Pendidikan

21/04/25

Semangat juang NBDI dipandang masih relevan hingga sekarang

 
Nahdhatul Banat Diniyah Islamiyah

OPSINTB.com - Andai deretan kenangan 82 tahun lalu dilacak, kehadirannya tak pernah diinginkan. Sekedar mampir di benak saja, tak sudi. Sebab, sakitnya terlalu perih.


Bagaimana tidak, pemerkosaan dan perampasan hak hidup dengan layak lainnya harus mereka alami oleh perempuan masa itu. Tiap nafasnya diselemuti ketakutan.


Pendidikan bagi perempuan, hanya mereka yang hidup ditengah keluarga bagsawan. Di luar itu, mereka harus didapandang sebagai pemuas nafsu serdadu tentara Negara Tirai Bambu itu.


Mereka dipaksa hidup dalam kebodohan dan keterbelakangan. Oleh penjajah Jepang, mereka sengaja dijauhkan dari kehidupan agama dan ilmu pengetahuan lainnya.


Tak heran, moral perempuan masa-masa itu sungguh rusak. Hak untuk hidup dengan layak dirampas licik oleh penjajah waktu itu.


Selain dari dorongan istrinya, nampakanya suasana kebatinan perempuan perempuan pada masa itu yang membuat Al Magfurullah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, mendirikan Nahdhatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI). Sebagai pusat pendidikan bagi perempuan. 


NBDI didirikan di Pancor, 21 April 1943. Tangan dingin pahlawan nasional asal NTB ini, menjadi salah satu karya monumental. 


Sebab organisasi ini merupakan menjadi madrasah pertama perempuan di kawasan Inodensia bagian timur. Kini, oganisasi ini telah mencetak banyak sekali kader perempuan yang berkhidmat untuk agama dan negaranya.


Lantaran itu, sivitas akademika Institut Agama Islam HAMZANWADI (IAIH) Pancor, mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil pelajaran penting dan berharga dari berbagai momentum besar yang mengiringi perjalanan bangsa Indonesia. 


"Ini karya monumental, NBDI merupakan pusat pendidikan perempuan pertama di Indonesia Timur waktu itu," tutur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Dr Abdul Hayyi Akrom, Senin (21/04)


Lebih dari itu, imbuhnya, NBDI adalah jawaban dari realiras sosial bangsa Indonesia yang masih terpuruk dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan. 


Maka TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, masa - masa itu selainmendirikan NWDI pada tahun 1934, mendirikan madrasah NBDI sebagai pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi kaum perempuan Nusantara, khususnya Lombok.


Lantaran itu menurutnya sangat penting bagi seluruh elemen bangsa Indonesia untuk mengambil pelajaran dari sejarah madrasah NBDI. Berupa keteguhan iman taqwa, spirit, semangat, daya juang, konstribusi, emansipasi, pantang penyerah dan memberi yang terbaik bagi agama dan bangsa.


"Semunya telah diberikan oleh Al Magfurullah TGKH Zainuddin Abdul Madjid melalui pendirian madrasah NBDI," ucapnya.


Menurut, Dr Hayyi, spirit dan semangat  juang pendirian madrasah tersebut tetap sangat relevan bagi generasi penerus dalam mengiris kemerdekaan. 


Di tengah situasi zaman yang penuh dengan keterbatasan ketika itu, TGKH Zainuddin Abdul Madjid, tampil dengan ghirah membara dalam mendirikan, mencerdaskan dan memajukan kualitas kehidupan kaum perempuan. 


Melalui pendirian NBDI yang secara bersamaan bertepatan dengan gerakan emansipasi wanita di Indonesia yaitu peringatan hari Kartini setiap tanggal 21 April.


Dengan tantangan zaman dan bangsa yang semakin kompleks saat ini, sivitas akademika IAIH Pancor, memandang sangat relevan bagi seluruh elemen bangsa untuk mengambil pelajaran berharga dari pendirian madrasah NBDI. 


Bahwa dalam memajukan kehidupan bangsa harus berlandaskan iman taqwa, tetap optimis, tidak boleh menyerah pada kekurangan dan keterbatasan. 


"Menjaga semangat agar tetap hidup dalam diri generasi penerus dalam memberikan yang terbaik bagi agama dan bangsa," ucap Dr Hayyi. (kin)

19/04/25

SMKN 1 Sikur gelar Expo OSOP, cetak siswa kreatif siap kerja

 
Osos smkn 1 sikur

OPSINTB.com - SMKN 1 Sikur kembali menunjukkan eksistensinya dalam mencetak generasi muda yang kreatif dan mandiri. Melalui program unggulan bertajuk One Student One Product (OSOP), sekolah vokasi ini memberikan ruang bagi siswa kelas XII untuk menampilkan karya terbaiknya sebelum menamatkan pendidikan. 


Expo OSOP digelar pada Sabtu, (19/42025), sebagai bentuk apresiasi sekaligus inovasi sekolah.


Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad menjelaskan, OSOP merupakan program wajib bagi siswa kelas XII sebagai tugas akhir sebelum menghadapi ujian kejuruan. Melalui program ini, siswa didorong untuk menciptakan produk berbasis ide dan potensi sesuai jurusan masing-masing.


“Produk yang ditampilkan sangat beragam. Tidak hanya barang, tetapi juga jasa. Bahkan seluruh rangkaian acara OSOP, mulai dari penataan panggung, MC, hingga penyambutan tamu, semuanya dikelola oleh siswa,” ucapnya kepada opsintb.com.


Ia menambahkan, OSOP bukan sekedar ajang pameran produk, tetapi juga melatih public speaking, kemampuan marketing, hingga paket wisata kreatif. 


Intinya, terang dia, program ini menghubungkan produk siswa dengan pasar. Ke depan, pihaknya berharap adanya sinergi dengan pemerintah agar produk siswa bisa dipasarkan secara luas.


Hasbi juga menyoroti pentingnya menanamkan jiwa wirausaha kepada siswa agar mereka tidak menjadi beban setelah lulus. Minimal, dengan satu produk yang dikembangkan, mereka bisa hidup mandiri.


"Bisa membantu perekonomian keluarganya," ucapnya.


Dalam kesempatan itu Hasbi membeberkan, SMKN 1 Sikur kini memasuki tahun ketiga program magang luar negeri, dengan total 43 siswa telah menyelesaikan program tersebut.


Sebanyak 45 siswa angkatan 2025 saat ini telah bekerja di berbagai sektor industri, termasuk di Bali, Gili Trawangan, Tetebatu, dan Mataram.


"Kami fleksibel jadi selama ini pembelajaran lewat online," jelasnya.


Dikatakannya, pihaknya membranding acara ini betul-betul berangkat dari rasa sadar. SMK ini, imbuhnya, harus diberikan ruang.


Bahkan ia meminta kepada Gubernur dan Bupati untuk konsen, kalau ingin mengembangkan dengan semboyan Indonesia Emas kedepanya maka persiapanya harus dari sekarang, karena tidak bisa dengan teori-teori.


Jadi, ucapnya, sambungkan anak milenial ini dengan dunia kerja.  Mereka sebutnya butuh tempat.


"Karena itu yang kami bilang kampung batik itu, sehingga itu yang memjadi mimpi besar kami ada desa khusus yang di setting oleh masing-masing pemerintah ini, terkait adanya kampung batik," sebutnya.


Dengan adanya kampung batik ini, bisa jadi tempat anak-anak SMK serta yang tamat kuliah bisa sebagai tongkrongan, bekerja dan kemudian ada tempat kulinernya dan lain-lain.


“Kampung ini bisa jadi pusat kuliner, industri kreatif, hingga ruang publik untuk anak muda,” tuturnya.


Produk unggulan siswa SMKN 1 Sikur seperti batik, kuliner, dan animasi pun disebutnya mulai mendapat perhatian. 


Batik buatan siswa bahkan telah digunakan oleh pemerintah daerah dan pelaku industri. 


"Karya animasi mereka kini mulai digandeng oleh Perpustakaan Provinsi NTB untuk pengembangan cerita bergambar," terangnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Bq Nely Yuniarti, menyebut OSOP sebagai terobosan yang patut ditiru. Menurutnya, inisiatif itu sejalan dengan geliat ekonomi kreatif NTB yang berbasis pariwisata.


“Kami sangat bahagia melihat inovasi ini. Ini yang sangat kami harapkan dari SMK,”tuturnya.


Nely menilai OSOP akan lebih kuat jika didukung kolaborasi banyak pihak. Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Pemda harus menjadikan OSOP sebagai program yang wajib dibackup, karena potensinya luar biasa.


SMK harus dilibatkan dalam setiap event daerah. Produk mereka harus digunakan dalam pengadaan lokal.


Ia menambahkan, Dinas Perdagangan akan mendukung dari sisi pemasaran. Masalah utama produk siswa bukan pada kualitas, melainkan akses pasar.


“Mereka bisa bikin apa saja. Tapi pasarnya ke mana? Itu PR kita bersama,” kata Nely.


Ia juga menyinggung perlunya edukasi kepada siswa agar mengenal budaya dan warisan lokal seperti wastra NTB dan produk-produk desa yang bisa dikembangkan kembali sesuai trend.


“Banyak anak kita bahkan tidak tahu tentang geben dari Loyok. Itu tantangan kita bersama,” ujarnya.


Langkah awal telah dilakukan. Produk batik siswa SMKN 1 Sikur akan digunakan oleh Kafilah Lombok Timur dalam STQH tingkat provinsi, sebagai wujud dukungan Pemkab terhadap OSOP.


“Ini langkah awal. Kami berharap kebijakan seperti ini terus berlanjut,” tegas Nely. (zaa)

16/04/25

Ruang kelas SDN 2 Jurit rusak parah, atap ditopang kayu balok

 
Sekolah rusak di lombok

OPSINTB.com - Cita-cita pendidikan ialah memanusiakan manusia. Lantaran ia disebut urat nadi pembangunan. 


Tak heran pendidikan selalu saja menjadi komoditas politik. Masuk dalam visi misi setiap pemimpin.


Tapi lain tulis, lain yang baca. Praktiknya justru nampak memperihatinkan. 


Mulai gaji tenaga pendidik, fasilitas, hingga bangunan sekolah kebanyakan tak terurus. Membuat siswa yang tengah belajar merasa was-was. 


Seperti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jurit, Kecamatan Pringgasela. Bangunannya terlihat tua.


Kendati sering mencetak generasi berprestasi, meraih juara berbagai lomba-lomba di tingkat kabupaten. Namun tak membuatnya mendapat perhatian dari dinas terkait.  


Ruangan kelas sekolah yang digunakan untuk belajar mengalami kerusakan dan tak bisa ditempati. Terpaksa atap kelas ditopang menggunakan kayu agar bisa digunakan untuk belajar.


Bahaya selalu mengintai, para siswa dan guru saat proses pembelajaran. Semisal kayu yang digunakan menopang itu tersenggol saat siswa maka bisa saja ambruk.


Kepala Sekolah SDN 2 Jurit, Lalu Suparlan mengatakan, bangunan SDN 2 Jurit sudah berdiri sekitar 1972 lalu, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. 


Beberapa waktu lalu, kata dia, plafonnya runtuh dan kayu penyangga atap patah yang menyebabkan atap hampir ambruk.


“Hari pertama masuk sekolah usai libur lebaran, tiba-tiba langit-langit kelas 5B anjlok dan kayu penyangga atapnya patah yang membuat atap hampir ambruk,” ucapnya, Selasa (16/04/2025).


Tak hanya atap, tembok beberapa ruang kelas juga hampir ambruk yang dapat membahayakan para siswa ketika berada di dekat bangunan. 


Hal itu membuat pihak sekolah berinisiatif menyangga tembok dengan bambu, dan membatasi areal tersebut dengan bilah bambu agar para siswa tak mendekati bangunan tersebut.


Dia menceritakan, kondisi kerusakan bangunan itu disebutnya sudah sejak lama. Ditambah lagi dengan guncangan bencana alam gempa bumi tahun 2018 itu, memperparahnya.


"Saya jadi Kepala Sekolah di sini sejak tahun 2012 memang sudah lapuk saya temukan," tuturnya.


Dikatakannya, pengusulan untuk perbaikan sediri sudah sering kali dilakukan oleh pihak sekolah.  Terakhir dilaporkan pada tahun 2024 lalu dan sampai saat ini belum ada tindak lanjut perbaikan. 


Dari 12 ruang rombongan belajar, hanya 3 kelas yang layak untuk digunakan oleh siswa. 


Sementara ruang kelas yang mengalami kerusakan dan dirasa masih dapat ditempati, terpaksa harus digunakan sementara waktu untuk menampung ratusan siswa yang menimba ilmu di SDN 2 Jurit. 


"Ruang kelas yang rusak itu pun terpaksa plafonnya harus ditopang dengan kayu di tengah-tengah bangku para siswa," terangnya. 


Hanya 3 kelas yang benar-benar layak ditempati. Jadi untuk proses belajar dibagi menjadi dua shif.


Ada yang masuk pagi untuk siswa kelas 1 sampai 3, dan ada yang masuk siang untuk siswa kelas 4 sampai 6.


Sekolah yang masuk dalam kategori sekolah penggerak itu pun diharapkan segera mendapatkan perbaikan. 


Sebab, kondisi saat ini sangat membahayakan para siswa maupun guru karena kondisi yang sangat memprihatinkan dan harus segera mendapatkan perbaikan.


“Kita harap pemerintah dapat segera melakukan perbaikan, sebab kondisi saat ini sangat berbahaya sekali bagi siswa dan guru," ujarnya.


"Ruang guru saja plafonnya sudah ambruk dan terpaksa kita topang dengan kayu juga,” tambahnya. (zaa)

13/04/25

Siap-siap! Sekolah Rakyat bakal rekrut guru non ASN dengan sistem kontrak

 
Sekolah rakyat lombok tengah

Foto: Arif Rohman, Kepala UPT Sentra Paramita Mataram Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos


OPSINTB.com - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Paramita Mataram, Arif Rohman mengatakan, kurikulum yang akan dipakai dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat adalah kurikulum reguler. Di samping ada penambahan pembentukan karakter. 


''Di situ nanti ada penambahan karakter, karena memang peserta didik Sekolah Rakyat berasal dari anak kurang mampu, yang datanya diambil dari desil 1, desil 2,'' kata Arif Rohman saat mengunjungi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Desa Taman Indah, Kecamatan Batukliang, Jumat (11/4/2025). 


Saat ini, kata dia, Sentra Paramita Mataram yang berada di bawah koordinasi langsung Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI sedang mempersiapkan juklak dan juknis perekrutan siswa Sekolah Rakyat. 


Sentra Paramita Mataram saat ini sudah mulai mengelola 2 rombongan belajar (rombel) Sekolah Rakyat setingkat SMP. 


Dalam tahapannya, rekrutmen dilakukan secara piloting. Jumlah peserta hanya diambil sampel secara acak dengan kategori prioritas. 


''Itu nanti kita cari lagi yang memang miskin ekstrem,'' tambahnya. 


Untuk rekrutmen guru sendiri merupakan kebijakan Kemendiknas. Intinya, kata dia, guru Sekolah Rakyat bukan seorang ASN atau guru yang sudah terikat dengan instansi tertentu. 


Mereka akan dikontrak dan bisa mengampu 2 mata pelajaran sekaligus. 


''Pokoknya kita buka lapangan kerja baru nanti dan ini terbuka bagi siapapun,'' katanya. 


Sebelumnya, Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, ada 3 kabupaten di NTB yang dipersiapkan pemerintah pusat sebagai lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Ketiganya yakni, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Sumbawa Barat. 


Namun, terang Pathul, dalam proses pemilihannya diambil berdasarkan data jumlah penduduk. ''Jadi, kita dengan jumlah penduduk 1.090.000 jiwa dipilih bersama Lombok Utara,'' terang Pathul.


Untuk itu, pihaknya telah mempersiapkan lahan seluas 9,5 hektare di Desa Taman Indah sebagai lokasi pembangunan. Lahanat tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jendral Prasarana Strategis NTB. (iwn)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama