OPSINTB.com - Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) 2024, menjadi moment bahagia para santri. Terlebih mereka yang mendapati penghargaan pada momen bahagia tersebut.
Dari 43 pondok pesantren yang diundang, ada 9 Ponpes yang mendapatkan penghargaan. Salah satunya ialah Muhammadiyah Boarding School (MBS) Selong, Lombok Timur.
MBS diberikan penghargaan kategori pondok pesantren inovator pendidik.
Kiyai Pondok, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Selong, M Arhandika Rahmat, mengatakan, bersyukur dapat penghargaan tersebut. Dirinya mengatakan, hal itu didapatinya dari beberapa kegiatan di pondok.
"Penghargaan itu dari beberapa kegiatan pondok, salah satunya pengembangan ekonomi kreatif," ucap, Kiyai Pondok, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Selong, M Arhandika Rahmat, Rabu (23/10/2024).
Sembilan Ponpes yang mendapatkan penghargaan pada Hari Santri Nasional ialah Muhammadiyah Boarding School (MBS) Selong, dengan kategori pesantren inovator pendidik. Daruss'adatain NW Kelayu, sebagai Ponpes inovator pendidikan.
Unwarul Falah Paok Lombok, Ponpes pencetak hafidz atau hafidzah. Darunnahdlatain NWDI Pancor, Ponpes perintis pejuang pendidikan. Syaikh Zainuddin NW Anjani, Ponpes inovator pejuang pendidikan.
3 Ponpes kategori perintis pendidikan yakni, Ponpes Al Ijtihad Al Mahsuni Masbagik, Darul Yatama Wal Masakin Jerowaru, Maraqitta'limat Mamben.
Dan yang terakhir Penjabat Bupati Lombok Timur, H Muhammad Juaini Taofik, sebagai tokoh pemerhati pendidikan pesantren
Dia membeberkan, di pondok pihaknya mengembangkan ikan nila, jamur toram, madu trigona, dan beberapa jenis sayuran.
Sebagai kreatifitas, kata dia, santri diberikan tanggungjawab untuk mengelola, pemeliharaan dan pengembangan. Semua itu, ucapnya, dibawah manajerial yang ia bangun.
Kendati demikian, bebernya, nuansa pondok tak hilang. Program tahfidz misalnya.
"Teknik diperoleh kiyai pondok menggunakan beberapa sistem inovasi berdasarkan pengalaman belajarnya di Kairo, Mesir," terangnya.
Dia menerangkan, yang membedakan MBS dengan ponpes lain ialah pada Kurikulum yg dianut. Yakni gabungan modern dengan klasik pondok.
Yaitu, bebernya, sekolah formal dipagi hari, seperti SMA Muhammadiyah Selong yg terafiliasi dengan Ponpes MBS. Kemudian dimalam hari sebutnya, santri diajarkan pelajaran agama semacam Fiqih, Hadist, Qur'an, Nahwu, Sharaf dan lain sebagainya.
Pengajaran itu, terangnya, menganut sistem talaqy classic yang diadopsi dari kampus dan masjid-masjid di Mesir, terutama di Universitas Al Azhar Cairo dan Masjid Al Azhar Cairo.
Selain itu, MBS juga menerapkan Kelas Takhossus yg berfokus pada Hafiz al-Qur'an dan pengkaderan ulama masa depan, khususnya untuk Muhammadiyah di Indonesia.
Selanjutnya MBS Selong, paparnya, juga melatih santri-santri untuk life skill, sebagai bekal di masa depan.
"Seperti melatih budidaya ikan nila, lele, menanam sayur mayur, cabe dan lain sebagainya yg harapannya akan terus berkembang," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya mengakui ada beberapa program yang masih menjadi pekerjaan rumah. Pihaknya berharap, agenda yang menyangkut dengan kebutuhan dasar santri.
"Program kami tentu masih banyak kekurangan, dengan harapan kedepannya bisa kami penuhi terutama terkait dengan kebutuhan utama santri seperti ranjang tidur santri, tenaga pengajar yang masih kurang dan yang lainnya," pungkasnya.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zamroni Aziz, usai pelaksanaan apel HSN di halaman kantor Bupati Lombok Timur. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami