Uji coba MBG, cita rasa masih jadi keluhan siswa - OPSINTB.com | News References -->

14/01/25

Uji coba MBG, cita rasa masih jadi keluhan siswa

Uji coba MBG, cita rasa masih jadi keluhan siswa

 
Makan bergizi gratis

OPSINTB.com - Lain gubuk lain ilalang, penggalan pribahasa inilah yang mungkin tepat menggambarkan uji coba program makan bergizi geratis (MBG).


Pasalanya program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini, terus mendapat masukan prihal cita rasa makanan yang disajikan. 


Sebab, lidah perasa antara yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda. Dampaknya ada saja siswa yang menyisakan makanan.


Seperti uji coba di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Selong, misalnya, siswa mengeluhkan prihal rasa makanan yang disebutnya hambar.


Buntut dari itu, pantauan opsintb.com di lokasi uji coba, banyak para siswa terlihat menyisakan makanan yang disajikan.


"Hanya rasanya hambar," ucap Lina Lestari, siswa Kelas X SMKN 3 Selong.


Ia memyebutkan menu makanan yang diterima yaitu terdiri dari telur dadar, tahu, sambal mie campur kubis sama wortel, dan buah salak. Dia mengaku, dari porsi yang disajikan cukup dan bisa kenyang.


Namun demikian, dirinya juga ingin ada susu agar lebih sehat.


Kendati demikian, dirinya berterimakasih kepada Pak Presiden Prabowo Subianto, karena makanan geratisnya sudah sampai ke dirinya. Semoga program itu sebutnya bisa berlanjut.


"Terimakasih pak Prabowo makanannya sudah sampai ke kita," syukurnya.


Waka Kesiswaan SMKN 3 Selong, H Jainudin mengatakan, terkait dengan cita rasa makan bergizi gratis itu disebutnya luar biasa bagus, siswa sangat puas.


"Cita rasanya luar biasa sangat bagus untuk makam bergizi geratis hari ini anak-anak sangat puas," akuinya.


Saat diseinggung prihal banyaknya sisa makanan yang diterima oleh siswa, ia mengaku semua anak muridnya sudah sarapan pagi.


Lebih lanjut dia menjelaskan, makanan biasanya datang sebenarnya pukul 10 Wita, namun pihaknya terima pukul 12 siang hari.


Dirinya, tak mengetahui alasan pertimbangan keterlambatan itu. 


"Atau karena mereka (siswa-red) dianggap sudah besar-besar jadi mereka bisa menahan dan menunggu sehingga makanannya datang jam 12 siang ini," ucapnya.


Namun demikian, menurutnya hal itu disebutnya lebih baik, ketimbang datang lebih pagi.


Saat wartawan media ini menanyakan prihal adanya makanan yang sudah basi di hari pertama kemarin, dirinya menyebut tidak ada. 


Jika pun ada disebutnya wajar sebab pihaknya tidak memeriksanya terlebih dahulu.


"Kalau yang kemarin itu wajar ada makanan yang basi sebab kita tidak periksa terlebih dahulu, begitu makanannya datang langsung kita sebar ke siswa," terangnya.


Dirinya merespons soal keluhan siswa makanannya hambar. Hal itu disebutnya standar kesehatan. 


Sebab lidah orang Lombok, ucapnya, biasanya yang pedas-pedas.


"Saya sampaikan ke anak-anak sesungguhnya makanan yang baik dan yang sehat makanan seperti ini sebenarnya, jangan terlalu panas jangan terlalu pedas, karena kalau makanan yang pedas dampaknya penyakit maag, dan penyebab usus buntu kadang-kadang," tutupnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama