Nasional

11/10/25

Menko Pangan RI panen brokoli hingga ayam petelur di Rumah Pangan PNM

 
Menko Pangan RI panen brokoli hingga ayam petelur di Rumah Pangan PNM

OPSINTB.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, yang meninjau secara langsung program pemberdayaan PNM kepada nasabah UlaMM dan Mekaar di Kopeng, Jawa Tengah. Kegiatan dilakukan dari meninjau usaha nasabah, pembibitan sayur, panen brokoli, pertemuan kelompok mingguan (PKM), serta program ketahanan pangan ayam petelur di Rumah Pangan PNM.


Kunjungan ini diterima langsung oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Komisaris Utama PNM, Dradjad Hari Wibowo. Melalui kegiatan ini, PNM menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan akses permodalan, pendampingan, dan program pemberdayaan yang selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025 tentang tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.


Rangkaian kunjungan dimulai dengan meninjau usaha grosir dan ritel milik nasabah binaan PNM yang juga menjual telur dari hasil Rumah Pangan PNM. Menko Pangan RI juga mengunjungi rumah pembibitan sayuran yang dikelola nasabah PNM ULaMM, sebelum melakukan panen brokoli di ladang. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan ke pertemuan kelompok mingguan (PKM) di rumah salah satu Ketua Kelompok PNM Mekaar, di mana Menteri dapat menyaksikan secara langsung praktik pendampingan dan pengembangan kapasitas usaha yang dilakukan PNM setiap pekan bagi 22.5 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.


Kunjungan ditutup dengan peninjauan program ayam petelur di Rumah Pangan PNM sebagai wujud nyata kontribusi PNM dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat lokal. Berdasarkan survei PNM pada September lalu, mayoritas keluarga nasabah mengaku pola makan mereka menjadi lebih bergizi sejak mengikuti program ini. Selain itu, program ini terbukti tidak hanya menambah penghasilan harian nasabah sebesar Rp50.000–Rp150.000 per bulan, tetapi juga meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui konsumsi telur yang lebih rutin.

Menko Pangan RI mengungkapkan “Saya terima kasih ke PNM karena sudah membantu ketahanan pangan di daerah-daerah terutama di desa. Saya yakin masa depan ibu ibu akan cerah apalagi dibantu program ayam petelur ini, apalagi pak Presiden punya program MBG, jadi Insya Allah usaha di bidang ayam petelur akan laku keras,” ujar Zulkifli.


Menanggapi hal itu, Dirut PNM, Arief Mulyadi mengungkapkan “Mungkin ini kontribusi kecil PNM yang bisa kami lakukan, diawali dari memenuhi kebutuhan masing-masing, kebutuhan lingkungan, dan kedepan kita akan perluas hingga bisa memenuni kebutuhan pasar secara luas, apalagi tadi pak Menko mengatakan akan ada 82.9 juta penerima MBG yang perlu disuplai,” ujar Arief.


Melalui #PNMuntukUMKM #PNMPemberdayaanUMKM, PNM meyakini bahwa keberlanjutan pemberdayaan tidak berhenti pada modal usaha, tetapi juga pada bagaimana masyarakat memiliki daya tahan pangan dan kemandirian ekonomi yang lebih kuat. Kehadiran Menko Pangan RI dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergitas antara program PNM yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional. PNM akan terus berkomitmen mendukung Asta Cita pemerintah nomor 3 melalui penguatan ketahanan pangan berbasis pemberdayaan keluarga dan usaha ultra mikro. (red)

09/10/25

NTB raih dua penghargaan bergengsi di ajang Indonesia Muslim Travel Index 2025

 
NTB raih dua penghargaan bergengsi di ajang Indonesia Muslim Travel Index 2025

OPSINTB.com - Bank Indonesia (BI) bersama mitra strategis menyelenggarakan The 12th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif.”


Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, BI meluncurkan hasil kajian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 sekaligus memberikan penghargaan kepada 15 provinsi nominasi IMTI. Acara berlangsung di Ballroom 1, JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada Kamis (9/10/2025).


Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil masuk dalam lima besar nasional sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim Terbaik Tahun 2025. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur NTB, H Lalu Muhamad Iqbal, dan diserahkan oleh Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana.


Selain itu, NTB juga meraih Special Recognition Award for Setting a Global Benchmark in Muslim Friendly Tourism and Sport, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam membangun ekosistem pariwisata ramah muslim berstandar internasional.


Gubernur NTB menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut, “Alhamdulillah, Provinsi NTB meraih penghargaan IMTI 2025 sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata ramah muslim terbaik nasional. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas NTB sebagai destinasi unggulan muslim friendly tourism di Indonesia.”


Capaian ini semakin memperkuat posisi NTB sebagai ikon wisata halal nasional sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah dan pariwisata berdaya saing global.


Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Ahmad Nur Aulia mengatakan, capaian gemilang yang diraih sebagai pemantik untuk terus berbenah. Ada beberapa catatan untuk ke depannya, yakni peningkatan NTB sebagai salah satu pusat kekuatan global pariwisata ramah muslim di Indonesia, di antaranya terkait Standarisasi Sertifikasi dan Jaminan Halal.


“Standarisasi Sertifikasi dan Jaminan Halal perlu ditampilkan di gerai2 F&B dan penyedia layanan perhotelan untuk memperkuat kepercayaan wisatawan,” ungkapnya. 


Selain itu, Digitalisai dan Branding Global bahwa NTB merupakan pusat ramah muslim dengan optimalisasi  dan integrasi layanan dan fasilitats halal                 


“Memperluas infrastruktur dan layanan aksesibel untuk memastikan inklusivitas bagi semua wisatawan juga menjadi catatan penting untuk ke depannya,” pungkas Aulia. (red)

21/08/25

Zakat dan pajak berbeda, TGB: Jangan dicampur adukan!

 
Tgb zainul majdi
Sumber foto: Fb/Dr TGB Muhammad Zainul Majdi

OPSINTB.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, belum lama ini menyatakan membayar pajak memiliki manfaat yang sama dengan zakat dan wakaf. Pernyataan yang disebut kontroversi itu tak plak menuai sorotan publik. 


Banyak pihak yang menyayangkan pernyataan itu, pasalnya akan berpotensi menyesatkan jika tidak di fahami sacara utuh.


Mantan Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, turut meluruskan pernyataan tersebut. Melalui akun Instagramnya pria yang karib disapa Tuan Guru Bajang ini, menjelaskan perbedaan zakat dengan pajak.


"Zakat itu tentu berbeda dengan pajak ya," terang Muhammad Zainul Majdi, dikutip dari akun Instagram tuangurubajang, Kamis (21/8/2025).


Pertama, kata dia, zakat itu kewajiban agama bahkan salah satu rukun islam yang mewajibkannya itu Allah dan Rasul nya. Tidak boleh siapa pun merubah atau menghilangkannya.


Pajak itu, kewajiban berbangsa san bernegara yang menetapkannya itu adalah pemerintah, biasanya bersama DPR dalam bentuk undang-undang.


Kedua, zakat itu orang yang mengingkarinya kewajiban berzakat itu jika muslim, maka keluar dari islam. Rusak iman nya, karena zakat itu merupakan rukun islam.


Sedangkan pajak, orang yang mengingkari kewajiban pajak itu atau tidak membayar itu tentu iman nya tidak rusak. Bahkan juga kewarganegaraannya tidak terganggu. 


"Tapi yang jelas, ya tentu akan berhadapan dengan hukum karena melanggar aturan per undang-undangan," beber TGB.


Ketiga, zakat itu penggunaannya sudah ditentukan. Hanya boleh untuk kedelapan kelompok atau asnap.


Sedangkan pajak, boleh digunakan untuk apa saja. Sesuai dengan apa yang dipandang pemerintah perlu.


Jadi, zakat itu kewajiban agama untuk membersihkan harta dan berbagi kepada sesama. Sedangkan pajak adalah kewajiban sebagai warga negara untuk memajukan bangsa.


"Jadi dua-duanya punya fungsi yang berbeda ya. Sama-sama penting tapi jangan dicampur adukan," tandas Zainul Majdi.


Postingan itu sudah 30,5 ribu kali di tonton, 1.555 disukai, 66 kali dibagikan dan 63 komentar. (kin)

18/08/25

Pertunjukan spektakuler tari "Tembolak Beaq" di Istana Merdeka Jakarta

 
Tari tembolak beaq ntb

OPSINTB.com - Tim Penari NTB yang membawakan Tari "Tembolak Beaq" dalam The Spirit of Sasambo di Istana Merdeka tampil Spektakuler sebelum penurunan Bendera Merah Putih, Minggu, (17/8) 


Tampil sebagai penutup, Happy Ending yang memukau para tamu undangan di Istana Merdeka yang disaksikan langsung Presiden RI juga disiarkan live hampir di semua Chanel TV,. 


Tim NTB tampil setelah tim dari penari i Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, 210 penari NTB ini mampu menampilkan kolaborasi seni dan budaya dari tiga etnis besar di NTB, yakni Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo).


Kepala Bidang Pengembangan Daya Saing dan Kepemudaan pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTB, H Tarmidzi, merasa gembira dan terharu atas penampilan Pemuda-Pemudi,  duta-duta NTB sebelum penurunan Bendera Pusaka di Istana Merdeka.


Ia mengakui, tampilnya tim penari NTB yang spektakuler ini tidak terlepas dari latihan sejak masih di NTB hingga di Jakarta di bawah bimbingan koreografer Lalu Suryadi Mulawarman.


Bapak Suryadi yang juga Kepala Taman Budaya Provinsi NTB sampaikan, akulturasi budaya baik tari, musik Gendang Beleq dan juga adat dipadukan menjadi satu persembahan karya tari yang harmonis, dinamis dan menarik sebagai perwujudan pelestarian dan pengembangan seni budaya leluhur kita di Nusa Tenggara Barat (NTB).


Pihaknya mengharapkan penampilan tim NTB akan membuat takjub bukan saja untuk NTB dan Nasional dan berharap akan bisa tampil pada event lainnya berskala Internasional. 


“Kita berharap penampilan ini tidak hanya pada event penurunan Bendera Merah Putih ini saja, tapi pada event lainnya pada skala yang lebih besar, semoga bisa go internasional sesuai dengan visi NTB Makmur Mendunia,” harapnya. (red)

17/08/25

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI: Persatuan dan toleransi kunci menjaga NKRI

 
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI: Persatuan dan toleransi kunci menjaga NKRI

OPSINTB.com - Menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 tahun 2025, Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyampaikan amanat penting tentang persatuan, toleransi, dan semangat menjaga keutuhan bangsa.


Dirjen Pendidikan Islam, H Amien Suyitno, menegaskan bahwa momentum kemerdekaan bukan hanya seremonial, tetapi juga penguatan ukhuwah wathaniyah yang telah lama hidup di pondok pesantren sejak sebelum Indonesia merdeka.


Dalam amanatnya, Amien Suyitno mengingatkan bahwa mencintai tanah air berarti menghargai pengorbanan para pendiri bangsa, termasuk para ulama yang sejak awal ikut membela negeri.


Indonesia, katanya, tumbuh dari keberagaman yang kaya, bukan dari keseragaman. Sejarah panjang dari Sriwijaya, Majapahit, hingga akulturasi Islam di Lombok menjadi bukti bahwa kemajemukan adalah identitas bangsa.


Lebih lanjut, ia menekankan bahwa titik temu sejarah bangsa terjadi pada 17 Agustus 1945, ketika para pendiri bangsa bersepakat melahirkan Indonesia dengan Pancasila sebagai konsensus bersama.


“Pancasila adalah titik temu kita semua. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sejalan dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan syariat,” ujarnya.


Memasuki usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa Indonesia dinilai sudah cukup matang untuk menanggalkan perdebatan ideologis. Nilai-nilai Islam, menurutnya, hidup berdampingan dengan nafas NKRI.


Meski Indonesia bukan negara Islam, ajaran Islam hadir dan terjaga dalam keharmonisan kehidupan berbangsa. Karena itu, ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menjaga NKRI.


Amien juga menekankan tugas umat Islam ke depan adalah berdaya dalam tiga bidang penting: pendidikan, ekonomi, dan sosial. Umat yang berdaya akan mampu berkontribusi lebih besar bagi pembangunan bangsa, merawat pendidikan berkualitas, memperkuat solidaritas, serta membangun kemandirian ekonomi yang berkeadilan.


Menutup amanatnya, ia mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya pesantren, untuk terus menjaga persatuan dan kedaulatan negara demi kesejahteraan rakyat, menyongsong generasi emas 2045. Tema HUT Kemerdekaan 2025, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, disebutnya sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.


“Perbedaan adalah kekuatan, bukan alasan untuk berpecah. Dari pesantren mari kita bangun Indonesia yang damai, berdaulat, adil, sejahtera, dan maju,” pungkasnya. (red)

08/08/25

‎Asbanda gelar Penarikan Undian Tabungan Simpeda Tahun XXXVI 2025, ini pemenangnya

 
‎Asbanda gelar Penarikan Undian Tabungan Simpeda Tahun XXXVI 2025, ini pemenangnya

OPSINTB.com - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank BPD DIY menggelar penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke-1 Tahun XXXVI-2025 bertajuk “Kemilau Tabungan Se-Indonesia, Rezeki dari Tanah Istimewa” di Candi Prambanan, Sleman, Kamis, 7 Agustus 2025.


Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan, pihaknya merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan Asbanda kepada BPD DIY sebagai tuan rumah penarikan Undian Tabungan Simpeda Nasional.

Lokasi penarikan undian tabungan ini juga terasa spesial karena digelar di kawasan Candi Prambanan, yang menjadi ikon pariwisata pendorong ekonomi Yogyakarta.

“Kenapa kita pilih Candi Prambanan, lokasi ini merupakan soko guru perekonomian di DIY. Pada kuartal II 2025 pertumbuhan ekonomi Yogyakarta mencapai 5,49 persen, salah satu dukungannya adalah pariwisata dan segala aspeknya. Ini lah ekonomi DIY yang terus tumbuh bersama dukungan kita semua,” kata Santoso.

Lebih jauh Santoso mengajak kepada seluruh BPD Indonesia untuk bersama menjawab tantangan dalam membangun perekomian daerah. Salah satu upayanya terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asbanda, Agus H. Widodo melaporkan update jumlah penabung dan total saldo Tabungan Simpeda di BPD seluruh Indonesia.

Menurut Agus, pada penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke-1 Tahun XXXVI-2025 di Yogyakarta ini tercatat jumlah penabung mencapai 8,9 juta lebih per akhir Juni 2025. Adapun jumlah saldo tabungannya mencapai Rp73 triliun.

“Apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda di Pontianak tahun lalu, dari sisi penabung mengalami peningkatan 29,74 persen year on year atau naik 2 juta lebih penabung dari sebelumnya 6,8 juta penabung.

Sedangkan saldo Simpeda meningkat 3,04 persen, naik Rp2,17 triliun dari sebelumnya Rp71,64 triliun,” ujarnya.

Menurut Agus, jumlah penabung dan saldo Tabungan Simpeda konsisten mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Ke depan, kata Agus, Asbanda akan lebih gencar memperkenalkan Tabungan Simpeda agar menjadi alternatif produk bagi masyarakat yang ingin menabung.

Lanjut Agus, untuk BPD yang paling banyak menghimpun dana Tabungan Simpeda dipegang oleh Bank Jatim.

Tercatat, hingga Juni 2025, jumlah dana yang terhimpun di Bank Jatim sebesar Rp16,38 triliun 22,19 persen seluruh Tabungan Simpeda nasional.

“Kita akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Simpeda ini, sehingga Tabungan Simpeda menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam menabung,” harap Agus.

Penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke-1 Tahun XXXVI-2025 dengan total hadiah sebesar Rp3 miliar ini disaksikan dan disahkan oleh perwakilan dari dinas sosial, kepolisian, dan notaris.

Adapun pemenang hadiah utama senilai Rp500 juta dimenangkan oleh nasabah dari Bank Jatim. Undian Tabungan Simpeda juga mengundi pemenang kedua untuk empat pemenang dengan masing-masing hadiah sebesar Rp100 juta.

Adapun pemenangnya adalah nasabah Bank Jakarta, Bank Lampung, dan Bank Jambi. Sedangkan satu hadiah dikhususkan untuk tuan rumah, yakni nasabah Bank BPD DIY bernama Reti dari KCP Godean.

Dalam kesempatan ini, Asbanda juga mengumumkan tuan rumah penarikan Undian Tabungan Simpeda 2026, yakni Bank Jateng. Direncanakan, Undian Tabungan Simpeda tersebut berlangsung di Semarang, Provinsi Jawa Tengah pada Februari 2026.

Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan kesiapannya dalam menggelar Undian Tabungan Simpeda periode selanjutnya. “Terima kasih atas kepercayaan Asbanda. Kami siap menunggu bapak-ibu di Jawa Tengah,” ujar Irianto.

Undian Tabungan Simpeda sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan customer loyalty dan sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah.

Undian ini dilaksanakan dua kali dalam setahun. Periode I pengumpulan poin, yakni 1 Januari – 30 Juni. Sedangkan periode II untuk pengumpulan poin selama 1 Juli – 31 Desember. (red)

23/07/25

38 anak binaan kembali ke pelukan keluarga di peringatan HAN 2025

 
Peringatan hari anak nasional

OPSINTB.com - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan berikan Pengurangan Masa Pidana (PMP) kepada 1.310 Anak Binaan di seluruh Indonesia pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Rabu (23/7/2025). Dari jumlah tersebut, 38 Anak Binaan langsung Bebas usai mendapat PMP HAN II, sedangkan 1.272 Anak Binaan masih harus menjalankan pembinaan setelah diberikan PMP HAN I.


Pada PMP HAN I, 938 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana sebanyak 1 bulan; 174 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana sebanyak 2 bulan; 143 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 3 bulan; dan 17 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 4 bulan.


Sementara untuk PMP HAN II, 23 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 1 bulan; 8 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 2 bulan; dan 7 Anak Binaan menerima Pengurangan Masa Pidana 3 bulan.


Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengatakan PMP memiliki beberapa manfaat, yakni meningkatkan motivasi dan perilaku positif, mempercepat reintegrasi sosial, mengurangi beban psikologis, memperkuat hubungan keluarga, serta membangun harapan dan masa depan yang lebih baik. 


“PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada Anak Binaan yang telah berbuat baik dan memperbaiki diri. Ini menjadi indikator Anak Binaan telah menaati peraturan dan mengikuti program pembinaan dengan baik,” ujarnya.


Menteri Agus berharap PMP HAN dijadikan semangat dan tekad bagi Anak Binaan untuk mengisi hari-hari dengan memperbanyak melakukan kegiatan bermanfaat. Ia juga mengapresiasi seluruh petugas Pemasyarakatan yang telah menjalankan tugas dan kewajiban dalam membina Warga Binaan serta jajaran pemerintah, instansi, dan lembaga sosial terkait yang telah berpartisipasi mendukung tugas dan fungsi Pemasyarakatan.


Menteri Agus menyebutkan bahwa fokus utama Anak binaan khususnya di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) adalah pendidikan dan peningkatan skill keterampilan, yaitu pendidikan formal SD, SMP dan SMA, pendidikan informal program Paket A, B,C, serta program pengembangan bakat dan keterampilan.


“Kami bangga tidak sedikit Anak binaan kami dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan berbekal ijazah yang mereka dapat saat sekolah di LPKA. Bahkan cukup banyak yang sukses mendapatkan pekerjaan yang bergengsi. Itulah sebenarnya tujuan pentingnya, selain mereka menyadari kesalahannya juga menjadikan mereka  generasi tangguh, intelectual, dan mandiri. Karena sekali lagi mereka bagian dari generasi emas Indonesia,” ungkapnya.


“Saya mengucapkan selamat dan mengingatkan agar Anak Binaan yang mendapatkan PMP terus memperbaiki diri, memperkuat iman dan takwa, serta meningkatkan kualitas diri. Jadilah insan yang taat hukum, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta berguna bagi pembangunan bangsa,” pesan Menteri Agus.


Tahun ini, penerima PMP HAN terbanyak berasal dari Sumatra Utara sebanyak 163 Anak Binaan, Jawa Timur sebanyak 132 Anak Binaan, dan Jawa Barat sebanyak 97 Anak Binaan. Melalui PMP HAN, negara menghemat biaya makan Anak Binaan sebesar Rp939.930.000,00.


PMP bagi Anak Binaan merupakan bagian dari pendekatan rehabilitatif yang menempatkan kepentingan terbaik bagi anak sebagai prioritas utama. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. (red)

17/06/25

Isi kuliah tamu di UMM, Gubernur Iqbal perkuat kolaborasi dengan kampus

 
Isi kuliah tamu di UMM, Gubernur Iqbal perkuat kolaborasi dengan kampus

Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat memberikan kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Malang dalam wisuda ke 118.


OPSINTB.com - Dunia kampus menjadi bagian penting dalam pembangunan. Kolaborasi dengan kampus harus terus dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal saat memberikan kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Malang dalam wisuda ke 118.


”Kampus menjadi solution provider (solusi terpadu),” katanya, Selasa (17/6/2025).


Dikatakan, Provinsi NTB percaya setiap film tentang bencana alam dimulai dari pemerintah yang mengabaikan masukan dari ilmuwan. 


"Hukumnya wajib antara kampus dan pemerintahan bekerja bersama menyelesaikan persoalan riil di lapangan," sambungnya. 


Lebih lanjut, Pemprov NTB akan menambah anggaran riset ke depan. Undangan di UMM ini salah satu bentuk memperkuatnya ke depan. "Keberhasilan kampus bukan seberapa banyak cetak sarjana, didukung dari manfaat dan solusi untuk masyarakat," imbuhnya. 


Kepada wisudawan dan wisudawati, gubernur yang akrab disapa LMI memberikan pengalaman dan nasehat. Para sarjana kan masuk di dunia nyata.


"Jangan pernah takut gagal. Siapa yang berdiri dan duduk (di panggung) ini sudah capek gagal," katanya. 


Bagi para sarjana, lanjutnya, ketika berbuat salah, masih ada kuota. Para wisudawan ketika gagal, itu gagal sendiri. 


"Ketika berniat baik maka Alloh akan menggerakkan seluruh alam semesta. Beda dengan gagal dari dekan, rektor, gubernur ini akan membawa kesengsaraan," ucapnya. 


Iqbal melanjutkan, para wisudawan tak perlu malu tampak bodoh dan kecil di awal. Jangan malu rendah hati. 


"Yang salah bodoh dan kecil seumur hidup," tegasnya. 


Ia mengajak, para alumni UMM berani mengambil keputusan besar dalam hidup. Orang Inggris bilang kalau tidak ada resiko tak ada keuntungan. Mimpi besar maka pertaruhannya besar. 


"Beranilah bermimpi besar dan perjuangkan mimpi itu. Seperti para pendiri bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta dan lainnya," ujar Iqbal. 


Hadir dalam kuliah umum ini Rektor UMM, Nazaruddin Malik dan Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, Thohir Luth. (red)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama