Jembatan di Dusun Beta amblas, akses warga ke pusat pemerintahan terganggu - OPSINTB.com | News References

19/11/25

Jembatan di Dusun Beta amblas, akses warga ke pusat pemerintahan terganggu

Jembatan di Dusun Beta amblas, akses warga ke pusat pemerintahan terganggu

 
Jembatan di Dusun Beta amblas, akses warga ke pusat pemerintahan terganggu

OPSINTB.com - Jembatan penghubung Dusun Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, ambruk akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu siang (19/11/2025).


Buntutnya aktivitas warga di dusun itu terganggu. Mereka harus memutar untuk bisa mengakses ke pusat pemerintahan.


“Hujannya sangat lebat sekali. Setelah itu  jembatan langsung putus. Ini satu-satunya akses utama warga,” ucap Kepala Desa Perigi, Darmawan, kepada opsintb.com, Rabu (19/11/2025).


Di lingkar jembatan dihuni oleh warga Dusun Beta, Desa Prigi, Kecamatan Suela. Kini masyarakat harus memutar jauh untuk menuju pusat pemerintahan desa maupun fasilitas pendidikan.


Menurut Darmawan, dengan mengambil jalan memutar itu satu-satunya jalur alternatif. Masyarakat, kata dia, harus mutar hingga dua puluh kilometer lebih. 


Mereka harus melalui Labuan Lombok, turun ke Mumbul, lalu ke Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya.


Sementara kantor Desa Perigi berada sekitar 4,5 sampai 5 kilometer di bagian atas. Kondisi ini menurutnya, membuat warga semakin kesulitan mengakses layanan administrasi maupun pelayanan publik lainnya.


Tidak hanya akses pemerintahan, kebutuhan darurat warga juga terganggu. Beberapa balita, lansia, dan ibu hamil yang membutuhkan penanganan kesehatan terhambat.


"Tadi kami ingin distribusi bantuan untuk balita, tapi tidak bisa lewat. Bahkan ada lansia yang harus berobat, tapi kita tidak bisa apa-apa,” kata Darmawan.


Upaya membuat jembatan darurat dari bambu masih dipertimbangkan, namun kondisi bentangan sungai yang terlalu panjang dianggap berbahaya dan terlalu beresiko.


Kondisi jalan menuju Teran Desa Jeringo, juga semakin memprihatinkan. Ruas jalan sepanjang 4 sampai 5 kilometer dari jembatan ke arah Jeringo mengalami kerusakan parah.


Terlebih lagi, jembatan yang putus ini ternyata sudah mengalami kerusakan sejak tahun 2015, namun tak pernah mendapat perbaikan permanen. 


“Kita juga sudah koordinasi dengan BPBD, tapi tanggap darurat hanya dua minggu. Setelah itu tidak ada perbaikan sampai sekarang,” jelas Darmawan.


Saat ini, Pemerintah desa telah berkoordinasi dengan camat, BPBD, dan pihak terkait untuk percepatan penanganan. BPBD juga dikabarkan telah meninjau lokasi. 


“Mudah-mudahan bisa segera diatasi agar warga tidak terus-menerus terisolasi,” harapnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama