OPSINTB.com - Mahasiswa Universitas Nahdaltul Wathan (UNW) Mataram, yang tengah menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Songak, memperkenalkan alat tajuk pupuk modern, sebagai pengganti alat manual yang selama ini digunakan oleh petani.
Pantauan opsintb.com, petani yang hadir antusias saat alat diperlihatkan oleh mahasiswa. Dalam kesempatan itu, petani ikut mendemonstrasikan penggunaan alat tersebut.
Alat-alat tersebut juga dibagikan secara gratis ke petani di desa tersebut.
Ketua KKN UNW Mataram Desa Songak, Muh Ari Al-Aqso mengatakan, alat ini lahir dari hasil observasi. Petani di Desa Songak, sebutnya, rata-rata sudah tua bahkan ada yang lanjut usia.
Dari hasil survei itu, pihaknya berfikir menciptakan alat yang bisa memudahkan petani.
Dari hasil demonstrasi yang dilakukan, dalam satu bantar atau set, hanya membutuhkan waktu 3 menit dibandingkan dengan metode manual dengan ukuran panjang bantaran 5 sampai 10 meter.
"Pilihannya ialah alat tajuk rabok (pupuk)," ujar Ketua KKN UNW Mataram Desa Songak, Muh Ari Al-Aqso, Kamis (11/8/2025).
Dia merincikan bahan alat tersebut yakni viva 2 inc, sok viva 2 x 1/2 inc, viva 1/2 inc, penutup viva 1,5 inc, karet, besi, insulok dan kayu.
Dengan alat ini, pupuk lebih irit karena tidak berserakan. Petani, kata dia, bisa mengisi pupuk pada alat sesuai dengan kebutuhan.
Jika kebutuhannya banyak, petani bisa menekan alat tajuk lebih lama, atau dua sampai tiga kali tekan.
"Alat ini masih butuh penyempurnaan agar bisa digunakan multi fungsi," ujar.
LPPM UNW Mataram, Nevi Andriana Fajri, mengapresiasi langkah mahasiswa itu. Menurutnya, ini bisa jadi solusi bagi petani lantaran bisa efesiensi waktu dibandingkan alat manual.
"Ini bisa jadi solusi bagi petani saat memberikan pupuk ke tanaman," pungkasnya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami