Pembangunan RTG Dianggap "Lelet", BPBD Lombok Timur Membantah - OPSINTB.com | News References -->

28/12/19

Pembangunan RTG Dianggap "Lelet", BPBD Lombok Timur Membantah

Pembangunan RTG Dianggap "Lelet", BPBD Lombok Timur Membantah

RTG lombok timur kategori rusak berat selesai dikerjakan

OPSINTB.com - Pengerjaan Rumah Tahan Gempa (RTG) jenis Rusak Berat (RB) sudah habis dikerjakan di wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini para suplayer mengaku mulai melirik RTG kategori Rusak Sedang (RS) dan Rusak Ringan (RR).

Seperti pengakuan salah seorang suplayer RB, And Gani, kepada opsintb.com, Sabtu 28/12/2019 mengatakan, "Pekerjaan RB sudah tidak ada lagi di Lombok Timur, tinggal kita kerjakan yang RS dan RR saja."

Rampungnya pengerjaan RB tersebut diketahui dari informasi kepala desa yang selama ini ia temui. "Kalau ada informasi rumah warga kategori RB belum dikerjakan, saya siap kerjakan," ujar Gani.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Lombok Timur, Purnama Hadi membenarkan habisnya pengerjaan RTG jenis RB tersebut.

Namun, kata Hadi, ada beberapa suplayer yang masih dalam proses pengerjaan RB. "Sisanya tinggal menunggu seratus persen baru kita bayar," pungkasnya.

Terkait berita pembangunan RTG yang dikatakan "lelet", seperti dilansir dari salah satu media cetak lokal, Hadi membantah. Menurutnya, informasi yang beredar pada media cetak tersebut tidak utuh dan dianggap informasinya hanya sepihak.

Lebih lanjut Hadi menanggapi isi berita, menurutnya, yang dipersoalkan salah satu Pokmas di Kecamatan Pringgabaya itu diakibatkan oleh kebijakan sebelumnya. "Kalau dulu, kebijakan pusat, uang dimasukkan ke rekening warga baru dikerjakan. Tapi sekarang, dikerjakan dulu baru suplayer kita bayar," terangnya.

Akibat kebijakan itu memang rentan terjadi masalah antara suplayer dan Pokmas. Sehingga beberapa Pokmas menjadi korban suplayer yang nakal. "Bisa dikatakan mereka salah pilih suplayer," kata Hadi.

Namun persoalan itu, masih kata Hadi, saat ini sedang diusut oleh Polres Lombok Timur berdasarkan laporan ketua Pokmas.

"Jadi ke depannya, kalau mau bekerjasama dengan supalyer usahakan koordinasi dulu dengan pihak BPBD," saran Hadi.

Meski demikian, pembanguan RTG yang bermasalah ini akan tetap dilanjutkan, dengan sama-sama mencari jalan keluarnya. "Besok kita akan bahas masalah ini bersama bupati di ruang rupatama untuk mencari jalan keluarnya," tutup Hadi. (Kim)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama