Tolong Hentikan Adu Domba Anakku dengan Ayahnya - OPSINTB.com | News References -->

01/10/19

Tolong Hentikan Adu Domba Anakku dengan Ayahnya

Tolong Hentikan Adu Domba Anakku dengan Ayahnya


"Mataram adalah kotaku, ibukota dari Provensi Nusa Tenggara Barat, dan juga Ibu Kota dari Kodya Mataram."

Srihartini, Mataram

Mataram, kota yang didiami oleh beragam etnik, ras, suku serta Agama. Dimana suku Sasak, Bali, Samawa, Mbojo, Jawa, Bugis dan suku lainya hidup rukun dalam keberagaman yang saling hormat menghormati dan penuh kekeluargaan.

Namun kekinian, saya sangat terusik, dan saya yakin ada ratusan ribu ibu lainya juga merasakan hal yang sama.

Bagaimana tidak, saya seorang ibu Bhyangkari, tiap hari di lontarkan pertanyaan aneh aneh oleh anak saya yang baru beranjak remaja, pertanyaan yang semua ibu Bhyangkari tentu akan menjadi kawatir, dimana anak bertanya benarkah polisi kejam, benarkah polisi musuh masyrakat, benarkah polisi di gaji untuk memukul masyrakat.

Sebagai seorang ibu tentu sangat kawatir, terlebih anak saya ini baru kelas 10 di salah satu STM di Kota Mataram.

Usut punya usut pertanyaan anak saya ini tidaklah berdiri sendiri.
Dimana tiada hari terus di kirimi Vidio editan oleh temanya, dimana Vidio itu memuat potongan potongan vidio pengamanan unjuk rasa oleh polri. Yang kita ketahwi bersama dalam pengamanan tentu polri haru melakukan tindakan sesuai dengan SOP nya sebagai sebuah lembaga Negara. Dalam pengamanan ini, tidak jarang caos pun terjadi ktika para pengunjuk rasa anarkis dan tidak terkendali.

Potongan potongan Vidio ini lah, yang terus di sebar yang saya curiga dilakukan oleh anak anak yang terpapar radikalisme.

Dengan kondisi ini, ingin rasanya kepantai, teriak dalam pekatnya malam diantara deburan ombak, untuk membuang hati yang begitu gerimis.

Melihat sekolah yang harusnya sebagai tempat belajar dan tumbuh kembangnya anak, kini menjadi target radikalisasi.

Semua pihak harus bersatu hentikan ini semua, karna mereka sudah sangat berani dengan di tandai penyebaran brockes dan seruan agar Siswa Siswi Indonesia ikut Aksi Masa pada hari Senin, 30 September 2019.

Tidak mampu saya pikirkan seandainya  Suami Saya akan berhadapan dengan Anak saya dalam aksi masa yang anarkis.

Untuk itulah, sebelum terlambat, kita hentikan proses radikalisasi anak anak kita oleh mereka yang tak bertanggung jawab.

Hingga pengguna medsos yang termakan hoax banyak yang menyalahkan aparat yang melakukan tindakan pemukulan.

Sebenarnya sederhana,
Keberadaan pasukan Sabhara dan Brimob Polri dalam Unjung rasa adalah perintah undang undang untuk mengamankan unjuk rasa biar bisa berjalan dengan aman, tenang, tanpa ada yang mengganggu,  bukan sebagai pendukung atau pro ke eksekutive maupun legislative.

Sebagai seorang istri, apa kau pikir saya tidak begitu kawatir dan menjerit, ketika menonton televisi, ketika Kau lempari polisi dgn batu, polisi diam saja, kaupun lempari bom molotov, polisi tak membalas melempari kalian, kau juga meludahi aparat, Polri hanya berlindung di balik tameng.

Tetapi ketika kalian sudah merusak pasilitas publik, Polri maju pukul mundur kalian dgn gas air mata & water canon, kalian pun mengumpat dan memprovokasi publik dan mengatakan polri melakukan kejahatan HAM dan anarkis.

Apakah Polri juga tidak punya HAM dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi Negara..???

Sebenarnya Siapa yang anarkis ?

Apa kalian pernah berpikir sejenak, tentang Polri yang stand by dari pagi, yang kalian belum datang sampai kalian benar benar bubar.

Dimana ketika mengamankan jalan unjuk rasa, Polri tidak makan, Tidak menyapa orang orang yang dia sayangi, atau bahkan
ibadah nya tertunda demi menjaga keamanan kalian.

Saya mengetuk nurani kalian yang terdalam, hentikan anarkisme dalam unjuk rasa.

Dan untuk kalian kaum radikalis, jangan tunggangi aksi aksi mahasiswa.

Dan teruntuk para penuntu kebijakan, segera ambil langkah terhadap antisipasi dan jalan keluar dari radikalisasi anak anak usia sekolah.

Dan untuk seluruh ibu di tanah air, mari kita awasi anak anak kita dan kita jadikan anak anak kita sebagai teman yang asik untuk mereka bercerita dan berkeluh kesah.
Salam hangat.


Penulis Adalah Ibu Bhyangkari dari seorang Suami yang Bertugas di Polresta Mataram.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama