeliling ke Pondok-pondok pesantren untuk ikut dalam kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan di Ponpes-ponpes," tuturnya.

Salah satu langkah menarik yang dilakukan Kemenag Lotim adalah akan menghidupkan kembali pengajian yang berbasis pada kearifan lokal. Menurutnya, cara dakwah para Tuan Guru terdahulu, tidak memberi ruang bagi penanaman paham radikalisme.

"Jarang kita temukan pengajian umum ditahun 1960-an. Tapi, tidak pernah kita temukan bentuk-bentuk radikalisme itu," ucap Azhar.

Sementara itu, Sekretaris Bakesbangpoldagri, Zaitul Akmal, saat membuka gelaran diskusi mengatakan bahwa isu radikalisme telah merambah dunia. Sehingga, menjadi tugas bersama untuk menangkal berkembangnya faham radikalisme. "Ada atau tidaknya faham radikal di Lombok Timur, menjadi tugas kita bersama untuk menangkal radikalisme," ucap Zaitul.

Keberadaan Pondok Pesantren di Lombok Timur, dinilainya telah turut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan disingkronisaikannya pengajaran ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama sebagai pembelajaran di pondok pesantren.

"Untuk mencegah paham radikal harus sejalan antara pendidikan dan pengetahuan agama. Terutama diera perkembangan tekhnologi yang begitu pesat," tandasnya.

Peserta Diskusi Publik saat deklarasi Menolak Faham Radikalisme.

Pada kesempatan tersebut, seluruh peserta yang hadir juga membacakan deklarasi penolakan faham radikalisme yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir pada kesempatan tersebut. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama